Bukan Sekedar Pelampiasan Amarah.

Informasi!

Catatan kecil penulis:

Terima kasih banyak kepada siapa saja yang telah membaca novel ini. Harapan saya, dengan adanya novel ini, sekiranya bisa menghibur semua orang, serta dapat mengurangi beban pikiran. Namun, apabila novel ini menambah beban pikiran, membuat kepala pusing serta-merta membuat mata sembab akibat deraian air mata, maka saya sebagai penulis tidak dapat berkata-kata, karena saya juga tidak tahu kalau novel ini mengandung bawang. Saya sebetulnya kaget, ada yang menangis dan lapor ke saya.

Akhir kata, Anda menangis, saya kegat, lalu kita sama-sama menangis dan kaget.

Jika di awal cerita ada air mata, setidaknya di akhir cerita ada senyuman dan tawa. Jadi, tersenyumlah meski tulisan saya tidak ada potongan lucunya😊🤭

Cerita ini mungkin agak mengecewakan karena tidak sesuai ekspektasi, tapi ...., ada tapinya, saya senang wkwk😂🤣 buat pembaca darting alis darah tinggi, hobby saya ya begitu, pancing amarah, minta di lempar sama panci mak-mak, atau batu🤣😂. Bercanda ya, tapi ya, kira-kira beginilah ceritanya. Tapi serius, cerita ini saya terinspirasi dari orang dekat, ibu-ibu itu bak malaikat hatinya, di senggol, di todong pakai golok pun hatinya tetap baik sama suami, entah apa yang diharapkan si ibu dari suaminya. Ini saya bercanda lagi, ya. Jangan ditanggapi dengan serius takutnya kena strok ringan lalu minta alamat si bapak buat berkunjung ke rumahnya. Padahal saya penginnya tulisan saya yang viral, eh tahu-tahunya si bapak yang diviralin, jangan ya nanti saya kecewa, dan kalian juga, karena si bapak cuma hasil dari imajinasi saya😂🤣.

Oh ya, maaf karena saya tidak sempat membalas satu persatu komentar kalian, karena ya ..., sayakan orangnya sibuk, (sibuk merencanakan ide buat memanasi pembaca lewat tulisan😂🤣), dan sebagai gantinya saya mengucapkan terima kasih di sini kepada kalian yang telah menyempatkan vote, komen, memfollow akun saya, dan membagi cerita ini ke teman, sahabat atau bahkan um'um (😊🤭 pacar, suami, istri, dan saudara/i kalian).

Jujur, ada beberapa komentar yang membuat saya keluar dari zona nyaman, dan dari  komentar-komentar itu saya banyak-banyak merenung, serta terus belajar, makasih ya🙏🙏

Dan dari hasil merenung itu, saya berhasil meluncurkan dua karya terbaru meski di tahun yang lama, yakni 2024🤣😂. Sekarangkan 2025, yakan? Maaf kalau tulisan saya tidak lucu, kan saya bukan pelawak, ya.

Pertama; Cinta yang nyata.

Mia, wanita berkulit sawo matang itu diam-diam mengagumi Elo, lelaki jangkung yang kebetulan berteman baik dengan sahabatnya, Tiara. Wanita itu, Mia, mengakui bahwa ia kurang pantas memimpikan Elo menjadikannya pendamping. Elo terlalu menawan untuk ukurannya yang notabene standar kecantikan di bawah rata-rata. Meski menyadari kekurangnya, Mia tetap mencari peluang untuk mendekati Elo. Baginya, segalanya adalah rencana Tuhan! Bisa jadi, ia dan Elo ditakdirkan bersama.

Sayangnya, hal itu tidak terjadi! atau bahkan tak akan pernah terjadi! Karena, belum sempat memulai pendekatan nyata, Elo, lelaki itu lebih dahulu menyadari motifnya. Dan untuk menghentikan pergerakan Mia, Elo dengan tidak berperasaan mengatakan hal menyakitkan yang mana membuat Mia mundur secara teratur!

Mia cukup tahu diri! Ia, tantu saja harus mundur! Elo ... namanya telah di garis bawahi dan ditetapkan sebagai lelaki yang tidak masuk dalam daftar kriteria lelaki masa depan sejak saat itu bahkan untuk seterusnya!

Meski ketika mereka kembali dipertemukan dalam kondisi yang berbeda. Sekalipun di saat Elo justru menunjukan sikap yang jauh lebih berperasaan dari sebelumnya. Kejadian-kejadian masa lalu tetap membuat Mia memegang teguh pendiriannya.

Mampukah Elo mematahkan keteguhan hati Mia dan memenangkan hati wanita itu sekali lagi?

Kedua: Yes, that's love

Akibat trauma masa lalu, Miki tak serius menjalin hubungan dengan wanita manapun. Katika Miki dituntut segera mengenalkan seorang wanita kepada kedua orang tua yang telah lanjut usia, mengingat pula Miki adalah anak sewata wayang sekaligus dilabeli anak permintaan, akhirnya Miki memutuskan menyeret Sara yang adalah adik dari sahabatnya untuk membantunya keluar dari rongrongan keluarga.

Awalnya Miki yakin bahwa mereka mampu membawa hubungan kepura-puraan itu sampai akhir, terlebih lagi Sara yang tidak pernah menaruh hati dalam hubungan tersebut karena ia tengah menyimpan dalam diam hatinya untuk sahabat masa kecilnya, Danu Adipati.

Segala hal yang semula tampak mudah, nyatanya berakhir kacau, ketika Miki menyadari bahwa kemungkinan ada yang aneh, ada yang salah dengan hatinya sewaktu Sara terlalu buta akan sesuatu hal yang disebut cinta, meski secara terang-terangan tidak ada cinta yang sama dari sahabatnya. Miki memahami rasa asing itu dengan baik. Yes, that's love. Tapi dia sadar, berterus terang atau tidak, dia tetap akan terluka.

Mampukah Miki mengamankan hatinya dari rasa sakit? Atau membiarkan hatinya didera rasa sakit?

Ini salah satu strategi promosi ya, mumpung cerita ini ramai🤣😂. Yuk, baca cerita lainnya. Huff ..., saya memang tidak pandai berdiplomasi. Dan inilah akibatnya kalau tak tahu promosi dengan benar😭😂. Setidaknya saya ada niatkan?😂

Sebelum saya mengakhiri kebisingan otak saya, satu hal yang mau saya sampaikan, terkadang kita perlu sedikit warna dalam gelapnya rintangan, sedikit tawa dalam banyak tekanan hidup. Jika realita tidak seindah ekspektasi, maka setiap karya bisa dijadikan pelipur lara meski barang sejenak. Tersenyumlah, tertawalah, jika ingin menangis, maka menangislah; entah di sudut kamar, di balik selimut, toilet, atau pun tempat umum. Lepaskan apa yang menjadi bebanmu melalui setiap karya yang kamu temui.

Dari saya, buat kalian💜💜💜💜😊😊

***

Gengs, sekedar informasi, saya akhirnya memutuskan untuk membawa cerita ini ke karyakarsa, tentunya dengan alasan, mencari uang kuota sama jajan. Maka dari itu, mohon dukungannya, ya.

Kalian bisa temukan cerita selanjutnya di KK dengan nama akun; Inaina.

See you💜💜