Akhirnya selesai! Silahkan yang mau Open Po bisa langsung di Tele/WA. **Besok baru bisa di balas
...
Seorang iblis membuat dirinya terlihat indah untuk menipu.
Seorang Malaikat membuat dirinya menyeramkan untuk mengusir kejahatan.
.
Malaikat itu banyak bernyanyi, suaranya bagaikan siren makhluk fana yang memanggil mangsanya.
Shinichiro, saudaranya sering kali menceritakan kisah ini berulang-ulang. Seolah-olah dia memiliki wujud dari kecantikan itu.
Dia hanya pernah melihat, salah satu dari malaikat cantik itu turun ke dasar danau yang memisahkan wilayah mereka. Bulu sayap malaikat berkilauan di bawah sinar matahari, seperti sejuta bintang yang menyala-nyala berbanding terbalik dengan sayap kelam mereka yang penuh kegelapan.
Penggambaran surgawi itu hanya diucapkan melalui bibir, tetapi membawa Mikey ke dalam fantasinya sendiri. Sampai diusianya yang ke-10, dia tidak sengaja melihat rupa makhluk ini.
Mata gelap Mikey hanya melihat beberapa menit karena mereka seolah-olah mendeteksi keberadaannya, dengan segera mereka mengangkat sayap tinggi ke udara, meninggalkan jejak cahaya putih dan kuning keemasan.
Satu-satunya yang tidak adalah seorang malaikat penyendiri yang mungkin seusia Mikey. Tak terusik ketika mereka meninggalkannya seorang diri. Terus bernyanyi dengan suara yang indah, menghanyutkan dan terdengar penuh kesedihan.
Mikey berjalan menuju bibir danau dengan hati-hati, ingin melihat dan mendengar lebih dekat. Saat kakinya telah menyentuh tanah, malaikat muda itu mengangkat wajahnya.
Dia berhenti bersenandung.
Digantikan sebuah senyuman yang datang untuknya.
Mikey terpesona lebih jauh, terikat melihat bagaimana cahaya bulan bersinar di belakang mulai menonjolkan kecantikannya. Iblis muda itu hampir menghampirinya jika bukan kepakan sayap dan panggilan atas namanya mengejutkan si malaikat kecil.
Dengan pandangan sekilas menoleh ke belakang sumber suara saudaranya, Mikey menemukan malaikat kecil itu telah meluncur ke langit malam, hembusan anginnya mengacak-acak rambut pendek Mikey yang menatap takjub di kejauhan.
Shinichiro datang setelah kejadian itu, bertanya padanya.
Mikey berbohong ingin mengambil air minum di danau ini, bukannya tertarik oleh nyanyian para malaikat saat dia sedang berburu. Saudaranya memakan kebohongannya dan mereka pergi dari tempat itu setelah Shinichiro memastikan kondisi sayap Mikey, terbang kembali ke koloninya.
...
Wilayah para iblis tidak semenakutkan apa yang dibicarakan oleh manusia fana. Tidak gelap seperti yang digembar-gemborkan, tidak ada yang seperti itu.
Meskipun tidak seindah tempat malaikat tinggal, kata Wakasa. Iparnya suatu kali dia bercerita. Mikey bertanya-tanya bagaimana?
Dia menceritakan lebih detail dengan senyumnya yang manis kepada Mikey dan Emma saat anak-anak.
Bagi Mikey, dia tidak terlalu memperhatikan anomali itu. Dari bagaimana cara Wakasa berbicara dengan sangat indah, sedikit mendayu-dayu, suka menyanyikan lagu untuk Mikey dan Emma ataupun kenapa di punggungnya hanya ada satu sayap tak berwarna, menguning lesu. Mengerut ke dalam seolah-olah tak berani dia bentangkan lebar.
Emma pernah menanyakan sekali, tapi Wakasa dengan sedih berbicara bahwa setengah sayapnya menghilang, sehingga dia tidak pernah bisa terbang lagi diketinggian. Sebagai gantinya, Shinichiro selalu membawanya saat ingin terbang ke angkasa.
Sampai dia menemukan sesuatu digudang penyimpanan Sano. Separuh sayap lain yang bersinar, tersimpan rapi di kotak kayu dan tertumpuk barang lain yang sudah berdebu.
Pada saat itu, Mikey mengalihkan pandangannya kembali ke sayap itu, dan dia sendiri menyatukan semuanya; dan dia segera tahu dengan jelas di mana sayap Wakasa yang hilang telah pergi.
Shinichiro tidak berbohong saat dia melihat malaikat, dia bahkan mengambil keindahan itu untuk dirinya sendiri.
Dia membersihkan sebagian barang yang lain dan memindahkan posisi sayap itu ke tempat yang lebih dalam, menyegelnya kembali dalam kotak kayu.
Ini seharusnya tidak pernah terlihat siapapun, termasuk dirinya. Jika itu adalah keputusan saudaranya, dia akan bermain buta seperti biasa.
Setengah sayap itu sebaiknya tetap berada di tempat yang paling baik bagi mereka untuk ditinggalkan: sebuah kisah.
Mikey, pada hakikatnya, adalah makhluk terkutuk, iblis.
Dan dia adalah adik saudaranya.
Saat usianya menginjak dua puluh dua tahun, dia melakukan hal yang sama seperti saudaranya.
Mikey kembali bertemu lagi dengan malaikat berparas indah itu, sudah dua belas tahun semenjak mereka bertemu. Malaikat itu memanjangkan surai raven-nya, sayap yang membentang adalah pemandangan yang sangat cemerlang.
Kebanggaan mereka, dan titik kelemahan malaikat.
Itulah kenapa Wakasa enggan melebarkan setengah sayapnya jika tidak lengkap. Dia merasa malu, bagian darinya di renggut dan menghilang.
Mata mereka kembali saling melihat, jarak danau ujung ke ujung memisahkan mereka seperti saat mereka kanak-kanak. Tapi kali ini Mikey dengan berani terbang kearahnya, mendekati dengan hati-hati melalui langkah ringan. Malaikat itu memperhatikannya mendekat, mengerjap-ngerjapkan mata seperti kepolosan murni dari biru matanya. Dia tidak bergerak untuk mundur atau lari.
"Halo," bisik malaikat itu, dengan senyum murni.
Seperti dugaannya, malaikat itu bukanlah gadis seperti yang dipikirkan Mikey, tidak. Malaikat itu adalah seorang pria, sangat anggun, suci dan surgawi, dengan mata mutiara Sapphire dan bibir merah delima yang terlihat begitu ranum.
Putih pada pakaiannya selalu menjadi warnanya. Tapi Mikey tiba-tiba memiliki hasrat mengubahnya menjadi warna gelap seperti miliknya.
"Kita bertemu lagi."
—Untuk NFSW lainnya bisa di order juga.
Silahkan :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.