Chapter 12

7.4K 746 11
                                    

Si kembar saat ini sedang menonton tv. Dan dari arah dapur, terlihat Izal yang membawa kotak bekal untuk mereka berdua.

Langsung saja mereka berdua berlari mengahampiri Izal dan memeluk kaki Izal. Kini suasana mansion yang biasanya terasa sepi, dipenuhi oleh celotehan si kembar yang sudah tak terdengar sejak beberapa bulan lalu.

"Kakak! Itu apa?" Tanya Revinn mendongakkan kepalanya guna menatap Izal dan kotak bekal yang dibawa Izal.

"Ini bekal untuk kalian. Gak papa kan, cuma omelet doang?" Izal menjawab sambil menatap ke arah Revinn dan Rylan yang masih memeluk kakinya itu.

Tatapan polos itu terlihat penasaran dengan bekal yang dibuat oleh Izal. Menarik ujung baju Izal, agar Izal membungkuk.

"Mau lihat, mau lihat!" Ucap keduanya

Izal terkekeh lalu berjongkok dan membuka kotak bekal itu, dan terlihat omelet dengan hiasannya sebagai pelengkap.

"Nah! Gapapa kan cuma ini?" Izal kembali menutup kotak bekal tersebut dan memasukkannya pada tas Revinn dan Rylan.

"Mau dimakan sekarang boleh?" Si kembar menatap dengan binar dimatanya saat melihat kotak bekal itu.

"Enggak sekarang dong. Nanti pas di sekolah dimakannya" ucap Izal mengusap surai si kembar yang terlihat antusias.

"Kalo gitu ayo! Berangkat sekarang!" Revinn dan Rylan melompat kegirangan lalu mengendong tas mereka masing-masing.

Setelah itu menarik Izal untuk pergi menuju mobil yang sudah menunggu mereka bertiga. Izal pun akhirnya ikut bersama si kembar dan menemani Revinn serta Rylan.

"Ayo kita berangkat paman!" Rylan berucap dengan semangat hingga tak sabar ingin pergi ke sekolah TKnya.

"Kalian bersemangat sekali. Apa ada yang seru di sana?" Tanya Izal.

"Enggak ada!" Jawab Revinn dan Rylan berbarengan sambil menggelengkan kepala. Mendengar itu Izal bingung.

"Kalo gak ada yang seru. Kenapa kalian bersemangat sekali?" Tanya Izal sedikit terkekeh kecil.

"Mau makan masakan Kakak dong, hehe~" Rylan menjawabnya. Sedangkan Revinn hanya terdiam, seperti sedang berusaha untuk tetap tenang.

"Evinn takut. Tapi, nanti kalo gak sekolah aku gak dapat masakan dari kak Izal" ucap Revinn dalam hati.

"Karena sekarang udah ada kakak. Gak usah takut lagi kan?" Batin Rylan yang lain dari Revinn.

"Ada-ada saja kalian ini. Pak Josep, ayo berangkat sekarang" ucap Izal. Mendengar hal itu Josep segera menjalankan mobilnya menuju sekolah TK si kembar berada.

Selama perjalanan, diselingi keheningan yang membuat Izal bingung. "Ada apa dengan keduanya?" Pikir Izal.

Bahkan terlihat Revinn kerap menggaruk kecil tangannya, tanda merasa cemas. Bahkan Izal melihat tangan Revinn yang terluka karena garukan itu.

Memegang tangan Revinn, lalu mengambil salep obat dan mengolesinya. Izal tak berkata apapun, hingga Revin yang sibuk dengan pikirannya kaget saat tangannya dipegang oleh Izal.

Beralih pada Rylan yang terdiam, memegang tangan anak itu pula. Rasa dingin tangan Rylan terasa oleh Izal, mengambil botol minyak hangat lalu membalurinya.

"Kenapa Revinn dan Rylan gugup dan cemas? Apa karena mereka baru pertama kali diantar? Atau ada sesuatu di TK itu?" Batin Izal terus berkecamuk memikirkan hal-hal yang tidak dirinya tahu.

"Bagaimana kalo kita nyanyi saja? Kayaknya perjalanannya membosankan ya?" Usul Izal. Sembari memegang masing-masing tangan Revinn dan Rylan.

Revinn dan Rylan menatap ke arah Izal.

BabysitterBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang