"Bahkan ketika bulan tidak membentuk rembulan sempurna, ia akan tetap menjadi pusat di gelapnya malam."
🥀🥀🥀
Kuda hitam dengan tapal yang terdengar berisik berjalan melewati sebuah gerbang yang berdiri kokoh dengan para prajurit elit yang berbaris rapi. Menyambut dengan hormat kedatangan sang pahlawan kerajaan.
Halaman istana utama yang luas tidak menghentikan para prajurit untuk memenuhinya. Semua orang bahkan berlomba untuk bisa menyaksikan kedatangan pria yang diagungkan ini. Banyak di antara para pemuda hebat yang lahir dari latar pendidikan tinggi berlomba-lomba menjadi pasukan kerajaan supaya mampu melihat pedang yang diwariskan ke setiap pahlawan kerajaan. Pedang yang akan selalu digenggam oleh garis keturunan Valtor. Bukan hanya senjata mematikan tersebut yang dipuja, tapi pria yang mampu menguasainya menjadi inti penting alasan mereka untuk belajar lebih giat.
Perlahan suara tapal kuda yang terdengar jelas kini mulai memelan bersamaan dengan pemandangan pria paruh baya bersurai kuning dengan mahkota yang terpasang sempurna di atas kepalanya.
"Selamat datang, Duke." Pria paruh baya tersebut tersenyum hangat menatap pria bersurai hitam yang turun dari kuda.
Pria bersurai legam itu merendahkan tubuhnya, "Saya memberi salam kepada matahari kekaisaran douglas, yang mulia kaisar Issac. Semoga segala keagungan dan berkat menyertai yang mulia," hormatnya di hadapan pria bersurai kuning dengan netra yang juga senada dengan surai itu. Terlihat sangat bersinar di bawah teriknya matahari.
Issac berjalan mendekat, menepuk bahu lebar yang dibalut seragam militer yang telah dipenuhi berbagai penghargaan. Kedua matanya membentuk lekungan sabit kala melihat sosok di hadapannya ini.
"Aku sangat bangga padamu, Fredric."
"Suatu kehormatan untuk saya."
Issac melirik ke sekitar, mencoba mencari sesuatu yang terasa kurang.
"Maaf yang mulia, apakah ada yang menggangu kenyamanan anda?"
Ditanya seperti itu membuat Issac terkekeh geli, "Aku kira kau akan mengajak istrimu. Sudah lama tidak bertemu dengannya membuatku bertanya, apakah dia semakin mirip dengan ayahnya?."
Kaisar memang dekat dengan Duke Dominic. Saat semasa muda mereka sering menghabiskan waktu bersama untuk berlayar mengelilingi pulau.
"Maaf yang mulia, di kesempatan selanjutnya saya berjanji untuk datang bersama istri saya."
Issac tahu ketakutan dari komandan militer yang selalu terlihat berani ini. Sejak awal, ia telah membayangkan bahwa Gretta tidak akan pernah datang ke istana. Fredric terlalu takut untuk mempertemukan dua mantan kekasih yang hampir menjalin ikatan suci.
🥀🥀🥀
Dilahirkan dengan darah anggota kerajaan dan pahlawan perang yang mengalir di tubuhnya membuat Fredric seharusnya bersikap santai saja saat bertemu Issac. Ia terlalu kaku untuk ukuran seorang keluarga. Bahkan, Fredric tidak menjalin hubungan dekat dengan Egbert layaknya seorang keluarga. Mereka terlalu asing.
Hubungan yang terasa asing dan penampilan tubuh yang berbeda mungkin akan membuat orang-orang berpikir bahwa mereka bukanlah keluarga. Namun, ketika seseorang memahami sejarah terbentuknya kekaisaran Douglas, mereka akan memahaminya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Duchess of Valtor
Historical FictionGretta Quinley harus menyandang gelar Duchess of Valtor atas paksaan kakaknya. Mengubur semua impiannya untuk menjadi Ratu di masa depan bersama sang kekasih, Putra Mahkota Kekaisaran Douglas. Gretta pikir menikah dengan Duke Fredric Caradoc of Val...