INI NOVEL ADULT ROMANCE 21+, JANGAN ASAL BACA BAGI KALIAN YANG BELUM CUKUP UMUR.
••••
"Mau nikah dulu, atau kawin dulu? saya bisa semuanya? Pilih saja Nadi."
••••
Nadine Savaira (24 tahun) memutuskan kabur sejauh-jauhnya setelah membatalkan pertunan...
Seperti biasa ya ges, Vote dan komen, supaya bab 8 update lagi❤️
Follow akun aku juga yach, supaya ch nya tidak berantakan🤧🙏🏻
Happy reading
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••••
Malam itu Bara menatap Nadi yang tampak berusaha kabur dari pelukannya, membuat Bara tersenyum seringai, lelaki itu sudah tahu, bahwa malam ini ia tidak akan melepaskan Nadi, Bara memang sudah gila, kata Keenan semua perbuatan yang melibatkan fisik antara dua orang berbeda jenis kelamin, dan belum menikah maka jatuhnya adalah dosa.
Bara mendesis kesal mengingatnya, Bara sudah sangat yakin, jika Nadi adalah belahan jiwanya, apa yang salah jika ingin romantis-romantisan dengan calon istri? Besok mereka akan menikah, kali ini Bara pastikan tidak akan gagal lagi. Bara memeluk erat pinggang Nadi, rasanya tidak sabar menjadi halal dengan wanita ini.
Rasanya tidak sabar menikmati tubuh ini.
Sedang Nadi berusaha untuk lepas dari pelukan Bara, lelaki ini sangat menakutkan jika di tolak, Nadi memang harus menikah, jika Nadi menolak, ia akan dilucuti saat ini juga. Tadi saja dia dengan berani mengecup Nadi, hingga batas yang tidak boleh disentuh siapapun kecuali suaminya kelak. Tunggu, bahkan suaminya juga tidak boleh melakukannya. Duh, Nadi jadi merasa tidak nyaman dengan dadanya.
Nadi berusaha lepas dari Bara membuat Bara semakin mengeratkan pelukannya, "Kau tahu Nad, jika bergerak lagi, kamu hanya akan celaka." kata Bara berbisik, membuat Nadi diam, matanya mengerjap-ngerjap, ia merasa aneh di pelukan itu, ada sesuatu yang aneh dibawahnya, lalu napas dan debaran diantara mereka saling bersahutan, Nadi tidak bisa tenang sedangkan Bara memeluk tubuh itu erat, "Pilihan yang bagus Nad, andai kamu tidak memilih menikah dengan saya, malam ini juga kamu milik saya."
"Bar-"
"hemm." kata Bara benar-benar merindukan tubuh itu, jadi ia mengecupnya gemas.
"Bara jangan seperti ini." kesal Nadi.
Bara menatap Nadi, "Kenapa? kamu tidak suka?"
"Aku mau nikah, asal hormatin aku hari ini." kata Nadi.
"Saya hormati kamu." kata Bara dan mengecupi leher Nadi.
Nadi menggeleng dan memberontak, "Kamu nggak menghormati aku kalau kaya gini." kata Nadi, Nadi lelah rasanya, melihat Bara yang matanya sudah gelap akan gairah. Tapi dia tetap kukuh bilang kalau dia sedang menghormati Nadi.
"Ini menghormati." katanya, Bara tampan, dan sangat indah, memperlakukannya juga sangat lembut, jika Nadi tidak sadar, bisa-bisa ia juga akan ikut kalap, larut dalam permainan Bara.
"Jangan sentuh aku sampai kita udah nikah."
Bara menghisap leher Nadi, membuat Nadi menggigit bibirnya menahan desahannya.