Izal, Revinn dan Rylan saat ini sudah berada di rumah, setelah mengantar Wiluna dan Ezie. Dan kini sedang menunggu jemputan dari Josep, karena tadi si kembar sudah mengabari pada Josep.
Sembari menunggu, mereka memakan sebuah mangga dengan tambahan sambal manis atau biasa disebut rujak. Mengapa mangga? Karena Izal tak ada makanan lagi.
Untungnya si kembar ini anak yang tak protes apapun. Biarkan saja mereka berdua merasakan bagaimana hidup sederhana meski cuma beberapa jam.
"Gimana rasanya? Enak gak?" Tanya Izal.
"Eum" keduanya mengangguk dengan mulut yang masih menguyah.
"Evinn baru tau, kalo buah mangga bisa dimakan sama bumbu kayak gini" Revinn berucap sambil menatap pada Izal.
"Iyaa, kirain Ilan gak enak. Soalnya keliatannya kayak gak enak" Rylan menatap binar saat tau rasanya.
"Mangkanya jangan nilai dari luarnya, oke?" Peringat Izal.
"Oke!" Jawab si kembar berbarengan.
Si kembar merasa nyaman ketika saat bersama Izal, hingga celotehan anak kecil yang sudah hilang dalam diri mereka kembali ada.
"Ouh iya, kalian seharusnya sudah masuk TK kan?" Tanya Izal lagi, karena merasa bahwa seharusnya umur segini itu sedang bersekolah TK.
Si kembar menjawabnya dengan anggukan.
"Bararti, kalian juga sekarang harusnya sekolah dong?" Tanya Izal lagi yang kembali dijawab dengan anggukan kepala.
Izal mengangguk mengerti.
"Sebentar, kalo sekolah TK harusnya mereka sudah pergi juga gak sih. Kayak Wiluna sama Ezie" menatap pada si kembar yang duduk di sampingnya itu.
Menatap jam yang berada pada handphone si kembar. Terlihat waktu menunjukkan pukul 08:00 yamg dimana seharusnya sekolah TK sudah waktunya masuk kelas.
Izal membelalakan matanya saat mengetahui jam, dan panik saat si kembar yang seharusnya sekolah ini malah masih di sampingnya.
"Kalian bolos? Udah jam 8, kalo kesana pasti telat. Kakak anter aja ya? ke sekolah kalian, daripada nunggu Pak Josep" Ucap Izal bertubi-tubi.
Bahkan, kini Izal dengan terburu-buru memasukkan barang yang tadi Revinn dan Rylan keluarkan dari dalam tasnya. Lalu berlari masuk ke dalam rumah membereskan hal berantakan dari rumah tersebut.
Revinn dan Rylan melihat Izal yang terus mondar mandir masuk keluar rumah pun sedikit pusing. Sehingga mereka berdua berteriak memanggil Izal.
"Kakak!" Jerit Revinn dan Rylan. Padahal sedari tadi Revinn dan Rylan memanggil Izal tetapi tak didengar oleh remaja itu. Akhirnya Revinn dan Rylan memilih memanggil dengan keras.
Sehingga membuat Izal tambah panik berlari keluar dimana si kembar berada. Izal takut mereka berdua kenapa-napa karena ditinggalkan tadi.
"Iyaa!! Ada apa? Revinn? Rylan?" Tanya Izal saat sudah dihadapan mereka berdua. Lalu mengecek setiap inci tubuh si kembar. Takut ada yang terluka.
"Kakak gak usah panik!" Revinn mengomeli Izal yang panikan.
"En, iyaaa! Kita berdua masuknya jam 9 kok" Rylan mengangguki perkataan Revinn.
Mendengar hal itu, Izal menghela nafas lega. Lalu kembali duduk di samping si kembar, menunggu kedatangan Josep.
"Kenapa kalian gak ngomong daritadi sih" ucap Izal sedikit cemberut dengan bibirnya yang agak mengerucut lucu.
"Kakak tadi langsung panik, padahal kita mau beritahu kakak" ucap Rylan sedikit terkekeh dengan kelakuan Izal.
"Hahaha.... kakak lucu banget" tawa Revinn terdengar di telinga Izal. Keduanya sangat menggemaskan, bila di sini ada camera Izal akan melambaikan tangannya. Sebab tak kuat dengan kelucuan si kembar.

KAMU SEDANG MEMBACA
BabysitterBoy
RandomTertarik? Silahkan baca saja!!!! No BL!!!! No Romance!!! +×+ +×+ +×+ +×+ +×+ +×+ +×+ +×+ +×+ "Kakak!! jangan pergi Kak" tangis seorang remaja. "apasih! pake nangis segala kek bocah aja" "Kakak! nanti kita sendirian" "udah mau lulus SMA gitu masa tak...