Chapter 13.

24.5K 2.2K 37
                                    

Amarta, Negeri sibuk yang makmur dalam kepimpinan Raja Xavier Arthur De Amarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amarta, Negeri sibuk yang makmur dalam kepimpinan Raja Xavier Arthur De Amarta.

Pemasok Ikan segar terbesar ke Negeri-negeri tetangga dan berbagai jenis pertambangan Emas, batu permata berharga seperti Aquamarine, turmaline, zamrud, bersumber dari Negeri itu.

Penduduknya sebagian besar bermatapencaharian sebagai Nelayan, pedagang dan penambang emas, permata.

Negeri yang sebelumnya sempat terpuruk setelah penyerangan menjadi-jadi Virlaines terhadap Amarta bertahun-tahun silam. Perlahan bangkit dan kini mulai maju, mengejar ketertinggalannya dengan Negeri-negeri tetangga.

Terlepas dari itu semua, tentu ada campur  tangan pemimpin-pemimpin Negeri Amarta yang selalu mementingkan rakyatnya dalam segala hal. Terutama keamanan dan kesejahteraan setiap rakyatnya.

Seperti Jendral Gibson Hillary De Apollo dan pasukannya yang telah banyak berjasa dalam kebebasan Amarta dari bayang-bayang Virlaines.

Sosoknya yang terkenal ganas dan tangguh dalam pertempuran membuatnya begitu di segani disini.

Namun jauh dari segala persepsi itu, Ia benar-benar tidak ada apa-apanya ketika dihadapkan dengan Wanita bersurai kecoklatan yang kini tengah terbaring lemah di atas ranjang.

Wajah pucat yang seolah tidak dialiri darah serta tatapan sayu dari sepasang emerald indah itu benar-benar membuat Gibson cemas. Ia bahkan enggan meninggalkan Istrinya itu sedetik saja.

"Kau harus makan," Gibson mengelus lembut kening Wanita nya, menyingkirkan helaian anak rambut Marie yang sedikit mengganggunya untuk melihat dengan  jelas wajah Istrinya yang tetap cantik di usianya yang tak lagi muda.

Marie menggeleng lemah. "Tidak, biarkan saja aku, kematian akan menjemput ku dalam perasaan kesepian ini." Mendramatisir.

Gerakan tangan Gibson terhenti. Menatap tajam Marie. "Sayang, jika diantara kita harus ada yang mati terlebih dahulu, itu aku. Mengerti?" Tatapan Pria itu melembut, "Jangan bicara omong kosong ini lagi, hn? Aku tidak menyukainya."

Marie lantas terisak sedih. "Aku hanya kesepian. Kau memasukkan Nathaniel dan Isabelle, ke Akademi tahun ini.

Gibson gelagapan mendengar Marie mulai menangis persis seperti Gadis remaja labil seusia Putri mereka. "H-hei, sayang. Tapi di sini ada aku dan Eros yang menemani mu."

"Kalian sudah tidak menggemaskan seperti Niel dan Belle." Marie menghela nafas panjang, merasa menjadi Wanita paling menyedihkan.

Sontak saja wajah Gibson menjadi datar, seperti setelan awalnya. "Yang benar saja." Lirihnya tak habis pikir dengan perkataan Marie barusan.

"Paling tidak, cepat suruh Eros menikah, supaya aku bisa melihat bayi-bayi lucu lagi."

Gibson lantas di buat memijat pelipisnya yang mendadak pusing memikirkan ucapan Marie yang mulai kemana-mana.

Become An Antagonist (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang