Prolog

30K 507 10
                                    

Harry Simpshon pria tampan yang berumur 27 tahun dan pemilik dari perusahaan properti Simpshon terbesar di negri nya. Ketampanan dan kekayaan yang dimilikinya membuat diri nya menjadi idaman pada setiap wanita.

Sementara Luckas Pattempson pria pendiam yang berumur 25 tahun yang merupakan asisten dari pemilik perusahaan properti Simpshon yang notabene nya adalah pria yang angkuh dan memiliki ketampanan diluar batas. Harry tidak mengerti mengapa asistennya itu memiliki kepribadian yang lembut dan tak memiliki kriteria pria pada umumnya. Ia membenci nya namun entah apa yang membuatnya tak memecat pria aneh itu. Mungkin kah karna asistennya yang pintar dalam mengurus pekerjaan nya atau karna sesuatu yang lain?

*
*
*

#Luckas

Pagi ini aku terbangun dengan suara berisik di lantai bawah. Mengganggu saja, padahal hari ini adalah hari bebas ku setelah setiap hari aku bekerja di sebuah pabrik sabun. Aku pun segera turun ke lantai bawah tanpa mencuci muka terlebih dahulu. Rambut dan wajahku benar-benar ksust dan memalukan. Damn!

"Hey.. ada apa mom? Ribut sekali dis-" dengusku terhenti ketika mata ku terbuka dan melihat cairan darah di seluruh lantai. Bahkan darah itu mengalir padaku perlahan. Aku melihat ayah dan ibu ku tergeletak mengenaskan sambil mengeluarkan darah di perut mereka dengan deras. Bahkan ruangan ini penuh dengan bau darah yang masih segar.

Dengan langkah cepat aku berjalan menghampiri ayah dan ibu ku yang tak jauh satu sama lain. Aku menggoyang-goyangkan tubuh mereka sambil mengeluarkan air mata.

"Mom! Dad! Wake up! Don't leave me alone!" Air mataku terus mengalir deras. Tanganku sudah berlumuran darah segar.

Tapi kemana pergi orang yang telah keji menembak kedua orang tuaku. Bajingan! Aku tidak akan terima!

Aku sempat berpikir bahwa orang tua ku masih bernafas dan aku masih percaya itu. Namun ternyata apa yang kupikirkan sudah salah besar.

Orang tuaku telah tiada, dan ini memang nyata!

Tuhan! Kenapa kau tega membawa mereka padamu secepat ini!

Tak lama segerombol orang berbaju putih menghampiriku dan segera membawa kan pertolongan pada orang tua ku. Aku memang sudah menghubungi mereka beberapa menit yang lalu.

Jika memungkinkan bawalah mereka kembali padaku! Ucap ku pasrah lalu mengikuti mereka pergi.

#author

"Mereka merampok barang-barang berhargaku dan membunuh kedua orangtuaku sir!" Tukas luckas tak sabaran menunggu jawaban dari polisi itu.

"Tapi kau tidak punya bukti nak" polisi itu meragukannya.

"C'mon sir, apa aku berbohong? Lagipula untuk apa?" Pekik luckas kesal.

Keadaan ini begitu sulit untuk di terima. Ia tak mungkin membiarkan ayah dan ibu nya meninggal dalam keadaan tak tenang.

Di bunuh hanya untuk merampok!

"Ayolah, hukum membicarakan bukti nak" polisi itu berbalik sinis. Kalau dipikir-pikir ucapannya memang benar.

"Tapi aku tak punya bukti.. biarlah orangtuaku meninggal dengan tenang sir, apa kau tak bisa membantuku sedikit saja?"

"Tidak bisa, sorry i've to go" polisi itu segera berlalu dari hadapan luckas. Seperti yang diduga. Kasus ini tak akan nampak dan selesai begitu saja.

"Asshole!"

*
*
*

#Harry

Aku menghentakkan tanganku di atas meja kerja ku. Cukup keras. Yeah, aku sangat kesal hari ini. Berkas-berkas penting perusahaan ini hilang dan harus membuat ulang berkas yang hilang itu.

"Lalu siapa yang akan menjadi asisten baru ku? Apa kau punya rekomendasi mark?"

"Of course sir, aku punya teman dan aku lihat dia cukup pandai dalam berbisnis seperti ini, jika boleh aku akan menghubungi nya" mark berbicara seraya membungkuk hormat.

"Alright, jika dia mau segera datangkan dia padaku, sekarang kau bolwh keluar" aku kembali duduk di bangku kerja ku lalu mengacak-acak rambutku kasar. "Shit!"

Okey, biarkan aku perkenalkan diriku pada kalian daripada harus memikirkan masalah tadi. Namaku Harry Simpshon dan aku berasal dari keluarga besar Simpshon. Ayahku telah meninggal 2 tahun lalu dan aku disini tentunya bekerja menggantikan posisi ayah ku dulu. Sebagai pemilik perusahaan Properti Simpshon.

Aku putra sulung dari keluarga ku dan tentu saja hanya aku yang berhak atas tahta perusahaan ini. Aktivitas ku sehari-hari adalah having fun dan sangat player namun sampai sekarang aku tak punya pacar. Kalian pasti bertanya-tanya mengapa pria setampan dan sangat tajir seperti aku masih menyandang status single.

Bisa dibilang.. aku bosan.. dengan wanita-wanita murahan yang mau ditiduri hanya karna uangku. Cih! Kenapa wanita hanya menginginkan uang!

Selain mengembangkan bisnis properti ku aku juga sering melakukan aktivitas gelap.

Like a... having sex with bitches...

Aku selalu menghambur-hamburkan uang. Kenapa? Toh, aku seorang kaya raya! Hahaha... semua orang berpikir bahwa aku terlalu sombong but.. semua yang kulakukan jauh di atas kemampuan kalian!

Well.. seperti nya cukup sudah aku membuka aib ku sendiri dan aku harus kembali mengontrol pegawai-pegawaiku.

*
*
*

#normal

Luckas atau biasa dipanggil Luck kini tengah milih jas yang akan ia pakai besok. Ia harus terlihat rapi saat pergi melamar kerja. Sebenarnya bukan melamar, tapi lebih tepatnya menerima ajakan temannya untuk bekerja di perusahaan ternama.

"Alright, pretty good" gumam nya sambil mengambil jas berbarna coklat tua.

Lalu luck pergi ke kasir dan membayar belanjaan nya lalu pergi pulang. Hari ini melelahkan bagi nya.

Tak lama, handphone luck bergetar dan ia pun mengangkat telepon nya.

"Luck, besok kau datang pagi um.. ah.. sekitar jam 7.00 am okay?"

"okay, i'll be on time!"

"Good, see ya!"

Luck segera menutup sambungan telepon mereka dan ia pun kembali melangkah menuju rumah nya.

Sambil menikmati sejuk nya malam itu luck membeli minum dingin berkarbonasi. Ia memang aneh. Disaat cuaca dingin, sia justru minum minumn dingin. Apapun itu. Aneh. Yeah, tapi dia menikmatinya. Jadi tak masalah.

*
*
*

Auth: haii haii!! Miminn baruu pertama kalii bikinn ceritaa boyslove nihh di wattpadd.. tolongg votee and komenn yaa jikaa ada ygg kuraangg... thankss all!! :*

Shit, I Love Him!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang