Chapter 9

7.8K 834 10
                                    

Suara deru mobil yang membunyikan klaksonnya terdengar diluar rumah Izal.

Terbangun karena itu dan melihat jam yang masih menunjukkan pukul 5.

Merasa melupakan sesuatu, akhirnya Izal sadar bahwa kalo dirinya lolos akan ada yang menjemputnya.

Sehingga dengan segera Izal berjalan keluar rumah lebih tepatnya berlari. Terlihat mobil yang sudah ada di depan rumahnya itu, terlihat sedang menunggu.

Beberapa menit termangu dengan apa yang dilihatnya, otaknya ini belum memproses apa yang sedang terjadi. Sehingga ketika kaca di bagian belakang terbuka menampilkan si kembar yang tak dia duga.

Si kembar, Revinn dan Rylan melambaikan tangannya dengan malu-malu dan terlihat ragu. Tetapi terlihat jejak raut bahagianya saat melihat Izal.

Izal yang masih berantakan dengan wajah khas orang yang bangun tidur pun segera menutup mukanya. Merasa malu pada si kembar, padahal masih pagi tapi si kembar sudah rapi dengan setelan pakaian yang serasi.

Izal menghampiri mobil tersebut dan menanyakan pada supir itu.

"Ini beneran pak, saya keterima?" Ucap Izal tak yakin, padahal dirinya kemarin sudah percaya diri tetapi ketika beneran ke terima Izal seolah merasa tidak percaya.

"Iyaa dek. Kata atasan saya begitu saya jemput kamu, kamu bisa langsung kerja" ucap sang supir.

Izal mengangguk, mengerti akan hal itu.

"Kalo gitu, Bapak masuk aja dulu sama tu-tuan muda? Tunggu di dalem, soalnya saya belum nyiapin apa-apa" ucap Izal kikuk, bingung dengan sebutan yang diberikan pada si kembar.

Si kembar yang mendengar Izal memanggil mereka tuan muda merasa sedih. Tetapi hal itu tidak ditunjukkan di wajah mereka berdua.

Kini Izal beralih pada si kembar dan menghampiri mereka.

"Tuan muda, ini masih terlalu pagi untuk pergi ke rumah kalian. Jadi, kalian berdua mau menunggu saya atau tidak?" Ucap Izal berusaha untuk berbicara formal pada Revinn dan Rylan.

Revinn dan Rylan menjadi asing dengan pelontaran kata yang dikeluarkan oleh Izal.

"A-aku Revinn, jangan panggil kita tuan muda, kakak" ucap Revinn yang memberanikan diri untuk berbicara.

"Aku Rylan, nama kakak siapa?" Ucap Rylan sembari menanyakan nama Izal.

Keduanya menatap penuh penasaran pada Izal tetapi dibarengi dengan tatapan yang tak nyaman juga.

"Nama saya Faizal" Ucap Izal dan ketika mendengar hal itu Izal langsung bisa membedakan Revinn dan Rylan.

Perbedaannya adalah Revinn yang memiliki mata berwarna hazel seperti sang ibu dan Rylan yang memiliki warna mata kelabu.

"Kakak Fai?" Ucap keduanya berbarengan, menatap ke arah Izal.

"Terserah kalian saja" Ucap Izal tersenyum mendengar namanya dipanggil.

Mendengar hal tersebut keduanya mengangguk, kemudian bertatapan. Revinn dan Rylan memikirkan nama yang cocok untuk panggilan mereka pada Izal.

Izal akhirnya pamit ke sang supir dan si kembar yang terlalu fokus untuk memikirkan panggilan nama untuk Izal, sehingga menghiraukan Izal.

Karena tak ada jawaban langsung saja Izal pergi untuk masuk dalam rumah. Sekepergian Ozal sang supir pun bertanya.

"Tuan muda, anda ingin menunggu disini terlebih dahulu atau kembali ke kediaman?"

BabysitterBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang