Menurut Skara, Braga dulu adalah tempat berpulang paling nyamannya. Tempat dia berbagi duka dan suka. Dulu, dimana ada Skara pasti selalu ada Braga di sana. Dulu, hal utama yang Braga prioritas kan adalah Skara dan sekarang semuanya berubah karena s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Juli 2021
Sudah lebih dari seminggu Aga dan Ara menduduki bangku SMP mereka satu kelas dan tentu saja mereka memilih satu bangku, Braga Latnan Wijayah atau kerap di kenal dengan Braga atau Aga menjadi populer saat hari pertama masuk sekolah dengan paras tampan yang ia miliki hingga menjadi incaran kakak kelas. Skara Evelyn Calista atau kerap di kenal dengan Skara atau Ara itu juga tak kalah populer dikalangan siswa-siswi yang hari ini itu ikut MPLS dirinya yang paling bersinar karena kulit putih pusatnya dan kecantikan nya.
Banyak kakak kelas yang iri melihat apa yang di miliki oleh Ara, kulit putih, rambut lurus, dan kecantikan yang memikat hati kaum adam. "Kamu populer," bisik Aga karena melihat banyak nya lelaki yang mendekati Ara.
"Iyaa, kamu juga. Tapi kamu tetap orang favorite aku kok." Aga sangat senang jika sahabatnya yang satu ini senang.
"Udah ah, ayo masuk." Aga Menariik tangan Ara dan membawa gadis itu masuk ke kelas.
Sudah lebih dari 3 jam proses pembelajaran berjalan Ara terlihat sangat fokus mendengar kan sang guru menerangkan pelajaran, sementara Aga sudah terlelap sejak 1 jam yang lalu. Aga terlihat sangat pulas tertidur hingga Ara tak tega membangun kannya dan membiarkan nya karena guru juga tak menyadari jika Aga tertidur.
Ara meringkas beberapa materi pada bukunya agar nantinya Aga bisa menyalin catatannya, Ara mengusap rambut Aga yang halus dan hitam itu. Lelaki yang ada di depannya tidak bisa Ara berbohong jika dia benar-benar ganteng, memang ketampanan nya lah yang di kagumi para kakak kelas dan seangkatan sekaligus.
"Kenapa?" Suara Aga terdengar lirih namun dapat Ara dengar. "Hah? gak-gak gapapa."
*** Maret 2024
Sudah lebih dari 2 bulan Skara dan teman-temannya menduduki kelas 10. Hari-hari Skara sama seperti biasanya, ia menjalani aktivitas dengan seperti biasa walaupun sering memikirkan kenapa Braga tiba-tiba meninggalkan nya?
"Ska! kamu di panggil Braga tuh!" celetuk Arumi yang sudah berdiri tegap di samping Skara.
Tunggu, apa? Braga? Braga katanya? sebentar otak Skara agak ngeleg.
"Itu noh udah nunggu." Tunjuk Zaza ke arah depan pintu kelas dan benar saja Braga sudah berdiri dengan bersender di sana ia menunggu Skara—nya keluar.
Skara sedikit heran antara senang dan sedih. "Kamu manggil aku?" tanya Skara, ia tidak mau kepedean dahulu takut harapannya hancur lagi.
"Iya, gua mau ngomong sesuatu, boleh?" tanya Braga suara laki-laki itu terdengar sangat pelan dan lembut seperti suaranya yang dulu lagi.