Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat ini di dalam taksi, kaluna dan Angela akan pergi ke rumah baru kaluna. Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama, taksi yang mereka tumpangi berhenti tepat di depan rumah sederhana yang berada di pinggiran kota.
Kaluna menyeret kopernya, dengan Angela yang mengikuti nya di belakang.
"Maaf tidak bisa membantu mu membereskan semuanya kak, aku tidak bisa berlama-lama di sini. Karena Brayan sudah menunggu ku"ujar Angela dengan raut wajah sedih.
"Tidak masalah Angela, lagi pula kakak bisa membereskan semuanya sendirian"balas kaluna.
"Tenang saja, setiap Minggu sekali aku akan selalu mengunjungi mu kak"
"Tentu, aku akan menunggu mu "
"Kalau begitu,aku pergi dulu kak. Byee"ujar Angela beranjak dari halaman rumah kaluna.
"Byee"balas kaluna tersenyum manis.
Setelah kepergian Angela, kaluna melunturkan senyuman nya dan memandang sinis kepergian Angela. Mereka pikir kaluna bodoh, kaluna tau Angela bersekongkol dengan Laksana untuk membuat nya terus berada dalam pengawasan Laksana.
Kaluna pun tau bahwa tadi Angela sengaja membangun kan Laksana tadi, supaya bisa mengundur kepergian nya. Lagi pula kaluna pun pergi ke mansion Laksana hanya sekedar ingin memastikan sesuatu, dan ternyata dugaannya benar. Bahwa Angela bersekongkol dengan Laksana, ternyata selama ini dirinya di tipu oleh dua manusia biadab itu.
Tak lama dari itu, taksi lain berhenti tepat di depan kaluna. Dirinya pun langsung masuk ke dalam taksi yang tadi dirinya pesan, kaluna memanfaatkan situasi Angela yang tidak bisa menemani nya lebih lama untuk kabur.
Kaluna tau, saat ini Angela pasti sedang memberitahu keberadaan nya pada Laksana. Maka dari itu saat di rumah sakit kaluna membuat rencana untuk bisa melarikan diri dari pengawasan Laksana, kaluna sengaja membeli dua rumah untuk mengecoh mereka.
Karena kaluna tau, seorang Laksana tidak akan membiarkan nya pergi begitu saja, maka dari itu kaluna membuat rencana yang benar-benar bisa mengecoh Laksana dan Angela.
Kaluna sengaja membeli dua rumah, yang satu tadi rumah sederhana yang ada di pinggiran kota. Dan yang satu lagi berada di desa pelosok yang sulit di jangkau oleh orang luar, kaluna sendiri tau desa itu saat dirinya membaca novel obsession Laksana.
Karena di jelaskan bahwa desa itu sangat makmur dengan kekayaan alam yang melimpah, serta penduduk yang sangat ramah. Maka dari itu kaluna berencana akan pergi dan menetap di desa itu, dan kaluna pun sudah membeli rumah sederhana yang cukup untuk tempat tinggal nya. Bahkan kaluna membeli rumah itu jauh , sebelum insiden dirinya jatuh dari tangga.
Kaluna menatap deretan pohon-pohon yang menjulang tinggi lewat kaca mobil, perjalanan nya menuju desa sangat lah jauh. Kaluna mengusap perutnya dengan lembut untuk menyapa si kecil yang berada di sana, kaluna harap setelah ini dirinya tak akan pernah bertemu lagi dengan Laksana.
Biarkan diri nya hidup berdua dengan buah hatinya, tanpa sosok pengganggu seperti Laksana.
Flashback on
Perlahan-lahan mata seorang wanita yang sedang berbaring di atas brangkar terbuka secara perlahan, kaluna menyesuaikan penglihatannya yang masih samar-samar.
Hal pertama yang diri nya lihat adalah atap putih dengan bau obat-obatan yang begitu menyengat, sudah di pastikan dirinya saat ini berada di rumah sakit. Kaluna buru-buru menyentuh perut nya, saat dirinya tersadar bahwa dirinya masuk rumah sakit karena terjatuh dari tangga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming the Male Protagonist's Wife
General Fiction🚧 MENGANDUNG ADEGAN-ADEGAN KEKERASAN ⁉️ TERDAPAT KATA-KATA YANG TAK PANTAS PEMBACA HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN,DOSA DI TANGGUNG SENDIRI!! EVELYN MAUREEN gadis yang selalu tenang dalam kondisi apapun,seolah dirinya diciptakan tak memi...