[⚠️NO PLAGIARISM⚠️]
"𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙜𝙖𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙙𝙞𝙖. 𝙎𝙝𝙚'𝙨 𝙢𝙞𝙣𝙚."
•°•°•
Kendrick Brix Stephaneus─pemuda tampan yang memiliki seribu kesempurnaan. Jago dalam bertarung dan memimpin salah satu geng motor terbesar seantero Jakarta─Black Viper...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••
Pagi hari menyapa. Matahari perlahan mulai naik memancarkan sinar mentari. Para penghuni kota Jakarta mulai beranjak dari tidurnya untuk melakukan aktivitas seperti biasa.
Pagi-pagi sekali Loura tampak sudah siap dengan balutan seragam sekolahnya. Kemeja putih dan rok kotak-kotak berwarna abu-abu mix putih. Hari ini ia memang sengaja berangkat lebih awal dengan alasan ingin menghindar dari Kendrick.
Gadis itu menyemprotkan parfumnya setelah itu mengambil tas ranselnya, bersiap untuk berangkat dengan di antar oleh Daniel.
"Udah selesai?" tanya Daniel, menatap Loura yang kini sedang menuruni tangga.
Loura mengangguk singkat, "Udah. Mommy daddy pulang kapan katanya?" tanya Loura, lalu mencomot sandwich yang disajikan untuk breakfast.
"Nanti malam," jawab Daniel. "Udah putus dari bajingan itu?" tanya Daniel membuat Loura tersentak.
"Dia punya nama bang!" tegur Loura, "Aku mau nyoba dengerin penjelasan dia dulu." kata gadis itu.
Daniel memutar bola matanya malas, "Makanya gagal terus percintaannya, orang kamu bodoh banget. Udah di selingkuhin juga." Cibirnya, "Udah berapa kali coba kamu di selingkuhin dek?" lanjutnya.
"Ih gak usah gitu deh bang! Aku mau dengerin penjelasan dia dulu, takutnya aku salah paham. Gak salah kan?" balasnya.
Daniel mendengus, "Gak sih, terserah kamu aja. Tapi kalo nangis gak usah ngereog." cibir Daniel lalu beranjak mengambil kunci mobil.
"Ayo berangkat,"
***
Gedung SMA Stephaneus tampak masih sangat sepi karena ini masih terlalu pagi. Loura berjalan menyusuri koridor hendak menuju kelasnya.
Setelah sampai di kelasnya, gadis itu tampak mengeluarkan ponselnya. Ya, scroll sosial media mungkin jalan terbaik untuk menghilangkan bosan.
"Araaaa!"
Loura terkejut saat mendengar suara Azalea dan Alisha yang terdengar melengking itu, "Shibal! untung gue gak jantungan." gumamnya sambil mengelus dadanya.
"Tumben berangkat awal lo? Ketempelan demit mana?" celetuk Alisha membuat Loura melirik gadis itu sinis.
"Demit kakek lo!" ketus Loura membuat keduanya tertawa. "Eh omong-omong kalian udah ngerjain pr Matematika belum? Hari ini jadwal bu Gina, kan?" tanya Azalea.
Mata Alisha membulat, tangannya beralih menepuk jidatnya, "Anjir untung lo bilang! Gue belum ngerjain bangsul! Ah sialan bu Gina!" panik Alisha, berlari mengambil buku Matematika.
"Lo udah Ra?"
Loura mengangguk, "Udah, ambil aja di tas gue." jawabnya, ia sudah tahu pasti temannya itu akan meminta contekan.