Akasia Fumiko, Aktris yang membintangi Film The Miracle Of A Saintess sebagai Karakter Antagonis, Akasia Rosalie Amber. Putri Raja yang tidak diinginkan Rakyatnya dan bahkan Ayahnya sendiri.
Kesialan menimpanya ketika tahu Ia tidak hanya sekedar mem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eros Gibson De Apollo, Adik dari Elliot. Eros adalah pewaris dari Status Jenderal yang dimiliki oleh keturunan Apollo.
Hubungan mereka memang seperti itu, terlihat seperti bermusuhan namun di sisi lain mereka memang berkomunikasi dengan cara itu.
Sebenarnya tidak di jelaskan di Novel maupun Sejarah, jika Elliot memiliki saudara kembar. Akasia saja baru mengetahuinya dari mulut Ian.
Ketika merasakan aura permusuhan itu semakin memanas, Elliot memberi kode pada Ian dan dengan cepat Pria itu menggendong nya dan membawanya meninggalkan tempat itu.
Akasia menatap ke duanya dari balik punggung Ian. "Paman, apakah tidak papa meninggalkan mereka?"
Ian tersenyum. "Tuan Putri, tidak perlu khawatir. Tidak akan ada terjadi sesuatu yang buruk." Ucapnya menenangkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Musim Panas telah usai, tergantikan Musim gugur. Pohon-pohon menggugurkan daun-daunnya, hembusan angin dingin menerbangkan dedaunan kering yang berserakan. Warna oranye dan coklat yang identik dengan musim gugur, begitu mendominasi.
Iris amber rose itu memperhatikannya dari jendela kamar nya yang sengaja di buka, Akasia terpaku menatap pemandangan yang ada. Udara segar yang bisa Ia hirup dalam-dalam membuat matanya otomatis terpejam, sebuah refleksi dari otaknya.
"Mau mencoba keluar?" Suara bariton itu membuat matanya kembali terbuka.
Akasia mundur beberapa langkah begitu mendapati Pria bersurai perak itu duduk dengan santai di jendela nya.
"K--kau lagi." Akasia tergagap.
Akasia berdeham pelan, upaya menetralkan rasa gugupnya. "Mau apa kau kemari?"
"Entahlah," Hansel mengangkat bahu. "Hanya saja saat melihat Gadis kecil berdiri sendirian, aku berpikir untuk menemaninya."
"Eh, maksudmu?"
Hansel tersenyum, mengulurkan tangan padanya. Akasia menatap itu dengan kening mengernyit, namun perlahan Ia akhirnya menerima uluran tangannya.
Hanya dalam satu kedipan mata, mereka telah berada di tempat berbeda. Akasia menatap ke sekeliling nya dengan tidak percaya, pemandangan alam yang begitu asri dan belum terjamah memanjakan matanya.