Chapter 5

8.4K 796 12
                                    

Izal masih terus berjalan lurus, hingga akhirnya berada pada di jalan buntu. Merasa bingung, kenapa Izal tidak menemukan tempatnya.

"Mungkin Pak Tio salah kasih jalan atau bisa jadi pak Tio lupa. Soalnya kan ini luas banget" ucap Izal berbicara sendiri, untuk memecah keheningan dan mencoba untuk tetap berpikir positif.

"Yaudah balik lagi aja, tanya pak Tio lagi" lanjutnya.

Saat berbalik, Izal bersitatap dengan tukang kebun yang sedang berjalan melewatinya. Pria tua itu berjalan dengan lambat dikarenakan membawa banyak kantong sampah yang berisikan daun yang sudah dipotongnya.

Ditatapnya pria tua itu yang sepertinya kesusahan membawa beberapa kantong sampah, bahkan sampai kantong sampahnya jatuh beberapa kali.

Dengan sigap Izal mencoba membantu pria tua itu.

"Maaf pak, mau saya bantu?" Ucap Izal menatap pria tua itu.

"Gak usah nak, ini kan emang pekerjaan bapak" Pria tua itu menolak.

"Gak papa, pak! Lagi pula saya juga sekalian mau bertanya" ucap Izal.

" yaudah, maaf ngerepotin ya, nak!" Ucap Pria tua itu.

Mendengar jawaban itu langsung saja Izal membawa beberapa sampah itu lalu mengikuti langkah pria tua di depannya.

"Kamu di sini lagi ngapain, nak?" Pria tua tersebut bertanya tanpa menoleh ke arah Izal.

"Saya, mau interview pekerjaan pak" ucap Izal.

"Ouhhh, yang jadi babysitter kan?" Tanyanya lagi.

"Iyaa pak"

"Lalu kenapa kamu bisa di sini?"

"Kata pak Tio suruh jalan lurus aja ke sini sampe ada palang tulisan tempat interviewnya"

"Waduh, kayaknya salah deh, tempatnya bukan di sini"

"Tuhkan bener kata gue juga. Pak Tio lupa kayaknya" batin Izal.

Setelah itu sampailah mereka berdua pada tempat pembuangan sampah dan langaung saja Izal membuang sampah tersebut.

"Makasih ya, nak"

"Sama-sama pak! Kalo gitu saya mau bertanya tempat interviewnya dimana, pak?"

"Kamu tinggal jalan dari sini lurus trus belok kanan"

"Baik pak, terimakasih"

Izal langsung saja pergi setelah berpamitan dan berjalan lagi menuju arah yang sudah ditunjukkan.

Izal berjalan lurus hingga akhirnya menemukan jalan yang bersimpangan. Lalu belok ke kanan seperti yang sudah di intruksikan oleh pria tua tadi.

Tetapi tiba-tiba saja dari arah kiri terdengar seorang anak kecil yang menangis. Izal berbalik dan berjalan mendekati asal suara.

Terlihat disana terdapat seorang anak perempuan yang sepertinya berusia 4 tahun. Segera saja Izal menghampiri anak kecil tersebut.

Ditempat yang tidak jauh dari Izal terlihat seseorang yang sepertinya memperhatikan perilaku Izal, dan hendak menghampirinya. t
Tetapi diurungkan karena perintah dari earpiece yang dipakainya.

*
*
*
《~ººººº~》
*
*
*

Sebelumnya......

Suara bel terdengar dari arah luar gerbang.

"Cepat cek siapa yang berada di luar, lalu tanyakan pertanyaan yang sama pada orang itu" Ucap Henri pada Tio.

BabysitterBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang