BAB 30: Hansel dan mawar

32.2K 925 31
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Typo bertebaran, harap ditandai

Happy New year!

Sebagai hadiah tahun baru, jodohnya Jay yang cantik ini, update cerita khusus tahun baru🎉🌹

Spesial Tahun Baru 🎉

Call me jodohnya Jay

Happy reading





Drrt... drrt...

Ralia yang sedang bermain dengan twins, menghentikan kegiatannya, lalu ia mengangkat teleponnya.

"Halo," ucap Ralia ketika teleponnya tersambung.

"Apakah malam ini kau sibuk?"

"Tidak, memangnya kenapa?" tanya Ralia.

"Emm... aku ingin mengajakmu ke suatu tempat, bisa kan?"

"Of course! Kapan?"

"1 jam lagi aku akan datang menjemputmu."

"Oke!" balas Ralia, lalu memutuskan sambungan teleponnya.

"Mom!" panggil Ralia pada Quine yang sedang duduk bersantai sambil menonton televisi.

"Iya, ada apa?"

"Aku izin ingin keluar sebentar."

"Baiklah. Kapan? Bersama siapa? Kemana?" tanya Quine beruntun
Ia juga ditugaskan untuk mengawasi Ralia oleh putranya itu, agar Ralia tidak dekat dengan lelaki lain tentunya.

"Satu jam lagi, aku pergi bersama temanku dan aku tidak tahu akan kemana, karena dia hanya mengatakan ingin mengajakku ke suatu tempat," jawab Ralia.

"Baiklah, tapi jangan pulang terlalu larut," ucap Quine.

"Oke," ucap Ralia, lalu ia pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Sudah berbulan-bulan bahkan hampir satu tahun Jay belum kembali. Ralia juga sudah lulus kuliah dan wisuda, tetapi Jay belum juga kembali.

"I miss you, Jay, come back soon, I'm still here waiting for you. The year is about to change, but you haven't come back yet," ucap Ralia sambil menatap foto Jay dan dirinya yang diambil saat pesta ulang tahun Jay waktu itu.

"Kapan kau akan kembali? Apakah kau benar-benar meninggalkanku dan twins? Kita belum bahagia bersama," ucap Ralia sendu.

Ralia menghela nafas. "Padahal... Petrichard bilang perangnya sudah berakhir, tetapi kenapa kau belum kembali? Aku berharap... kau tidak gugur, Petrichard hanya mengatakan perang itu sudah berakhir, tapi ia tidak memberi tahu siapa yang menang dan siapa yang kalah, juga tidak memberi tahu siapa saja yang gugur dalam perang besar dunia bawah."

"Harusnya... aku ikut, tapi-ah sudahlah!" Ralia mengelus bingkai foto tersebut.

"Kau tau, Jay? Orang tuaku menanyakan tentangmu, mereka mendesakku agar cepat menikah, jika kau belum kembali ketika tahun berganti, orang tuaku akan menjodohkan ku dengan lelaki lain. Kau tidak ingin 'kan aku bersama lelaki lain? Maka cepatlah kembali, I'm still faithfully waiting for you here." Ralia menghela nafas sendu, lalu ia berjalan turun kebawah, temannya sudah datang untuk menjemputnya.

"You look many times more beautiful tonight," puji temannya sambil tersenyum tipis padanya.

"You look so handsome tonight too," puji Ralia balik.

"Kita akan kemana?" tanya Ralia pada temannya, ketika mobil yang mereka tunggangi sudah melesat pergi membelah jalanan kota London.

"Rahasia," jawabannya sambil terkekeh senang.

Transmigration Young Master Jay's Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang