13

18.6K 1.6K 113
                                        

"Kau menatapku. Namun, bukan bayanganku yang muncul di manik indah itu."

🥀🥀🥀

"Kerja bagus. Ayah harap kau tidak merusak rencana yang sudah tersusun dengan baik."

Ornella menunduk dalam diam. Menahan air mata yang siap terjun dengan semampunya.

"Kau mendengarku, Ornella?" tanya Marquess Cutbert kepada anak peremuannya. Harapan satu-satunya untuk mengangkat derajat keluarga mereka. Sang anak tertua tentu saja tidak akan bisa.

"Saya paham, ayah. Semua akan berjalan dengan baik..." Ornella tercekat beberapa saat. "Saya pastikan itu."

Cutbert tertawa. Maju melangkah mendekat ke arah Ornella. Mengeluarkan belasan surat dari saku celananya. Lalu, dengan sekian detik ia langsung melemparkannya tepat ke wajah Ornella yang masih setia tertunduk.

"BODOH!"

Tepat setelah hinaan itu, terdengar suara tamparan yang memenuhi ruangan kerja Cutbert. Terdengar sangat menyakitkan. Namun, Ornella hanya diam. Tidak berani berkata apapun di hadapan ayahnya.

"Duchess of Valtor adalah orang yang tidak seharusnya kau kasihani! Kau harusnya mengasihani dirimu sendiri!"

Ornella tahu. Sejak kecil dia selalu mengasihani dirinya sendiri. Namun, bukankah terlalu jahat untuknya mengambil apa yang seharusnya dimiliki oleh orang yang telah berbaik hati mengulurkan tangan. Ornella merasa sangat kurang ajar.

Cutbert mencengkram rahang Ornella dengan kuat. Membiarkan manik hijau yang sama dengan miliknya itu terbuka dan mengeluarkan air mata.

"Jika kau tidak berhasil menikah dengan putra mahkota, maka kau harus merelakanku menjodohkanmu dengan bangsawan tua kaya raya di negeri ini!"

Mimpi buruk. Ornella tidak akan mau dengan bangsawan tua yang jelas-jelas telah memiliki anak dan yang pastinya memiliki banyak simpanan. Pria bangsawan yang tidak mampu menahan nafsu bejatnya.

🥀🥀🥀

Kabar pernikahan lady Gretta berhasil membuat heboh semua orang di negeri ini. Lady yang telah dikenal sebagai kandidat terkuat untuk menjadi putri mahkota tiba-tiba justru menikah dengan perisai kekaisaran. Banyak yang berpikir bahwa Gretta telah memilih hal yang salah. Gadis itu seharusnya menikahi seorang pangeran berkuda putih yang akan memberikannya semua perhiasan terbaik dan siap berada di sisinya kapanpun, bukan pria yang mengabdikan dirinya untuk melindungi keamanan semua orang. Pria yang bahkan akan lebih memilih pergi berperang dibandingkan berada di sisimu yang berada dalam keadaan lemah.

Gretta dianggap telah menyia-nyiakan kesempatan terbaik di hidupnya.

Putra mahkota kekaisaran Douglas. Pria yang sempurna untuk menjadi suami dari para lady terbaik di negeri ini. Semua orang akan berlarian untuk mencuri garis start agar bisa layak berdiri di samping sang penguasa selanjutnya. Pada zaman ini, kekuasaan adalah hal utama yang ingin diraih oleh seluruh orang. Berdiri di puncak kejayaan tentu saja akan menjadi hal yang sangat didambakan. Memiliki orang-orang yang tunduk di bawahmu adalah pemandangan yang sangat indah.

Setelah Gretta yang berhasil mencuri perhatian dan perasaan cinta dari Egbert tiba-tiba menyakiti perasaan pria itu, tentu saja semua orang berlomba untuk mengisi kekosongan posisi tersebut. Berharap mampu mengobati luka yang menganga lebar.

Duchess of ValtorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang