Darren yang berencana untuk tidur lebih awal malam ini mendadak tak bisa tidur. Ia terus memikirkan kemana perginya Aiden. Padahal saat itu juga, ia bisa mengambil kesimpulan bahwa hal-hal tidak masuk akal yang telah ia alami sebelumnya hanyalah mimpi.
Aiden hanyalah mimpiㅡia hanya perlu berpikir demikian.
Tapi entah mengapa hilangnya Aiden terus mengusik pikirannya. Akhirnya ia kesal sendiri dan mulai membuka laptop di atas meja belajar. Ia mulai melakukan penelusuran terkait Hollows hingga membaca artikel-artikel asli dari Anonymous Twin yang tidak berbayar. Darren sendiri tidak percaya bahwa ia juga akan melakukan hal semacam ini seperti orang-orang bodoh di luar sana.
Jika benar, ayahnya, Rhino adalah seorang Hollows yang memutuskan untuk menetap di bumi dan menjadi manusia, maka Darren telah mengungkap rahasia besar di keluarganya.
Dan sungguh aneh, menyadari bahwa dirinya sendiri berdarah Hollowsㅡmengingat selama ini ia bahkan tak pernah percaya Hollows itu ada.
Menjelang pukul 1 dini hari, Darren masih terjaga dan matanya yang sudah lelah dipaksa untuk terus menatap layar laptop di tengah gelapnya kamar. Ia mulai meringkas berbagai macam informasi terkait Hollow dan juga kampung halaman merekaㅡHollowland.
Hollows yang turun ke Bumi untuk melaksanakan ekspedisi, biasanya akan membaur dengan kehidupan manusia, terlihat oleh mata telanjang, dan nyaris tak ada pembeda antara Hollows dan manusia.
Agar dapat membaur dengan kehidupan manusia, seorang Hollows harus mengurus perizinan di Kantor Duta Besar Dunia Lain. Kantor ini menyediakan visa kerja dan ramuan-ramuan khusus untuk membuat Hollows tampak menyerupai manusia.
Hollows yang sudah mengurus visa kerja harus menyelesaikan pekerjaan mereka di dunia jika ingin pulang ke Hollowland. Namun, dalam kasus ini, banyak Hollows yang tergoda untuk menetap di bumi dan menua sebagai manusiaㅡbiasanya mereka adalah pribadi yang muak dengan keabadian dan lebih nyaman akan sesuatu yang fana.
Kantor Duta Besar Dunia Lain melegalkan hal tersebut, karena itu memang keinginan mereka.
Segala penjelasan itu terdengar begitu aneh dan tak masuk akal. Tapi dari sana, Darren menyadari sesuatu.
Ia berdiri dari kursinya dan keluar dari kamar, menyalakan lampu-lampu rumahnya agar tak terlalu gelap. Di gudang sebelah dapur, ia mengambil kotak penyimpanan dari logam yang berisi barang-barang milik ayahnya dulu. Kebanyakan hanya sertifikat, ijazah, dan barang-barang kuno ketika ayahnya masih kuliah dulu.
Hingga akhirnya Darren menemukan secarik kertas foto kusam yang berdebu. Itu adalah potret kumpulan anak-anak muda dari Panti Asuhan Pemerintah Edinburgh. Disana, ia melihat wajah cantik itu, gadis muda dengan senyumnya yang penuh sukacitaㅡAiden, berdiri tepat di sebelah sosok Rhino ketika masih muda.
Saat itu juga, Darren menarik kesimpulan.
Sepasang Hollows yaitu Rhino dan Aiden turun ke bumi untuk melaksanakan ekspedisi mereka. Namun, Rhino dipertemukan dengan Grace dan memilih untuk menua di bumi sebagai manusia, sebelum ia menyelesaikan ekspedisinya bersama Aiden.
Hal ini membuat Aiden tak bisa meneruskan ekspedisinya. Aiden memilih kembali menjadi wujud Hollows, namun, ia tetap tak mendapat izin pulang dari Kantor Duta Besar Dunia Lain karena ekspedisinya yang belum selesai.
Aiden terjebak. Ia ada di perbatasan, bukan di bumi, dan bukan di Hollowland.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE HOLLOWS | yeonjun
FanfictionSeorang pemuda dari jurusan Ilmu Filsafat harus mempercayai hal paling tak masuk akal dalam hidupnya-bahwa ia mampu melihat sosok makhluk yang selama ini hanya ada dalam buku cerita anak-anak. Kedatangan 'makhluk' itu membuatnya menguak lebih dalam...