Part 4, mangga belakang sekolah

38 25 2
                                    

       Andai semua mudah dikatakan, pasti sesak
                         Tidak akan diciptakan
                                                               _Ezardian anggara
                                               ⬤
                                               ⬤
                                               ⬤
                              HAPPY READING📚🔥
                                    Enjoyy gasss.....

------

"Sepenting itu ya Nayla? Go?"

Dago mendengus "udah lah ghe, ga usah bikin masalah! Gue semalam kecapean jadi ga sengaja ketiduran di rumah Nayla," jawab dago dengan santai

"Tidur? senyaman itu kamu sama Nayla go? sampe kamu bisa tidur disana, dan lupain aku yang lagi nunggu kamu sendirian di jam 11 malam?!" tanya Ghea tak habis fikir

"Yah itukan salah lo. Suruh siapa ga pulang naik taksi aja?"

Ghea menggeleng, ia tidak menyangka Dago akan mengatakan itu "kamu lupa dago? kamu bilang ke aku untuk tunggu disana, dan jangan kemana-mana."

"Iya gue salah, udah ga usah di bahas lagi, gue muak. jangan bikin masalah sampe hubungan kita putus Ghea," ujar dago tanpa menatap Ghea, dago malah asik sendiri dengan handphonenya.

Ghea diam, ia menatap Dago yang sedang memainkan handphonenya sambil tersenyum-seyum sendiri "kamu chatan sama siapa?"

"Nayla."

"Lagi-lagi Nayla, apa aku emang ga ada harganya di depan kamu Dago?" Ujar Ghea tersenyum miris

Dago bagun dari duduknya lalu menatap ke arah Ghea "Gue mau keluar sama Nayla."

"Ini kan masih jam sekolah, kamu mau kemana?"

"Kemana aja, bukan urusan lo." Dago langsung berjalan melangkah pergi

Ghea yang melihat itu langsung menarik tangan Dago lalu menatap mata dago "maksud kamu bukan urusan aku apa Dago? Kamu pacar aku! dan kamu mau keluar sama cewek lain! apa ga boleh aku tau?!"

Dago menghela nafasnya lalu "gue mau nemenin Ghea foto copy, puas lo?" Ghea terdiam ia mengangguk lalu melepaskan tangan Dago.

"Hati-hati dago." Dago tidak mengharukan ucapan Ghea, ia langsung berjalan keluar kantin.

Ghea terdiam, ia duduk sambil melihat gelas minumannya "sakit. tapi kalo ga sama dago, Lebih sakit." gumam Ghea pelan

Ia beranjak bangun, lalu menuju kasir untuk membayar minumannya

"Astagah Ezar!" Ghea langsung berjalan ke arah kulkas minuman, lalu mengambil 1 botol air putih, dan membayarnya.

Ia segara berlari ke arah lapangan, dengan perasaan bersalah.  Bisa-bisanya lo lupa sama Ezar Ghea!! Batin Ghea

Sesampainya ia di lapangan, ia sudah tak melihat seorang pun disana "kemana lo zar?" Ghea langsung berlari lagi ke arah kelasnya

"Ezar ada?" tanyanya saat sudah sampai di depan kelas

Teman-temannya menggeleng "Ga tau ghe, tadi dia ke kelas cuma ambil tas terus pergi." jawab salah satu anak laki-laki.

Ghea melihat ke arah bangku Ezar, dan ternyata benar. Tas Ezar sudah tak ada. Ia berjalan ke arah parkiran berharap Ezar masih ada di parkiran.

"Motornya masih ada! Berarti dia belum pergi dari sini." ujar Ghea saat melihat masih ada motor Ezar yang terparkir rapih di parkiran.

"Lo dimana zar? Huft."

Ghea Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang