Chapter 9

6K 384 26
                                        

                 _________________________
                    Selamat Membaca🌷
                 _________________________

Bagas keluar dari kamarnya sudah berpakaian rapih, saat sampai di lantai bawah, Bagas melihat rumah yang masih berantakan dan belum melihat tanda-tanda Abian.

"Sialan!"

Bagas berjalan menuju gudang, dia tidak melihat Abian di sana, ia mengecek kamar mandi dapur juga tidak ada, lalu ia berjalan menuju kamar tamu di lantai bawah.

Saat sampai di sana, ia melihat Abian yang masih mengenakan bajunya.

Brak

"Apa yang kau lakukan di sini hah?!!"

"Kau tidak lihat aku sedang memakai bajuku!"

"Aku menyuruhmu untuk membersihkan rumah dan kau malah enak bersantai di sini!! "

"Apa kau buta? Aku sedang pakai baju, jika aku selesai akan aku bersihkan! "

"Kau mulai berani padaku? "

"Kenapa tidak? Aku memang mencintaimu Bagas, tapi aku tidak mau terus di perlakukan seperti ini oleh mu"

Bagas tersenyum sinis, lalu berjalan menghampiri Abian lalu mencekik leher Abian.

"Kenapa diam saja? Ayo katakan sesuatu lagi, kemana keberanian mu tadi hmm?"

"L-lepas "

"Kau bilang kau berani padaku? Ayo bicara lagi padaku"

"B-bagas, le-pas "

Bruk

Bagas melepaskan cekikannya pada leher Abian, Abian yang lemas langsung terbatuk sambil terduduk.

Merasa kurang puas, Bagas menarik tangan Abian lalu menyeretnya keluar kamar.

"Bersihkan ini semua! Jika aku pulang ini belum bersih, jangan harap kau akan selamat dari ku"

"Dan jangan pernah ada pikiran untuk kabur dariku, karna jika aku kau pergi selangkah saja dari rumah ini, aku tidak akan segan-segan mematahkan kakimu! Ingat itu!!"

Bagas pergi dari sana meninggalkan Abian yang sedang menangis, tak lupa Bagas mengunci pintu rumah dari luar agar Abian tidak bisa kabur.

"Hiks, hiks, sakit"

Abian menangis sambil memeluk lututnya.

"Kanapa hidupku jadi seperti ini hiks, andai aku tidak jatuh cinta padanya, mungkin ini semua tidak akan terjadi"

"Kanapa nasib ku selalu tidak beruntung"

Setelah puas menangis, Abian bangkit dan mulai membersihkan seluruh rumah, ia takut jika Bagas kembali dan ia belum menyelesaikan pekerjaannya, Bagas akan kembali mencekiknya bahkan melakukan lebih dari itu.

_______________________

Sementara itu

Di sebuah mansion mewah, terlihat Andrea yang sedang duduk di taman di temani para bodyguard pribadinya.

"Bayu? "

"Iya nyonya? "

"Lo udah dapet kabar belum dari Abian? Setelah pindah rumah, dia belum ada ngabarin gw sama sekali"

"Dia juga tidak mengabari apapun sama gw"

"Entah kenapa gw punya firasat buruk tentang Abian"

"Semoga dia baik-baik aja"

I want to be lovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang