"Lo doang," jawab Caramel. "Gue takut Gem, kalo dia dapet gue. Apa gue bakalan di apa-apain sama dia?" Seketika Caramel jadi overthinking.

"Untuk saat ini, mungkin lo harus sembunyi dulu Ran. Setau gue nih ya, Asteroid itu matanya banyak. Di sekolah kita aja dulu, ada beberapa anak Asteroid, lo inget nggak yang namanya Derion mantan ketua osis, Bagaskara mantan kapten basket, si Asher mantan ketua kelas kita dulu, sama si Asep. Mereka tuh anak Asteroid," jelas Gemini. Asteroid tak asing lagi ditelinganya.

"Gue nggak tau." Jujur Caramel, ia tak tau mereka anak Asteroid.

"Gue tau dari sepupu gue sih, gue juga nggak pernah bilang. Karena menurut gue itu nggak penting buat dibahas," tutur Gemini.

Caramel hanya diam mendengarnya, mobil Gemini memasuki area sekolah. Mobil warna pink itu terlihat mencolok dimata para murid.

"Mobil siape tuh?" Tanya Sea, mulutnya tak henti-hentinya mengunyah permen.

"Nggak tau, mungkin si Sisi. Lo tau sendiri, dia sering gonta ganti mobil," ujar Aurora.

"Orang kaya emang beda ya Ra, gue iri." Tutur Sea. Aurora dan Embun langsung menoleh kearahnya, Sea yang merasa ditatap lantas menoleh kearah kedua temannya.

"Kenapa liatin gue?" Tanya Sea, tatapan polosnya membuat mereka ingin memaki gadis itu.

"Lo aja taun kemaren ultah dapet hadiah Sea's Villa, apa yang lo iri kan Sea cantik?" Tanya Embun, dengan nada gemas.

"Gue iri dia gonta ganti mobil."

"Mubazirrrr!" Seru Aurora dan Embun, secara bersamaan. Sontak Sea melototi mereka.

Huh!

"Eh, itu siapa?" Suara salah satu siswi membuat mereka menoleh. Hal yang pertama mereka lihat adalah, Gemini yang keluar dari dalam mobil, disusul oleh Arran alias Caramel.

"What! Itu kan Arran, kok?"

Nampak Arran, jalan beriringan dengan Gemini.

"Itu si cupu sama... Anak baru?" Tanya Sea.

"Cupu-cupu gitu dapetnya bening," sambung Aurora.

"WHAT! ITU SI BURIK SAMA SIAPA?"

Aurora, Embun, dan Sea, langsung meringis ketika suara itu menggelegar didekat mereka. Pelakunya tak lain adalah Glory, gadis itu berdiri tak jauh dari mereka bersama Sera dan Rachel.

"Itu yang lo bilang anak baru cupu?" Tanya Sera, pasalnya ia tak hadir saat itu.

"Hooh, itu yang gue ceritain kemarin." Jawab Rachel.

Glory memincingkan matanya, saat Gemini tertawa disamping Arran.

"Itu anak baru?" Tanya Glory.

"Maybe, gue baru liat juga sih." Balas Rachel.

"Nggak mungkin kan, si buluk itu ceweknya tuh anak baru," pikir Glory. Bagaimana tidak, anak Arran terlihat dekat dengan anak baru itu.

Ditempat yang sama, Cameron dan teman-temannya sedari tadi melihat kearah Arran dan Gemini.

"Gila, cupu semakin didepan," ujar Benua.

"Tuh cewek asing banget, apa anak baru?" Pertanyaan yang sama seperti yang lainnya terdengar dari bibir North.

"Gue rasa sih iya, cuma kok datengnya sama si Arran. Apa mungkin si cupu itu ceweknya tuh anak baru?" Kini giliran Pasifik yang bertanya.

"Make pelet apa si Arran, ampe tuh cewek mau sama dia. Gue harus berguru kayak sama si cupu." Tutur Earth.

"Dudul," gumam Caesar. Sebenarnya ia juga merasa penasaran dengan siswa baru bernama Arran itu, sejak ia masuk dua hari yang lalu. Entah mengapa feeling Caesar ada yang aneh.

Kringgg....
Kringgg....

Bunyi bell masuk terdengar, seketika membuat para murid bubar dan masuk ke dalam kelas masing-masing.

Arran dan Gemini tak langsung masuk ke kelas, mereka berjalan menuju ruangan kepala sekolah.

Dikelas XII IPA 1, Cameron duduk dikursinya sembari sibuk dengan handphonenya. Gerakan jarinya yang tengah menyentuh layar handphonenya terhenti, ketika melihat kotak bekal berwarna pink baru saja ditaruh diatas mejanya. Cameron mendongak menatap siapa orang itu, seperti biasa orang yang selalu menganggunya adalah Glory.

"Aku bawain bekal buat kamu," ujar Glory, sembari tersenyum pada Cameron.

Laki-laki itu menaikkan sebelah alisnya. "Gue nggak butuh." Balasnya.

"Ini enak loh, aku khusus buatin kamu pake cinta," perkataan Glory, membuat Caesar hampir menyemburkan tawanya.

Aurora yang duduk didekat Embun, langsung menyenggol temannya itu. Ingin tertawa, namun takut disembur oleh Cameron.

"Nggak peduli." Cameron kembali memainkan ponselnya, Glory mencibirkan bibirnya. Ia tak ingin menyerah, katakan ia bodoh tapi itulah cintanya pada Cameron.

"Setidaknya kamu terima bekal aku, untuk kali ini aja," pinta Glory, Cameron tak merespon apa-apa. Laki-laki itu hanya diam, Glory melirik kekiri dan kekanan. Ternyata mereka sedang menatapnya.

"Apa sih lihat-lihat," teguran Glory, membuat mereka tersadar dan langsung mengalihkan pandangan ke lain arah.

"Lo nggak capek?" Tanya Caesar. Glory menatap laki-laki itu dengan kening mengkerut.

"Maksud lo?"

"Ngejar abang gue," balas Caesar. Kasian juga jika gadis itu terus mengejar Cameron, yang sudah dipastikan laki-laki itu tak akan pernah goyah.

"G─"

"Pagi anak-anak," suara seorang guru langsung membuat para murid duduk dibangkunya masing-masing. Glory, meninggalkan kotak bekalnya diatas meja Cameron, berharap laki-laki itu mengambilnya.

Guru bahasa asing itu masuk bersama Arran, dan Gemini. Arran masuk dan langsung berjalan menuju bangkunya yang berada disamping Dani, sedangkan Gemini berdiri didepan sana.

"Kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan namamu." Guru itu memperlihatkan Gemini untuk memperkenalkan diri.

"Halo, gue Gemini Asmaraloka. Pindahan dari bandung," ucap gadis itu seraya tersenyum. Caramel menatap temannya yang murah senyum itu, Dani yang duduk didekatnya lantas menoleh kearahnya.

"Ka... kalian pacaran?"

"Siapa?"

"Itu sama ka... Kamu."

Caramel menggelengkan kepalanya. "Temen."

Gemini dipersilahkan duduk disamping Sea, padahal ia ingin duduk bersama Caramel yang berada dibelakang sana. Gadis itu menoleh kearah Sea yang ternyata juga tengah menatapnya.

"Kaget," gumam Gemini.

"Lo pacaran sama si cupu?" Pertanyaan langsung itu membuat Gemini menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Cupu?"

Sea menganggukkan kepalanya, ia menoleh menatap kearah Arran. Gemini ikut mengikuti arah pandang gadis itu, Sea kemudian kembali mengalihkan tatapannya pada Gemini.

"Itu, Arran. Lo pacaran sama dia?"




───────TO BE COUNTED

Cerita ini, alurnya tetap sama ya, seperti di awal. Tapi narasinya yang berbeda, ada bab yang diganti dengan narasi baru, ada bab yang sebagian narasinya diganti, ada yang ditambahin juga.

JADI JANGAN LUPA VOTE & KOMEN UNTUK DISETIAP BAB YA💋💋

ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID ✓Where stories live. Discover now