Jangan lupa vote dan komen
Tandai jika typo
Call me jodohnya Jay! Okey?!
Happy reading
•
•
•
•
•
"Bagaimana jika aku tidak bisa menikah denganmu karena aku memiliki tunangan?" tanya Ralia dengan serius setelah terjadi keheningan selama beberapa menit.Drrt... drrt...
Belum sempat menjawab pertanyaan Ralia, tiba-tiba ponsel Jay bergetar, Jay mendengus, lalu memeriksanya.
"Siapa?" tanya Ralia.
"Daddy," jawab Jay, lalu ia mengangkat telfonnya, namun ia tetap berada diposisi yang sama seperti tadi, padahal Ralia sudah mendorongnya, tetapi ia tidak mau.
"Hm. Ada apa?" tanya Jay ketika telfonnya tersambung.
"Pulanglah! Vinjey menangis terus, kami sudah memeriksanya ke dokter dan hasilnya tidak menunjukkan ada masalah serius," jelas Papa James.
"Oke!" balas Jay singkat, lalu memutuskan sambungan teleponnya.
"Aku ingin ikut," ucap Ralia sambil menatap memelas pada Jay.
"Baiklah. Ayo," ajak Jay tanpa basa-basi.
•••
"Bagaimana bisa Vinjey yang sedari tadi menangis entah karena apa, langsung tenang karena digendong olehmu?" Quine heran sambil menatap Vinjey yang tadinya menangis terus entah kenapa, langsung tenang saat digendong oleh Ralia.
Berbeda dengan Jay yang memasang wajah cemberut karena Vinjey bersama Ralia.
"Aku juga tidak tahu, aunty," balas Ralia sambil tersenyum canggung.
"Jangan memanggilku dengan aunty, kau 'kan akan menjadi menantuku, jadi panggil saja mommy," ucap Quine sambil tersenyum lembut, setelah itu ia pamit pergi sebentar.
"Ah, baiklah," ucap Ralia, lalu ia duduk, karena sedari tadi ia menggendong Vinjey sambil berdiri, lama-lama kakinya juga pegal-pegal, karena ia sudah menggendong Vinjey hampir satu jam lebih.
"Letakkan saja, darling, sepertinya kau sudah kelelahan menggendong Vinjey," ucap Jay pada Ralia.
"Tidak apa-apa, aku takut nanti jika di baringkan akan menangis lagi seperti tadi," balas Ralia sambil tersenyum menatap Vinjey yang tidur nyaman di gendongannya.
"Huft!" Jay hanya menghela nafas pasrah, lalu ia menatap Mijeyi yang sedang mengoceh tidak jelas sambil tersenyum lucu, untung saja Mijeyi tenang sedari tadi di ranjang bayinya.
"Darling."
"Kenapa?"
"Aku ingin mempercepat tanggal pernikahan kita," ucap Jay.
"Tunggu aku lulus kuliah terlebih dahulu, lagipula wisudanya tinggal beberapa minggu lagi," ucap Ralia.
"Beberapa minggu katamu?! Itu bukan beberapa minggu darling, itu lima bulan," ucap Jay dengan bibir melengkung ke bawah.
"Hanya dua puluh Minggu lebih, itu tidak lama, lagipula skripsi ku belum selesai, dan kau taukan saat aku berada diraga Talia, hampir satu tahun aku tidak berangkat kuliah, dan aku jadi melewatkan bimbingan-bimbingan skripsi dan lain-lainnya," jelas Ralia.
"Yasudah kalau begitu," ucap Jay pasrah, lalu ia memeluk Ralia dari samping dan bermanja-manja pada Ralia, ia tidak peduli dengan Vinjey yang berada di gendongan Ralia.
"Jay... minggir! Kau mengganggu tidur Vinjey," geram Ralia sambil berusaha menyingkirkan tubuh Jay yang ingin terus menempel padanya.
"Tidak mau!" seru Jay dan malah mendusel-duselkan wajahnya pada Ralia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Young Master Jay's Wife
Teen FictionWARNING ⚠️ NO PLAGIAT ⚠️ RE-PUBLISH⚠️ Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay Di ubah menjadi Transmigration Young Master Jay's Wife Ralia adalah seorang mahasiswi cantik yang bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis bernama Talia, padahal esoknya Ralia aka...