Gery adalah mahasiswa abadi yang memiliki kepribadian bar-bar dan kesabaran yang setipis tisu dibelah tujuh terus dicemplungin ke air. Ya, dia itu anaknya suka bener marah-marah.
Tetapi, malam itu dia pulang dari berkumpul bersama teman-temannya. J...
“Ini, kamu gunakan saja kartu ini.” Grace mengambil kartu berwarna hitam di dalam dompetnya, dan menyerahkannya pada Kevan.
Kevan terdiam beberapa saat. Dia mengambil kartu itu dengan canggung. Oke, dia sepertinya harus terbiasa hidup kaya mulai sekarang. “Terima kasih, nek. Kevan pergi dulu.”
“Iya, hati-hati dan bersenang-senanglah.”
Tak butuh waktu lama mereka sampai di pantai family. Setibanya di sana, Gery berlari seperti anak kecil dengan kacamata hitamnya menuju bibir pantai. Angin bertiup kencang menerbangkan rambut dan baju yang dia kenakan.
“Vin, Vin, ayo kita foto!” seru Gery bersemangat.
Kevin langsung berdiri di samping ayahnya. Mereka membalikkan badan, menatap ke arah Kevan. “Van, fotoin kami dulu, baru lo sama gue!” teriak Gery, berusaha mengalahkan suara angin.
Kevan terkekeh. Dia mengambil kameranya, menjaga jarak beberapa meter, dan membidik kameranya dengan pas. Gery dan Kevin berdiri membelakangi air laut, mereka berdua tersenyum ke arah kamera.
***
Part Lengkapnya hanya ada di novel! Sebagian Part Dihapus demi kepentingan penerbitan!
Tinggal satu chapter After ending lagi💗
Yuk join saluran, karena banyak info yang aku share di sanaa. Sudah ada 146 pengikut nih💗
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.