EPILOG

12.2K 467 32
                                    

Naren dan Ciel sudah kelelahan, tetapi para bodyguard itu belum ada habisnya. Mereka menatap ayah mereka dengan tatapan sengit. “Hentikanlah semuanya, ayah.”

“Kau!” Urat-urat di tangan dan leher Harles terlihat. Pria itu mengeraskan rahangnya. “Dasar anak tidak tahu diri! Begini balasanmu setelah apa yang aku berikan padamu?!”

“Aku tidak memintanya! Ayah sendirilah yang memberikannya padaku,” bantah Naren, tersenyum sinis.

“Dasar—” Harley hendak melayangkan pukulan pada Naren, namun dia kalah cepat dengan Ciel yang langsung menendang rahangnya.

DUAGH!

“Dasar gila!” maki Ciel menggebu-gebu. “Ayah dan kakek penipu! Menyesal aku membantu kalian membawa paman ke sini!”

“Ciel? Kau...” Harles mengusap rahangnya yang terasa nyeri. Pria itu menatap Ciel dingin. “Bukankah kau selalu bertindak untuk menyenangkanku? Kenapa kau tiba-tiba mengkhianatiku?”

“Semuanya tidak berarti lagi setelah ayah memisahkan aku dengan ibu.” Mata Ciel berkaca-kaca. Dia kembali menyesali perbuatannya pada si kembar dan Gery.

Dia belum pernah mengalami perpisahan dengan orang tuanya, makanya saat itu dia berani berkata pada si kembar bahwa dia akan memisahkan mereka dengan papi mereka.

Nyatanya, perpisahan memang semenyakitkan itu. Ciel sudah merasakannya saat berpisah dengan sang ibu. Lantas bagaimana perasaan pamannya yang kembali mengulangi perpisahan untuk ketiga kalinya?

Gery yang berpisah dengan ibunya di usia tujuh tahun, dan kembali berpisah dengan istri yang dia cintai. Kemudian, berpisah dengan dua anaknya yang paling dia sayangi.

Ciel tidak bisa membayangkan seberapa hancurnya Gery saat itu. Dan betapa menyedihkannya si kembar mengharapkan sosok Gery untuk kembali kepada mereka.

***


P

art Lengkapnya hanya ada di novel! Sebagian Part Dihapus demi kepentingan penerbitan!


Selamat membacaaa💗

Masih ada dua chapter lagi untuk part "After Ending" 🤟💗

Papi Gaul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang