Blurb 🔮
"Mungkin sudah suratan takdirku untuk bertemu denganmu, anak muda. Banyak sejarah yang terkubur akibat peperangan ratusan tahun lalu. Kau mungkin salah satu yang terpilih untuk menyelamatkan negeri ini dari kehancuran."
Pertemuan tak terdug...
Ketika hari sudah gelap, sang pelita langit mulai menampakkan dirinya. Diikuti dengan lentera angkasa yang berkilau terang-membuat lukisan semesta menjadi lebih bercahaya dan menawan. Para burung hantu pun bernyanyi, merayakan cerahnya cuaca malam ini.
Di balik jendela kecil sebuah modest manor* di tikungan jalan, terlihat bayangan remang-remang seorang gadis dari lantai dua bangunan itu. Gadis pemilik modest manor yang cantik nan klasik itu adalah Fiuuna-lebih tepatnya bangunan rumah itu dimiliki keluarganya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cahaya redup dari lampu belajar Fiuuna menemani dirinya yang tengah sibuk menulis tumpukan kertas latihan di kamar mungilnya. Sambil sesekali menyeruput teh hangat yang diseduhnya, ia dengan serius menyelesaikan segala tugas akademinya saat itu. Ia juga memutar instrumen lagu 'Genius' dari playlist musik kesayangannya yang menurutnya dapat meningkatkan semangatnya dalam belajar.
Setelah beberapa lama Fiuuna memainkan penanya di atas lembar kertas miliknya, gesekan penanya mulai melambat dan akhirnya berhenti. Ia kemudian merebahkan tubuhnya di kursi seraya menghela nafas panjang. Tugas dari akademinya selesai sudah, ia hanya perlu menyelesaikan teka-teki yang berimbang di kepalanya.
Fiuuna menatap langit malam, ribuan bintang berkelap-kelip seperti memberi titik terang kepada sang tirai gelap. Andaikan ada bintang sepertinya yang bisa memberi titik terang atas semua pertanyaannya. Fiuuna merapikan lembaran kertas dan buku di atas mejanya, kemudian menyimpannya ke dalam tas miliknya. Ia kembali memandang sang langit, memendam niat dalam hatinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku akan mencari sepotong jawaban dari semua ini besok.
🎐🎐🎐
Hari Rabu tiba, dan Fiuuna memulai pagi dengan rutinitas yang biasa-bangun pagi, pergi ke Akademi Staraa, dan duduk di ruang kelas seperti hari-hari sebelumnya. Namun, di balik ketenangannya, hatinya masih dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab.