haloww~
setelah sekian abad akhirnya kita ketemu lagi 😸✌🏻
Happy Reading!
—✦◌✦—
🤎🐻Lou telah terbangun dari tidurnya sejak beberapa menit yang lalu. Menyadari jika tangannya diinfus, bayi beruang itu hampir menangis jika saja tubuhnya tidak terasa lemas.
"Mama." lirih Lou, dengan suara yang serak.
Bibir mungil Lou langsung melengkung kebawah, suasana hatinya begitu buruk karena tidak menemukan siapapun sejak ia bangun. Mengusap kasar mata bulatnya yang mulai berair, Lou berusaha bangkit untuk duduk.
Tok! Tok! Tok!
Lou menoleh kearah pintu kamar yang baru saja diketuk. Tak lama kemudian, pintu besar dengan ukiran rumit tersebut dibuka dari luar.
Melihat siapa yang datang, Lou segera menyeka buliran bening yang membasahi pipi chubby nya. Disana, Eve terlihat menyembulkan kepala dari balik pintu, netra birunya langsung berbinar begitu melihat Lou sedang duduk di pinggir kasur.
"Gege, Eve boleh masuk?" ucap Eve sedikit berbisik, meminta izin dari Lou. Mengingat jika tadi Aveline sempat berpesan, untuk tidak menganggu sang Gege yang sedang beristirahat karena demam.
Lou langsung menganggukkan kepala. "Masuk saja, kenapa masih meminta izin."
Eve segera membuka pintu kamar lebih lebar. Begitu Eve berjalan mendekat, Lou baru bisa melihat jika kedua tangan mungilnya tengah membawa Pawpaw dan sebotol dot berisikan susu coklat.
"Gege sudah sembuh?" Eve menaiki kasur di samping Lou. Meletakkan Pawpaw, tangan mungilnya bergerak menyentuh dahi sang Gege yang terpasang plester penurun demam.
"Masih panas, Gege belum sembuh." lanjut Eve setelahnya, berubah menatap Lou sendu bak seekor anak kucing yang murung.
Tangan mungil Lou terangkat, menepuk-nepuk lembut kepala Eve. "Tidak apa-apa, Gege kan anak yang kuat."
Eve langsung menggeleng tegas. Meraih tangan Lou dari kepalanya, Eve memberikan botol susu yang ia bawa pada tangan sang Gege. "Susu Eve buat Gege saja, biar Gege cepat sembuh."
Lou dibuat terdiam, melihat wajah khawatir Eve yang dengan polos memberikan sebotol susu miliknya. Ia tidak tahu, jika ternyata Eve begitu mengkhawatirkan dirinya.
"Gege tidak mau susu, orang sakit itu makannya bubur, bukan susu." Lou mengembalikan botol susu bergambar kucing ditangannya pada Eve.
Eve mengerjap, memiringkan kepala menatap sang Gege. "Pantas saja Bibi Lovi sama Mommy membuatkan bubur untuk Gege."
Mendengar ucapan Eve, Lou akhirnya mengerti kenapa ia ditinggal sendirian di kamar.
"Jadi Gege tidak mau susunya? Susunya buat Eve saja?"
"Iya, susunya buat Eve saja."
Eve langsung memegangi botol susu dengan senyum senang. Meraih salah satu bantal disamping Lou, anak kucing itu mulai membaringkan diri.
"Gege, sini." panggil Eve, menepuk-nepuk bantal disebelahnya.
Lou menurut, dengan perlahan, ia ikut berbaring di samping Eve. Meski panasnya sudah turun, tapi tubuhnya masih terasa sangat lemas.
"Gege." Eve mulai menyesap susunya, dengan posisi saling berhadap-hadapan dengan Lou.
"Kenapa?"
"Tadi Gege menangis?" Eve menjauhkan botol susu dari mulutnya, menatap intens pupil mata sang Gege yang langsung membulat.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOUISE
Teen FictionLouise Wang namanya, bocah manja nan cengeng berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah. Lou, hanyalah seorang anak yang selalu menginginkan perhatian lebih. Namun karena kedua or...