I want to be loved

Chapter 6

                 _________________________
                    Selamat membaca🌷
 
               _________________________

Bagas dan Abian telah sampai di rumah, Abian mulai membereskan barang-barangnya.

"Abian".

" Iya mas? ".

" Di sini ada tiga kamar, satu kamar utama, kamar tamu dan ruang kerja, di dalam ruang kerja juga terdapat kamar dan aku ingatkan sama kamu, jangan pernah masuk ke dalam kamar itu! ".

" Emangnya kenapa mas? ".

" Ck kamu ini! Saya bilang jangan berarti jangan! ".

" Baik mas".

"Saya ada urusan, kamu tidurlah terlebih dahulu".

" Tapi mas, kamu mau kemana? Ini kan malam pernikahan kita . "

" Saya ada urusan Abian, saya sibuk! Saya tidak ada waktu untuk urusan seperti itu"

Setelah mengatakan itu, bagas langsung keluar dari kamar.

"Kenapa setelah kita menjadi pasangan? Sikap dia jadi lebih dingin ya? "

" Huh Abian! Buang jauh-jauh pikiran buruk lo, ini baru mulai dan lo udah mikirin yang engga-engga aja, udah deh mending gw mandi abis itu masak makan malam buat mas bagas".

Kemudian Abian beranjak dari duduknya menuju kamar mandi, setelah selesai ia mengambil kemeja dan celana pendek, setelah selesai ia langsung turun menuju dapur.

______________________

Sementara di sisi lain

Bagas sedang bekerja di markas bersama bawahannya.

Semenjak keenan meninggal bagas yang meneruskan urusan keenan di klan, kenapa bukan Jeffrey? Ya karna Jeffrey dah keluar dari sana dan sekarang Bagas yang mengemban tugas menjadi bos di sana.

"Bagaimana persiapannya?" Tanya bagas pada anak buahnya.

"Semuanya berjalan lancar tuan, hanya saja ada beberapa penduduk di sana yang enggan menjual tanah mereka kepada kita" Jawab Devin, tangan kanan bagas.

"Paksa mereka, jika masih menolak rebut secara paksa bila perlu bunuh mereka semua. "

" Baik tuan"

"Emm tuan, selamat atas pernikahan anda" Ucap Devin.

"Untuk apa mengucapkan selamat? Bahkan saya hanya bermain-main saja dengan pernikahan ini"

" Ambilkan saja minuman"

"Baik tuan"

Kemudian Devin meninggalkan ruangan Bagas, beberapa saat kemudian ia membawa beberapa botol minuman beralkohol dan meletakkannya di depan bagas.

"Ada yang bisa saya bantu lagi tuan?" Tanya Devin.

"Tidak ada, pergilah ".

" Baik tuan".

Setelah itu Devin keluar dari sana meninggalkan bagas sendirian di ruangan itu.

Bagas Mengambil bingkai poto yang ada di ruangannya, ia mengusap bingkai berisikan poto keenan.

"Aku merindukan mu keenan, kenapa kau tidak pernah datang ke mimpiku? Apa kau marah karna aku menikah dengan bajingan itu?."

" Malam ini datanglah ke mimpiku keenan, aku sangat merindukanmu hiks. "

"Ternyata lebih baik kau berlaku buruk padaku asalkan aku masih bisa melihat mu, andai aku bisa memutar waktu, mungkin aku akan menuruti ucapan Andre yang waktu itu menyuruhku untuk menghamili mu, mungkin kau tidak akan terus berharap pada Jeffrey sampai kau melakukan itu, mungkin saja jika aku melakukan saran itu kau masih ada bersama ku. "