Happy reading
.
.
.
.
.
.
.Tandai typo
Sudah seminggu kaluna di kurung di kamar yang sudah seperti penjara baginya, setiap hari selalu ada maid yang mengantar kan makanan untuk nya. Dan selama seminggu itu pula, Laksana tak pernah menunjukkan batang hidungnya di depan kaluna.
Keadaan kaluna sangat lah berantakan, wajah nya yang sangat pucat, kantung mata hitam di bawah mata nya yang sangat ketara, rambut yang berantakan, serta sorot mata kosong.
Kaluna sudah seperti mayat hidup, para maid sangat prihatin pada majikan mereka. Tapi melawan Laksana, sama saja mencari ajal mereka sendiri.
Kaluna bodoh, dirinya terlalu terbuai dengan perlakuan lembut Laksana, perhatian nya, serta kata-kata cinta nya setiap hari Laksana ucapkan pada nya. Dirinya seperti karekter kaluna dalam novel, yang bodoh dan naif akan cinta.
Dimana sosok Evelyn yang tak pernah percaya pada siapapun?di mana sosok Evelyn yang tak pernah terbuai dengan mudahnya? Setelah menepati tubuh kaluna, dirinya seperti tak mengenali dirinya sendiri.
Lebih baik tuhan tidak mengembalikan emosi nya lagi, setidaknya itu lebih baik bukan?.
Hari sudah siang tapi kaluna belum memakan sarapannya yang masih utuh, dirinya tau ada nyawa lain yang ia bawa. Tapi untuk saat ini, biarkan kaluna melakukan apa pun yang dirinya ingin kan.
Kaluna menenggelamkan wajahnya di kedua lutut, kaluna tak bisa lagi menahan air matanya. Kaluna terisak hebat, untuk melampiaskan emosi nya yang selama ini dirinya pendam.
Clek
Seseorang membuka pintu kamar nya, tapi kaluna memilih mengabaikan nya. Kaluna pikir itu adalah maid yang akan mengantarkan makan siangnya.
"Makan!!"Suara berat dengan nada penuh penekanan itu, berhasil menyadarkan kaluna.
Kaluna mendongak menatap wajah tampan itu penuh kebencian, pria yang dengan tega mengurung istri nya sendiri.
"Apa kau puas membuat ku menderita!!APA KAU PUAS LAKSANA!!"bentak kaluna.
"Tentu saja, melihat mu menderita adalah kesenangan bagiku kaluna"balas Laksana santai.
"Bunuh aku Laksana,bunuh aku"ujar kaluna lirih.
"Itu pasti akan terjadi, tapi sebelum itu. Biarkan saya menikmati penderitaan mu kaluna"ujar Laksana dengan smirk kejamnya.
"PENDERITAAN SEPERTI APA LAGI YANG HARUS AKU TERIMA LAKSANA!! AKU SUDAH CUKUP MENDERITA KARENA MU!!"teriak kaluna histeris.
"Ceraikan aku laksana"lirih kaluna.
"itu tidak akan pernah terjadi kaluna!!"tekan Laksana menatap tajam kaluna.
"Ceraikan aku, kumohon "ujar kaluna putus asa
"Jika kau terus meminta cerai, Oliver akan mendapatkan akibat nya karena mu"ancam Laksana.
Seketika kaluna teringat dengan anak angkat nya itu, dirinya merasa bersalah karena melupakan Oliver.
"Tidak, kumohon.. Oliver tidak tau apapun. Kumohon jangan libatkan Oliver "
"Baiklah,tapi kau harus berjanji. Tidak akan pernah kembali kabur"
"Baik, aku berjanji "
Mendengar itu, Laksana langsung melepaskan borgol kaluna. Dan mengendong nya, membawa nya ke kamar milik Laksana.
"Bersihkan dia, dan rias dengan semaksimal mungkin"ujar Laksana pada para maid yang berdiri di depan pintu kamar nya.
Para maid pun segera menjalankan perintah Laksana, mereka memandikan kaluna dengan telaten. Dan meriasnya dengan maksimal mungkin, setelah selesai kaluna tampak sangat cantik dan segar. Tidak seperti tadi yang pucat dan lusuh, kantung mata hitam nya sudah tertutupi oleh make up. Bibir pucat nya pun sudah berganti menjadi bibir semerah Cherry.
kaluna sudah kembali cantik hanya saja tubuhnya tampak sedikit kurus, pipi gembul nya pun yang beberapa Minggu lalu masih ada kini sudah berganti dengan pipi tirus.
Para maid tampak sangat iba dan prihatin pada majikan nya itu, tapi mereka tak bisa membantu apapun. Kekuatan, kekuasaan dan harta yang di miliki Laksana sangat lah berpengaruh.
"Nyonya,tuan menyuruh anda untuk turun ke bawah"ujar maid yang baru saja datang.
"Hm"
Kaluna berjalan gontai, tak ada lagi semangat hidup dalam diri nya. Tapi di satu sisi, dirinya tak mungkin jika harus melakukan percobaan bunuh diri. Masih ada nyawa yang harus dirinya pertahankan, kaluna mengelus perutnya yang sudah berusia 4 bulan. Tinggal menunggu lima bulan lagi anak nya lahir, dan semoga saja kaluna masih hidup. Semoga saja.
Terlihat kedua orang tua Laksana dan Laksana yang sedang berbicara, sedangkan Angela menatap ketiga nya dengan raut wajah bosan. Angela sedari tadi menunggu kehadiran kaluna, saat melihat kaluna yang keluar dari lift membuat Angela berjalan tergesa-gesa menghampiri kakak iparnya itu.
"Kakak ipar aku sangat merindukanmu"ujar Angela memeluk kaluna erat.
"Aku juga merindukanmu Angela"balas kaluna berusaha tersenyum.
"Kakak ipar entah perasaan ku saja atau memang benar kakak ipar terlihat lebih kurus, saat terakhir kita bertemu waktu itu pipi gembul nya masih ada. Tapi sekarang pipi kakak pun tampak tirus"ujar Angela membawa kaluna untuk duduk di dekat nya.
"Belakang ini kaluna sering kali muntah dan tak nafsu makan, maka dari itu berat badannya menurun drastis"timpal Laksana.
"Pada saat trimester pertama semua ibu hamil mengalami morning sickness , setelah melewati trimester pertama. Kamu tidak akan mengalami nya lagi sayang"ujar sarah mengelus lembut surai kaluna.
Kaluna hanya mengangguk, karena tidak mungkin dirinya menceritakan tentang Laksana yang dengan kejam mengurung nya itu pada keluarga Laksana. Dirinya hanya takut jika Laksana mencelakai Oliver,jika dirinya melawan ataupun memberontak dari Laksana.
"Iya, mah"balas kaluna seadanya.
"Ekhem, Mama sama papa datang ke sini ada yang mau di bicarakan"ujar Gerald.
"Mama sama papa berencana akan pergi ke Prancis untuk mengurus perusahaan papa yang ada di sana , sekaligus berencana menetap di sana untuk menghabiskan masa tua kita di sana"ujar Gerald.
"Apa kalian keberatan?"tanya nya.
"Kami tidak keberatan sama sekali "balas Laksana.
"Syukurlah "
"Apa Angela akan menetap di sana juga?"tanya kaluna.
"Tidak, Angela berencana akan melanjutkan S2 nya di sini. Dan tinggal di apartemen milik nya Angela tidak ingin jauh dari kekasih nya itu"ujar sarah.
"Kenapa tidak tinggal di sini saja?"tanya kaluna, berharap bahwa Angela mau tinggal di mansion Laksana.
"Tidak kak, Aku tidak ingin merepotkan kalian. Lagi pula Aku sudah terbiasa tinggal di apartemen seorang diri"balas Angela.
"Tapi.."
"Tidak perlu memaksa nya sayang, mungkin Angela ingin mandiri " ujar Laksana memotong perkataan kaluna.
"Kalau begitu, mama sama papa berangkat ke bandara sekarang. Karena satu jam lagi pesawat kami take of, jaga menantu mama dengan baik yaa"ujar sarah pada Laksana.
"Tentu saja, karena dia istriku "balas Laksana.
Setelah kepergian kedua orangtua Laksana, kaluna langsung beranjak menuju kamarnya. Dirinya tidak ingin berlama-lama dengan Laksana, sedangkan Laksana hanya menatap punggung kaluna yang perlahan menghilang.
Kalo di sana ngevote di sini juga harus ngevote,kalo di sana engga dua duanya harus di vote yee
Kalo tembus vote 1k,komen 500 author double up lagi dehh
.
.
.
.
.
.
.
.TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming the Male Protagonist's Wife
General Fiction🚧 MENGANDUNG ADEGAN-ADEGAN KEKERASAN ⁉️ TERDAPAT KATA-KATA YANG TAK PANTAS PEMBACA HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN,DOSA DI TANGGUNG SENDIRI!! EVELYN MAUREEN gadis yang selalu tenang dalam kondisi apapun,seolah dirinya diciptakan tak memi...