19.00

11K 1K 116
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Tandai typo

Kaluna sampai di mansion jam 23.10 malam, keadaan nya sangat lah berantakan. Darah di kening nya yang sudah mengering, serta luka-luka ringan di tangan dan kakinya.

Kaluna masuk ke mansion dengan langkah gontai, perasaan nya campur aduk. Marah,sedih,kecewa akan semua perkataan tajam yang keluar dari mulut Laksana tadi.

Terlihat Laksana yang tengah duduk santai di sofa dengan sebatang rokok, menatap nya dengan sorot mata tajam. Seakan-akan kaluna adalah mangsa baginya.

apakah benar perlakuan Laksana selama ini adalah kebohongan?.

"Ternyata masih hidup,ku kira sudah mati"ujar Laksana enteng.

"Sialan, maksud mu apa Laksana?apa selama ini perlakuan baik mu pada ku adalah sebuah kebohongan?"tanya kaluna berusaha menahan emosi nya yang sudah dari tadi dirinya tahan.

Kaluna ingin marah dan mencaci maki Laksana,tapi dirinya ingin tau alasan Laksana mengatakan hal-hal kejam padanya. Dirinya berharap bahwa itu hanya lah sebuah kesalahan pahaman, berharap bahwa Laksana menjelaskan semuanya. Mematahkan pikiran-pikiran negatif nya tentang laksana, berharap bahwa Laksana mengatakan itu supaya dirinya selamat.

"Kau sudah mengetahui nya,jadi buat apa saya menjelaskan nya lagi"balas Laksana mengunakan bahasa formal,mata tajam nya menatap sorot mata penuh kekecewaan milik kaluna.

"Tapi, kenapa kamu melakukan nya padaku?!"

"Itu hanya salah satu dari rencana dendam ku padamu kaluna,apa kau pikir selama ini saya tulus melakukan semuanya padamu? Jelas tidak kaluna,kau terlalu bodoh dan naif"ujar Laksana dengan kata-kata yang menusuk dan kejam.

"Kau pria brengsek Laksana!!"

"Kau benar, dan sayang nya kau masuk ke dalam jebakan ku selama ini. Dan perlu ku ingat kan, bahwa kau juga mencintai pria brengsek seperti ku kaluna"ujar Laksana menyeringai kejam.

"Kenapa kau tidak bisa menerima ku? Dan melupakan semua dendam mu itu laksana!!"tanya Kaluna dengan mata yang berkaca-kaca.

"Karena sedari dulu saya sudah mencintai wanita lain,jadi buang lah khayalan mu itu. Karena sampai kapanpun saya tidak akan pernah mencintai mu kaluna"ujar Laksana menatap kaluna dengan sorot mata bengis.

DEG

Kaluna diam mematung mendengar perkataan Laksana, apakah Laksana tetap jatuh cinta pada Angela? Dan itu artinya alur novel akan terus berjalan dengan semestinya? Berarti kaluna tidak bisa mencegah kematian nya sendiri?.

"A-apa kamu mencintai Angela?"tanya kaluna lirih.

"Apa maksud pertanyaan bodoh mu itu kaluna, tidak mungkin saya mencintai adik tiri saya sendiri"ujar Laksana tak habis pikir dengan jalan pikiran kaluna.

"Lalu siapa wanita yang kau cintai itu laksana?!"

"Kau tidak perlu mengetahui nya kaluna!! bahkan jika kau mencari nya ke ujung dunia pun, kau tak akan pernah berhasil menemukan nya. Kau hanya perlu tau satu hal, bahwa sampai kapanpun kau tidak akan pernah bisa mengantikan dirinya di hatiku kaluna"ujar Laksana berjalan pergi meninggalkan kaluna yang mematung.

"Aku tidak masalah jika memang kau mencintai wanita lain, bahkan jika kau terus menyiksa ku dalam neraka buatan mu itu laksana.tapi, kenapa kamu mengatakan bahwa bayi yang ku kandung bukan anak mu Laksana? sebegitu benci nya kamu padaku, sampai-sampai kamu tidak ingin mengakui anak mu sendiri? Dimana hati nurani mu itu laksana!!!"ujar kaluna meninggi kan nada bicara nya.

Laksana yang semula nya akan pergi, membalikkan badannya setelah mendengar perkataan kaluna.

"Kau mengatakan di mana hati nurani ku? KAU YANG MASUK KEDALAM KEHIDUPAN KU DENGAN CARA KOTOR KALUNA!!di saat itu lah hati nurani ku pada manusia seperti mu itu hilang!!"balas Laksana menatap kaluna dengan smirk kejamnya.

"AKU TAU AKU SALAH KARENA BERANI MENJEBAK MU,tapi kamu sudah membalas rasa sakitnya berkali-kali lipat"teriak kaluna dengan suara lirih di akhir ucapan nya.

"Kau berani membentak ku?!"tanya Laksana menatap kaluna penuh kebencian.

"KALAU IYA KENAPA HAH?! KAU AKAN MENGURUNG KU? MENCAMBUK KU? MENYIKSA KU KEMBALI? LAKUKAN LAKSANA... LAKUKAN"bentak kaluna tepat di depan wajah Laksana.

Laksana yang mendengar bentakan kaluna pun, mengeram rendah. Dengan tak berperasaan, Laksana mencengkram rahang kaluna dan menatap nya dengan bengis.

"Kau salah karena melawan ku kaluna!"ujar Laksana dengan nada rendah dan menusuk.

"Aku tidak pernah takut pada mu Laksana!! bahkan jika kau membunuh ku detik ini juga, Aku tidak akan takut pada manusia brengsek seperti mu!"ujar kaluna dengan susah payah, karena rahang nya terasa sakit dan kebas akibat cengkraman Laksana.

"Kau akan menyesali nya kaluna!!"

Detik itu juga Laksana mencium kaluna dengan paksa, mengabaikan kaluna yang Sedari tadi memberontak. Karena kesal kaluna yang menutup rapat bibir nya, membuat Laksana mengigit bibir kaluna sampai terluka dan berdarah.

"Akh... L-le-pas la-k-sana"Ujar kaluna berusaha melepaskan tautan mereka.

Dengan sekuat tenaga kaluna berusaha mendorong Laksana, tapi tenaga nya tak sekuat Laksana. Kaluna meraih guci yang ada di dekat nya, dan memukul kan nya ke kepala Laksana.

"ARGH.. KALUNA SIALAN!!"geram Laksana.

Melihat Laksana yang kesakitan, kaluna memanfaatkan situasi nya untuk kabur dari dalam mansion. Kaluna berusaha sekuat tenaga berlari mencapai gerbang, melihat kaluna yang berlari untuk kabur membuat Laksana bertambah marah.

"PAK BUKA GERBANGNYA!!"teriak kaluna sambil terus berlari.

"TUTUP GERBANGNYA SEKARANG!!"teriak Laksana berlari mengejar kaluna.

"TIDAK!! TETAP BUKA GERBANGNYA!!"

"TUTUP GERBANG NYA SIALAN!! ATAU KAU AKAN TAU AKIBATNYA!!"

satpam tersebut yang mendengar ancaman dari tuannya pun, kembali menutup gerbang nya. Dirinya tau ancaman Laksana tak pernah main-main.

Karena kaki Laksana yang panjang, memudahkan nya menyusul kaluna. Dengan enteng Laksana menahan kaluna dengan satu tangan nya, dan mengendong kaluna layak nya karung beras.

"TURUN KAN AKU BRENGSEK!! LEPASKAN AKU LAKSANA!!"teriak kaluna memukul-mukul punggung tegap Laksana.

"HANYA DALAM MIMPI MU KALUNA!!"bentak Laksana.

Karena lelah, kaluna tidak lagi memberontak. Karena itu sangat lah sia-sia, Laksana tak akan pernah melepaskan nya.

Laksana membawa nya ke lantai 4, entah apa yang pria itu akan lakukan pada nya. Laksana membuka kamar paling ujung yang ada di lantai 4, kamar kosong yang hanya terdapat kasur berukuran sedang. Kamar yang tak terdapat satu pun jendela dan hanya ada pentilasi udara ,itu pun di atas. Kamar ini sudah seperti penjara.

Dengan tak berperasaan Laksana melempar kaluna di ranjang, kemudian memborgol kedua kakinya.

"LEPASKAN AKU LAKSANA!! AKU BUKAN TAHANAN SIALAN!"teriak kaluna berusaha melepaskan borgol nya.

"Itu hukum mu , karena berani melawan, memberontak dan mengumpati ku kaluna!! nikmati hukuman mu sayang!!"ujar Laksana menyeringai.

Laksana berjalan keluar dari kamar itu, tak lupa mengunci nya. Membiarkan kaluna tersiksa dengan sendirinya, dan pergi ke ruang kerjanya dengan santai seperti tak pernah terjadi sesuatu.























Hello yang nungguin cerita author hehehe
Ni double up yg kalian mau yakan

Kalo vote tembus 1k,komen 500 author double up lagi dehh
Jadi jangan lupa voteeeeeee yeee, gratis kok
Susah amat cuman vote doang kek mau mati aja kalo ngevote

.
.
.
.
.
.
.

TBC




Becoming the Male Protagonist's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang