- UPDATE SETIAP HARI
- DUA EPISODE SETIAP UPDATE
- JANGAN LUPA BERIKAN VOTE, KOMENTAR, DAN FOLLOW AKUN WATTPADKU.* * *
Revan merangkul Zyana dengan lembut sambil menikmati matahari pagi di bibir pantai Pulau Bintan. Tempat itu menjadi tempat berbulan madu bagi Revan dan Zyana, setelah menerima berbagai masukan dari Alwan, Raja, dan Mika. Pulau Bintan menjadi pilihan mereka, setelah Rasyid dan Tari ikut memberikan saran satu minggu yang lalu. Meski akhirnya Alwan, Raja, dan Mika harus kecewa karena saran mereka tak ada yang didengar oleh Revan maupun Zyana, intinya bagi Revan adalah ia bisa mengajak Zyana melihat tempat baru dengan perasaan penuh kebahagiaan. Ia tidak peduli dengan yang lainnya. Senyum dan cerahnya wajah Zyana adalah hal utama yang akan selalu ia jaga, setelah wanita itu menjadi istrinya.
"Setelah ini kamu mau sarapan apa, Bojoku?" tanya Zyana.
Wajah Revan seketika memerah sempurna, ketika lagi-lagi ia mendengar bagaimana Zyana memanggilnya setelah resmi menjadi suami. Ia tidak menyangka, kalau Zyana akan menerima masukan absurd dari Tari dan Ziva. Sebagai Ibu mertua dan Tante, Tari maupun Ziva jelas merasa tidak ingin melewatkan waktu-waktu berharga untuk bisa merasuki pikiran Zyana. Hingga akhirnya Revan hanya bisa pasrah, karena tampaknya Zyana begitu bahagia bisa memanggilnya dengan sebutan 'Bojoku'.
"Sampai detik ini aku belum punya nama panggilan yang tepat untuk kamu, loh, setelah kita menikah. Padahal sejak kita selesai ijab-kabul sepuluh hari lalu, kamu sudah langsung memanggilku 'Bojoku' setiap saat," keluh Revan.
Senyum di wajah Zyana pun terbit begitu cerah, saat tatapnya bertemu dengan tatap mata Revan. Ia mengecup lembut pipi Revan dengan hangat, lalu melingkarkan lengannya di leher Revan untuk bermanja-manja.
"Kata Mamak dan Tante Ziva, aku enggak perlu menunggu kamu yang memulai untuk bisa memanggilmu dengan panggilan romantis. Pokoknya cetuskan saja panggilan romantis yang aku mau buat kamu, dan biarkan Om Mika menggondok setiap kali mendengar aku memanggilmu dengan panggilan romantis itu," jelas Zyana, apa adanya.
"Ah ... seperti panggilan 'Kakanda Rajaku' dan 'Kang Mas Rasyid', ya? Mm, itu ternyata tujuan Mamak dan Tante Ziva semangat sekali mendukung kamu memanggilku 'Bojoku'. Ya ... ya ... ya. .. aku enggak bisa protes sepertinya untuk persoalan itu. Karel dan Ai jelas enggak akan mau melakukan hal itu meski mereka terus dikompori. Jadi satu-satunya yang bisa Mamak dan Tante Ziva kompori adalah Istriku tercinta yang selalu baik hati ini," tanggap Revan, sambil membawa Zyana ke dalam gendongannya dan mengajaknya berputar-putar di bibir pantai.
Zyana pun tertawa begitu lepas sampai Revan melepaskannya kembali. Keduanya kini berjalan bersama meninggalkan bibir pantai menuju hotel tempat mereka menginap. Sore nanti, mereka akan kembali pulang ke Jakarta. Masa berbulan madu mereka telah usai, dan saat itu adalah hari terakhir mereka berada di Pulau Bintan.
"Kamu mau sarapan apa, Bojoku? Dari tadi kamu belum menjawab pertanyaanku," Zyana ingin memastikan.
"Kamu enggak usah masak pagi ini, Sayang. Kamu pasti capek, setelah seminggu terus saja berkegiatan bersamaku di sini selama kita berbulan madu. Aku mau kita makan di luar hari ini, sekalian menikmati hari terakhir keberadaan kita di Pulau Bintan," ujar Revan, apa adanya.
"Oke, aku setuju," tanggap Zyana, dengan senyum yang tidak pernah pudar dari wajahnya.
Revan ikut tersenyum dan kembali membawanya ke dalam dekapan yang lembut dan hangat.
"Yakin, kamu benar-benar setuju? Bukan setuju karena merasa terpaksa?" tanya Revan, memastikan.
"Yakin, Bojoku. Mana mungkin, sih, aku setuju karena terpaksa? Kalau kamu memang mau kita menghabiskan waktu di luar hari ini, tentu aku akan setuju dengan ajakanmu. Aku selalu masak selama kita menginap di sini, karena kamu 'kan memang jarang bisa makan sembarangan di luar. Mamak sudah mengingatkan aku soal itu, jadi aku berinisiatif untuk selalu menyediakan hasil masakanku sendiri untuk kamu. Tapi kalau sesekali kamu ingin kita makan di luar, aku pasti enggak akan menolak. Asalkan kamu mengizinkan aku memilih tempat makannya. Bagaimana pun, kesehatan pencernaanmu adalah hal nomor satu yang harus aku jaga setelah menjadi Istrimu. Itu adalah amanah besar dari Mamak kepadaku mengenai kamu yang harus aku ingat."

KAMU SEDANG MEMBACA
LEAK
Horror[COMPLETED] Seri Cerita SETAN Bagian 7 Setelah kembali dari perjalanan bulan madu, Revan harus segera kembali bekerja bersama keenam anggota timnya. Kota yang mereka tuju kali itu adalah Bali. Di sana, seseorang yang tengah terbaring di atas tempat...