18.00

14.9K 1.4K 478
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.


Kaluna terbangun pukul 15.12 sore, ternyata dirinya masih berada di kantor Laksana. Setelah membasuh wajahnya yang kumal,kaluna berjalan keluar dari kamar yang ada di ruangan Laksana.

Terlihat Laksana masih sibuk berkutat dengan pekerjaannya, sampai-sampai Laksana tak menyadari kedatangan kaluna.

"Apa kamu masih sangat sibuk?"tanya kaluna berhasil membuat Laksana terkejut.

"Kau mengejutkan ku dear,masih banyak pekerjaan yang belum selesai. karena aku meninggalkan nya seminggu lebih saat kamu sakit"ujar Laksana membawa kaluna untuk duduk di pangkuan nya.

"Baiklah, selesai saja pekerjaan mu. Aku pulang bisa mengunakan taksi"ujar kaluna.

"Tidak!! Aku akan mengantarmu dulu, setelah itu aku bisa kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaan ku"ujar Laksana menolak saran buruk dari kaluna.

"Tidak!!tidak!! Aku bisa pulang mengunakan taksi Laksana, lanjutkan saja pekerjaan mu dulu. Aku akan menunggu mu di rumah nanti,dan memasakkan makanan lezat untuk mu"ujar kaluna tersenyum manis.

"Biar kan Bram yang mengantar kan mu"saran Laksana, dirinya tak ingin kaluna pulang sendirian.

"Tidak perlu, lagipula Bram pun seperti nya sedang sibuk. Aku sudah memesan taksi, kalau begitu Aku pulang dulu suamiku"ujar kaluna.

"Kau sangat keras kepala dear, bagaimana kalau 10 bodyguard yang mengawasi mu?"ujar Laksana sekali lagi.

"Tidak Laksana!Aku janji akan pulang dengan selamat"kekeuh kaluna.

"Baiklah, baiklah. Kali ini Aku mengalah untuk mu dear"

Kaluna mengecup pipi Laksana sebelum keluar dari ruangan Laksana, saat menyusuri koridor kantor Laksana, banyak yang menyapa nya dengan hangat, kaluna pun membalas sapaan dari para karyawan Laksana. Mereka semua baik dan ramah,yaa mungkin saja.

Kaluna menunggu taksi yang di pesan nya di depan gedung perusahaan Laksana,tak butuh waktu lama taksi nya pun datang.

Saat sedang dalam taksi, Laksana menelpon nya. Entah apa yang akan suaminya itu bicarakan.

"Halo"

"Apa kamu sudah sampai mansion"

"Aku baru saja keluar dari perusahaan mu Laksana"ujar kaluna jengah.

"Jangan mampir ke mana-mana,jika sudah sampai mansion. Jangan lupa hubungi aku,jika terjadi sesuatu langsung telpon aku"ujar Laksana di sebrang sana.

"Baiklah, yang mulia"ujar kaluna kesal dengan suaminya itu.

Tut

Kaluna memutuskan telpon secara sepihak, matanya memilih menatap keluar jendela mobil. Memperlihatkan jalan raya yang di penuhi kendaraan berlalu lalang, rasanya sangat menenangkan tapi entah kenapa perasaan nya gelisah.

Saat memasuki kawasan hutan, karena memang mansion Laksana yang berada di ujung kota. Sehingga harus melewati kawasan hutan terlebih dulu, tapi entah kenapa perasaan kaluna semakin kalut dan gelisah.

Kaluna merasa ada yang janggal dengan supir taksi tersebut, seharusnya belok kanan. Tapi entah kenapa supir tadi malah belok ke arah kiri, perasaan nya semakin kalut saat taksi yang di tumpangi nya berhenti di pinggir jalan di kawasan yang bahkan sangat jarang di lewati.

Saat kaluna akan membuka pintu mobil, pintu mobil itu tidak bisa terbuka. Seperti nya supir itu mengunci pintu mobilnya, kenapa hidup nya sangat sial sekali.

Becoming the Male Protagonist's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang