Blurb 🔮
"Mungkin sudah suratan takdirku untuk bertemu denganmu, anak muda. Banyak sejarah yang terkubur akibat peperangan ratusan tahun lalu. Kau mungkin salah satu yang terpilih untuk menyelamatkan negeri ini dari kehancuran."
Pertemuan tak terdug...
Akibat dari kejadian yang telah menimpa akademi Staraa sebelumnya, maka para siswa dan guru diberi waktu selama 2 jam pelajaran untuk istirahat dan menenangkan diri. Dalam waktu yang luang itu, Yumee pergi ke koridor lantai 2, tempat Fiuuna melawan makhluk menyeramkan tadi. Ia melihat sekeliling, koridor itu menjadi berantakan dan beberapa perabotan di sana juga rusak akibat serangan sebelumnya.
"Kau terlalu keras, Levra. Lihat, apa yang telah makhluk itu lakukan." Tatapan Yumee tertuju pada sosok umbra hitam di belakangnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hihihi. Oh ya? Aku tak menyadari hal itu... Oh ya. Ngomong-ngomong, soal anak itu. Ah-siapa namanya?" Ucap sosok yang dipanggil Levra itu.
"Fiuuna. Namanya Fiuuna."
"Aha! Itu dia, hihihi. Dia... cukup kuat, menggemaskan sekali. Tapi, sepertinya kita tidak bisa bersekutu dengannya ya."
"Levra, jaga perkataanmu. Aku tak suka mendengarnya."
Levra hanya terkikik pelan, "Ah, maafkan aku. Nonaku, hanya saja.. aku sedikit kecewa. Padahal dia bisa digunakan, tapi... dia berbeda dengan kita."
Yumee hanya diam, tidak memberikan respon kepada Levra. Ia sedang memikirkan suatu rencana untuk kedepannya. Bagaimanapun juga, ia harus bisa mencapai semua yang ia inginkan. Itulah alasan yang membawanya ke Akademi Staraa ini. Levra hanya memperhatikan Yumee yang sedang berpikir serius. Dengan senyum mengerikannya, ia membuyarkan pikiran Yumee. "Nonaku, apa aku boleh pergi?"
Yumee hanya memberi Levra tatapan dingin, selayaknya ia menatap orang-orang. "Ya. Pergilah. Ada hal yang ingin kulakukan sendiri." Balasnya, kemudian memandangi Levra yang bayangannya semakin menghilang ditelan cahaya. Dasar, andai saja dia tak berguna, sudah kubuang dia sejak dulu.
Yumee kemudian melangkah pelan ke kelasnya, mencoba mencari tahu keadaan siswa-siswi lainnya. Saat ia menuruni anak tangga kelima, ia merasakan sebuah hawa aneh adanya makhluk semacam peri. Namun, Yumee hanya menggubris hal itu dan fokus pada tujuannya. Yang dia inginkan saat ini adalah menemui Fiuuna di depan kelasnya.
Fiuuna yang sedang mendengarkan temannya berbicara, sontak menoleh saat Yumee memanggil namanya. "Ada apa, Yumee? Apa ada yang ingin kau bicarakan mengenai penelitian kita?" Fiuuna menghampiri Yumee yang berada di ambang pintu kelas.
"Sebenarnya aku ingin berbicara kepadamu mengenai kejadian tadi. Bisakah kita membahasnya di taman akademi saja? Disini..." Yumee menghentikan kata-katanya sejenak, dan memperhatikan sekeliling. Siswa lain mulai menggosipkan kejadian aneh yang terjadi di akademi mereka. "Disini terlalu banyak orang," Ia menghela nafas dan melanjutkan perkataannya.