Bab 12 • 「27.27」

131 90 77
                                    

27.27 = Brian, Anvaya

"Mencintai tidak selamanya perihal memiliki, bisa jadi perihal mengikhlaskan, mengagumi, ataupun hanya sekedar datang lalu pergi."

• June, 5 2024
kantin, 10.05 AM

Bila hidup hanya berada di fase aman, maka kamu tidak akan memiliki pengalaman.

Pagi menjelang siang yang tak begitu cerah, awan yang berwarna keabu-abuan menutupi cahaya sang surya. Hal itu membuat minuman dingin kurang digemari, dan makanan hangat yang banyak dicari.

"Hawa nya dingin ya, menusuk sampai ke lubuk hatiku," kata Vira.

"Sinetron banget sih lo Vir, merinding gue dengernya," sahut Kisthi.

"Btw lo kok sekolah sih Bel? gue kira lo lagi ngegalau," ucap Seya pada Belva.

"Ngapain gue galau anjir, lagian gue juga ga ada rasa sama si Bima," jawab Belva.

"Widihh, keren Bel. Kalau perlu balas aja," sambung Anvaya.

"Males gue, ga ada waktu. Tapi yang pasti gue udah jijik sama dia," jawab Belva lagi.

"Eh sapu ijuk, lo kena sindrom ya? dari tadi gue liat senyum-senyum sendiri anjir," ucap Kisthi kepada Anvaya.

"Nanti malam dia mau nge-date sama kak Brian," sahut Nina.

"Lah bukannya udah kemarin ya?" tanya Belva.

"Iya, kemarin ga jadi. Jadinya malam ini," jawab Anvaya.

"Udah gas lah, tunggu apa lagi," ucap Vira.

"Benul, couple 27.27 harus berlayar ini mah," sambung Kisthi.

"Benul apaan dah?" tanya Seya.

"Benar dan betul."

"Engga bisa semudah itu, gue ga dibolehin sama bunda gue," kata Anvaya.

"Lah? perasaan waktu kelas 10 lo jalan sama Mafif nyokap lo ngasih deh," kata Nina.

"Dia kan Kristen goblok, makanya gue ga dibolehin," ucap Anvaya yang membuat Kisthi tersedak.

"Uhuk, uhuk. Lah dia Kristen? kok gue kaga tau sih," tanya Kisthi.

"Lo ga liat kalung salib nya segede gaban?" ucap Belva.

"Berarti si Vano juga dong?"

"Iya."

"Ya lo jangan kasih tau bunda lo lah Vay, kalo kak Brian non muslim," kata Seya.

"Bunda gue kenal sama kak Brian cok, kakanya kak Brian sama kaka gue satu kampus," jawab Anvaya.

"Wah payah sih kalo gini ceritanya," ucap Nina.

"Betul, udah kaya indosiar ya, cinta beda agama," sambung Seya.

"Jadiin film aja Vay, nanti kata-katanya gini,
'kamu hari minggu di Katedral,
sedangkan aku lima waktu di Istiqlal'," ucap Belva.

"Haha mantap banget cok," kata Nina.

"Jangan bundir ya, aku tahu kok bagaimana yang kamu rasakan, jadi kamu harus sabar ya Anpayah," ucap Kisthi.

"Nama gue Anvaya buka Anpayah."

"Itu panggilan sayang dari gue buat lo tau."

"Dua tiga asam manis, dih najis."

WHO IS THE VILLAIN? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang