Emang ya, ga up sehari itu rasanya hampa. Yaudahlah, aing up aja sekarang. Soalnya ada kuota emergency 45 menit😔🤝
Sok dibaca, jangan lupa komennya juga atuh😘
***
Kevin terbangun. Pemuda itu seketika mengubah posisinya menjadi duduk saat menyadari bahwa Gery tertidur dalam posisi duduk.
Kevan meringis membayangkan kaki Gery yang pegal karena paha pria itu dijadikan bantal oleh dirinya dan Kevin.
"Pin, bangun." Kevan menepuk pipi Kevin beberapa kali.
"Eung... Kenapa, Van?" Kevin dengan wajah bantalnya menguap lebar, mengubah posisi menjadi duduk.
"Papi ketiduran. Gue mau angkat dia ke kasur." Kevan berdiri, mengangkat tubuh Gery dan memindahkannya dengan mudah ke atas kasur.
Kevin hanya mengamati bagaimana perhatiannya Kevan menarik selimut untuk menutupi tubuh Gery, dan meletakkan guling di sisi kanan pria itu.
"Lo tidur sama papi aja," ujar Kevan, mengambil bantal dan meletakkannya ke lantai. Lampu masih mati, dan lilin mereka tinggal sisa setengah.
"Terus lo?"
"Gue di lantai aja."
Kevin mendengus samar. Pemuda itu mengambil bantal dan meletakkannya ke lantai, berdampingan dengan Kevan. "Yaudah, gue di lantai juga."
Kevam terkekeh pelan. "Yaudah, sih."
Sejenak, kamar itu kembali senyap. Entah kenapa rasa kantuk di mata Kevin sirna, begitu juga dengan Kevan.
"... Vin?"
"Hm?"
"Lo udah tidur?"
"Belum."
Kevan terdiam beberapa saat. Baru satu detik kemudian kembali berbicara. "Gue mau cerita."
"Cerita aja, gue dengerin kok."
"Lo tau gue orangnya gimana, kan?"
Kevin mengangguk, meski ia tahu kembarannya itu tidak melihatnya.
"Setelah perubahan papi, gue mulai berpikir kalau tindakan papi ke kita selama ini pasti punya alasan." Kevan menatap langit-langit kamarnya. Suara hujan yang berjatuhan di seng rumahnya terdengar.
"Gue mulai coba cari apa yang bikin papi tergila-gila kerja. Dan lo tau apa yang gue dapet?"
Kevin mulai tertarik. "Apa?"
"Ternyata papi udah pernah pergi ke banyak perusahaan, pengen kerja kantoran. Tapi semuanya nolak dia karena suruhan keluarga Adiwijaya."
Deg.
"Gue ngira kenapa dia ngambil kerja kuli, kurir makanan, kasir, karena itu ngga ada kaitannya dengan keluarga Adiwijaya, terlebih gaji mereka yang kecil. Pasti papi mikir, dia harus ambil banyak pekerjaan karena banyak yang harus dibayar. Soalnya pekerjaan dengan gaji tinggi, semuanya berhubungan dengan Adiwijaya."
Kevan menoleh, menatap Kevin yang sedari tadi berbaring ke samping, menatap wajahnya. "Pertanyaannya, apa hubungan papi sama keluarga Adiwijaya, sampai-sampai keluarga itu melarang papi kerja kantoran, atau kerja dengan gaji yang lumayan tinggi? Apa papi pernah bikin salah dengan keluarga Adiwijaya? Karena itu pula Adiwijaya punya dendam sama papi?"
"... Gue ga tau, Van. Papi ga pernah ceritain masa lalunya. Bahkan pas mami masih ada, papi juga ngga pernah bahas masa kecilnya." Kevin memeluk guling, mengubah posisinya menjadi telentang. "Btw, gimana lo bisa tau itu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Papi Gaul
Teen FictionGery adalah mahasiswa abadi yang memiliki kepribadian bar-bar dan kesabaran yang setipis tisu dibelah tujuh terus dicemplungin ke air. Ya, dia itu anaknya suka bener marah-marah. Tetapi, malam itu dia pulang dari berkumpul bersama teman-temannya. J...