Jangan lupa vote dan komen
Tandai jika typo
Call me jodohnya Jay! Entar i rajin up
Happy reading
•
•
•
•
•
"Hei!! Jangan gila! Aku hanya bercanda!" seru Talia panik ketika Jay mengarahkan pistolnya pada kepalanya sendiri."Jika kau tidak bercandapun, aku akan tetap melakukannya demi dirimu, darling," ucap Jay membuat Talia mendelik, lalu Talia mengambil alih pistol yang berada di tangan Jay.
"Ck! Crazy!" sinis Talia, kemudian ia beranjak berdiri dan berjalan keluar diikuti Jay dibelakangnya sambil menunduk.
Mereka akan berangkat ke perusahaan, walaupun sekarang sudah sedikit siang, karena kejadian tadi memakan waktu sedikit lama dan membuat mereka terlambat.
Setelah sampai di perusahaan, mereka berjalan menuju ruangan dengan Jay yang masih berjalan di belakang Talia, padahal Talia sudah menyuruhnya untuk berjalan lebih dulu, namun Jay malah diam sambil menunduk. Sungguh menyebalkan! Pikir Talia.
"Kau harus profesional dalam bekerja!" peringat Talia pada Jay, dan pada akhirnya Jay menghela nafas pasrah. Ia harus tetap profesional dalam bekerja dan tidak boleh menyangkut pautkan pekerjaan dengan urusan pribadi.
•••
Eight months later...
"Jay!" panggil Talia pada Jay yang sedang mengerjakan pekerjaan kantornya di sampingnya, dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya dan tangan yang mengetik sesuatu di keyboard laptopnya.
Semenjak kehamilan Talia memasuki bulan akhir, Jay mengerjakan pekerjaannya di rumah dan hanya pergi sesekali jika ada meeting yang memang harus ia yang datang, dan jika tidak, maka Jake yang akan menghadiri meeting tersebut. Sekarang Jay juga semakin posesif, protektif dan manja terhadap Talia, ia tidak bisa berjauhan dengan Talia, walaupun hanya beberapa jam.
"Yeah! Darling!" sahuy Jay sambil meletakkan laptopnya di nakas, lalu duduk sambil menatap Talia.
"Bagaimana jika aku tiada saat aku melahirkan anak kita," ucap Talia dengan serius.
"Stop your nonsense, darling!" peringat Jay tidak suka. Ia menajamkan pandangannya ketika ucapan tersebut keluar dari mulut orang yang dicintainya.
"Aku serius Jay! Bagaimana jika aku tidak bisa bertahan saat itu juga! Bagaimana?!" Talia mulai berkaca-kaca.
"Bullshit! Kau harus bertahan! Demi anak kita! Jika tidak, maka demi aku! Aku tidak bisa hidup tanpamu, darling! You know! I need you for life!" protes Jay menggebu-gebu.
"Yeah! I know! Aku tau Jay! Tapi aku hanya berkata bagaimana! Aku bukan berkata kalau aku tidak bisa bertahan!" balas Talia.
Jay semakin mengeraskan rahangnya, ia menatap dalam Talia, lalu menggenggam tangannya.
Talia menarik nafas. "Andai jika itu benar-benar terjadi, lalu aku pergi, apa yang akan kau lakukan?" tanya Talia.
"TALI-"
"ANDAI!!" sela Talia kesal, lalu Jay memejamkan matanya dan menarik nafas terlebih dahulu agar tidak kelepasan.
"Apa Jay?! Apa yang akan kau temukan?!" tanya Talia menggebu-gebu.
"Aku akan ikut menyusulmu! Di manapun kau berada, aku akan tetap mencintaimu," jawab Jay sambil menundukkan kepalanya.
"Lalu kau meninggalkan anak kita sendiri?! Begitu?!" tanya Talia marah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Young Master Jay's Wife
Teen FictionWARNING ⚠️ NO PLAGIAT ⚠️ RE-PUBLISH⚠️ Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay Di ubah menjadi Transmigration Young Master Jay's Wife Ralia adalah seorang mahasiswi cantik yang bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis bernama Talia, padahal esoknya Ralia aka...