Happy reading
.
.
.
.
.
.
Tandai typoTerhitung sudah seminggu kaluna bedrest, semenjak itu pula Laksana yang mengurus nya selama ini. Mulai dari menyuapi nya, mengendong nya kemana-mana, membantu nya belajar berjalan setiap sore,bahkan memandikan nya sesekali.
Kondisi kaluna pun sudah sembuh total, dirinya sudah bisa kembali berjalan berkat Laksana yang selalu dengan telaten membantu nya. Sudah lebih dari seminggu Laksana tidak pergi ke kantor, Laksana melimpah kan pekerjaan nya pada Bram. Laksana hanya ingin fokus mengurus kaluna,dan membantu nya sembuh.
Karena hari ini adalah hari Minggu, kaluna berencana akan menghabiskan waktu berduaan dengan Oliver. Menebus waktu yang telah ia lewat kan, karena sakit.
Laksana berjalan menuruni tangga satu persatu dengan pakaian santai nya, menatap kaluna dan Oliver yang sedang bermain di ruang keluarga. Pikiran nya sedikit menerawang jika anak mereka telah lahir, pasti mereka akan akan semakin bahagia.
Setelah mengangkat Oliver sebagai anak angkat nya, sedikit demi sedikit Laksana bisa menerima kehadiran Oliver di dalam rumah tangganya dengan kaluna.
Laksana mendudukkan tubuhnya di samping kaluna,dan memeluk pinggang ramping istri nya. Sekarang Laksana begitu terang-terangan protektif dan perhatian pada kaluna,tak memperdulikan jika dirinya menelan ludah nya sendiri.
"Lepas Laksana! Ada Oliver"ujar kaluna berusaha melepaskan tangan Laksana yang memeluk pinggang nya.
"Lalu?"tanya Laksana menaikan sebelah alisnya.
Akhirnya kaluna memilih mengabaikan Laksana yang terus mengecupi lehernya itu, setelah sadar kaluna sering kali kewalahan dengan tingkah Laksana yang selalu tiba-tiba. Tapi sekarang dirinya sudah mulai terbiasa,dan tak tertekan seperti sebelumnya.
"Ada yang ingin ku bicara denganmu"ujar Laksana memecahkan keheningan di antara mereka.
"Membicarakan apa memangnya?"tanya kaluna bingung.
"Nanti malam resepsi pernikahan papa,dia menyuruh kita untuk datang"ujar Laksana acuh tak acuh.
"APA!!"
Kaluna tampak terkejut mendengar perkataan Laksana, seingat nya dalam novel tidak ada scene papa mertua nya itu menikah lagi. Apakah alur novel memang sudah melenceng jauh karena nya?.
"Tidak perlu terkejut seperti itu,si tua bangka itu hanya memikirkan selangkangan"ujar Laksana santai.
"Laksana!!masih ada Oliver,jaga ucapan mu"ujar kaluna penuh penekanan.
"Baiklah, baiklah"balas Laksana pasrah.
Pikiran kaluna sekarang sedang berkecamuk, dirinya bingung siapa yang akan menjadi ibu tiri Laksana?. Dirinya merasa akan ada sesuatu yang besar nanti.
"Kenapa hm?"tanya Laksana, karena sedari tadi kaluna tampak melamun.
"Apakah ibu tiri mu mempunyai anak?"tanya Kaluna.
"Hm, perempuan seperti nya seumuran dengan mu"ujar Laksana tak pasti.
"Apakah dia cantik?"
"Ya"
"Apa kau menyukai nya"
"Tidak,Aku hanya mencintai dan menyukai mu"
Mendengar jawaban Laksana, kedua pipi kaluna nampak merah merona seperti tomat. Laksana yang melihat itu pun terkekeh, memeluk kaluna dengan gemas.
"Kalian tidak membawa ku untuk berpelukan?"ujar Oliver menatap kedua orangtuanya.
"Kemari lah"ujar Laksana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming the Male Protagonist's Wife
General Fiction🚧 MENGANDUNG ADEGAN-ADEGAN KEKERASAN ⁉️ TERDAPAT KATA-KATA YANG TAK PANTAS PEMBACA HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN,DOSA DI TANGGUNG SENDIRI!! EVELYN MAUREEN gadis yang selalu tenang dalam kondisi apapun,seolah dirinya diciptakan tak memi...