TDH - 69

22.3K 850 170
                                    

Gak tau mau ngomong apa selain banyak-banyak terimakasih untuk kalian semuaaa...

Mungkin ini akan jadi jumpa terakhir kita di wp, karena cerita Algrarez Season 2 akan bisa dinikmati di Wacaku.

Untuk selanjutnya, nanti aku infoin yaa

.
.
.
.
.

"So, where do we start having fun?" Membayangkan betapa cantik dan lucunya wajah itu saat menderita saja sudah membuat Hardes sedikit merasa bahagia. Apalagi benar-benar melakukannya?.

Zanna menggeleng. Air mata yang tadinya dia jaga mati-matian, kini sudah meleleh deras membasahi pipi. Bagaimana bisa? Ada orang sekeji ini menyakiti keluarganya? Zanna tidak merasakan apa-apa lagi, selain merasa bahwa jantungnya diremat kuat oleh sesuatu. Sebuah fakta yang selama ini tidak dia ketahui. Bak seperti orang bodoh, Zanna justru baik-baik saja disaat kedua orang tuanya menderita? Kembali mengingat saat dulu Zanna terus merengek kepada Dewangga, padahal saat itu Zanna bisa melihat dengan jelas wajah pucat dan ekspresi ketakutannya seperti dikejar seseorang. Jadi, kala itu Dewangga sedang diincar oleh Hardes?.

Kenapa Zanna sulit sekali untuk mengerti semua situasi keluarganya?.

Namun, Hardes berhenti mendekat saat alarm tanda bahaya berbunyi nyaring menembus kamar yang sekarang sedang mereka singgahi.

DRRTTTTT DRTTTT DRTTTT.....

Alarm itu berbunyi saat tanda ada penyusup masuk ke dalam wilayahnya.

"Shit!"

Sehingga membuat Hardes mengumpat tertahan. Bagaimana bisa? Penyusup itu masuk. Penyusup sialan yang menggangu segala rencananya.

Lalu, tidak lama dari itu Roy yang merupakan kaki tangan Hardes masuk ke dalam kamar. Dan berbisik pada pria itu. Zanna tidak tau apa yang sedang terjadi, tapi jika dilihat dari ekspresi Hardes yang menahan marah. Pasti sedang ada masalah sekarang.

"Get all the guards to hold them in." Suruhnya kepada Roy dan membuatnya langsung menurut dan kembali keluar.

"Waw, saya pikir kamu sudah dijemput sekarang. Waktu saya jadi semakin menipis, kita mulai dari mana?" Hardes ingin, saat Algrarez masuk nanti dia sudah melihat tubuh Zanna berlumuran darah.

"Lepasin gue! Sakit!!" Zanna merintih sakit tatkala Hardes mencekal tangannya dengan sangat kuat.

"Mulai dari sini?" Hardes tersenyum puas melihat ekspresi memelas Zanna. Melihat Zanna yang langsung menggeleng takut tatkala tangannya bersinggah di perutnya. Bersiap untuk menekannya, atau bahkan memukul dan mengeluarkan isi didalamnya.

"Gue mohon..., lo boleh ambil semuanya asal jangan ini." Maksudnya jangan bayi yang sedang dia kandung. Demi apapun, Zanna tidak bisa membayangkan jika dia kehilangan calon anaknya itu.

Hardes terkekeh geli. "Calm girl, saya tidak akan semudah itu untuk membunuh kalian berdua. Karena sekarang saya kedatangan tamu, bagaimana jika saya menyambut mereka terlebih dahulu?" Mungkin membunuh Algrarez di depan Zanna akan menjadi tontonan yang sangat menarik. Sekarang, tujuan Hardes tentu saja untuk menghancurkan hidup dari si anak penghianat ini.

Zanna langsung menahan tangan Hardes yang hendak pergi. Bahkan sekarang tubuhnya meluruh di lantai. "Jangan sakitin mereka, gue mohon...," Zanna tidak akan pernah sanggup jika melihat orang-orang tidak bersalah justru terluka karena ulahnya.

"Jadi, mulai dari kamu dulu?" Tanya Hardes menatap ke bawah, tepat ke arah Zanna. "Ck, memangnya apa yang saya dapatkan dari seorang perempuan yang tidak berguna seperti kamu?" Hardes berdecak, sebenarnya dia tidak mendapatkan apa-apa dari menculik Zanna. Namun, mendengar siapa yang datang. Hardes justru semakin bersemangat untuk bermain-main dengan perempuan ini.

ALGRAREZ || The Devil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang