Janlup untuk selalu vote dan komen yang banyak, soalnya aku suka baca komen dari kalian😊
Wajib follow!!! Kalau nggak pantatnya korengan!!
Happy Reading ✨
Anak itu mengembungkan kedua pipinya tanpa memperdulikan rasa pegalnya. Rasa sebal dan murka membuatnya hilang semangat mengawali pagi hari yang cerah.
"Siapa yang gigit, Adek?" Rega bertanya sembari membetulkan posisi Derby yang duduk di pangkuannya.
"Tuh! Dua siluman gila! Sama Santa psikopat satu itu yang bikin trauma!" Dengan lantang Derby menunjuk ke tiga orang yang ada di hadapannya.
Ada di mana mereka? Tepatnya di ruang keluarga. Rega memangku Derby di sofa, sementara Carla dan Saga bersimpuh di hadapan mereka. Lalu, Cain? Dia berdiri di belakangnya dengan memasang wajah kebingungan yang masih lengkap dengan kostum Santanya.
"Kak Carla duluan sumpah! Aku mah ngikut!" bela Saga seakan mencuci tangannya.
"Heh! Curut birahi! Dibilangin aku gak sengaja!" elak Carla tak mau kalah, bahkan dia menarik daun telinga Saga tanpa ampun.
"Aku cuma mau menghiburnya ... Sama minta maaf ..." Cain berdalih di belakang sana dengan suaranya yang teramat kecil.
Tanpa mereka sadari, dari arah kejauhan. Pasangan Klandestin terkekeh gemas melihat interaksi para buah hatinya. Mungkin, membuat si bungsu gemuk adalah tujuan mereka di awal. Namun, rasanya sangat sayang jika mengorbankan malaikat kecil itu yang sudah menerobos masuk ke rumah mereka pikirnya.
"Sayang, minta Bubub buat batalin kontraknya, gih. Cari tumbal yang lain aja. Aku suka sama Derby." Riona merangkul lengan suaminya merayu manja.
Dimitri nampak bimbang. Stok makanan mereka mulai menipis, akan sangat sulit jika tak segera menemukan pengganti anak angkatnya itu.
"Kamu mau miskin?" Bukannya menuruti permintaan istrinya, Dimitri justru membuat pertanyaan baru.
Spontan Riona menggeleng ribut. Namun, setelahnya dia menatap sendu ke arah si bungsu. "Bubub bisa disogok, kok ..." Ibu anak empat itu seakan tak menyerah. Dia ingin mencari cara lain untuk mempertahankan si bungsu tanpa harus jatuh miskin.
"Bisa kok, Nyonya!"
Sungguh, mendadak sekali kedatangan iblis putih itu. Tiba-tiba saja ia muncul di hadapan pasangan Klandestin dengan membuat pose peace. Dimitri dan Riona yang telah terbiasa dengan tingkah laku Beelzebub, membuat keduanya hanya memasang wajah datar nampak jengah.
"Memang kalau mau setor daging, kalian harus kasih dia minggu depan. Tapi, ada cara lain kalau kalian mau memperpanjang waktunya." Beelzebub mulai membuat negosiasi baru. Dia memperlihat seringaian tengilnya pada pasangan itu seakan menikmati panggung drama yang dia buat.
"Caranya?" tanya Dimitri juga menaruh harapan besar.
Lagi dan lagi, Beelzebub menarik ujung bibirnya itu, kini senyumannya nampak lebar, lebih tepatnya nyaris mengerikan.
"Pakai ..."
***
Hanya Rega yang menjadi tempat Derby menempel bak cicak di tubuh besarnya itu. Rega pun tak mempermasalahkannya, dia justru senang bisa memiliki makhluk kecil dan lucu yang selalu mengekorinya ke mana pun ia pergi.
"Abang Rega aneh. Kenapa cuma Abang yang bikin aku merasa aman? Energi ini ... bukan energi orang jahat ... beda kayak keluarga Abang," celetuk Derby mulai memanjat tubuh gadang Rega.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chrysalism
HumorSinopsis Dibesarkan oleh peliharaan mistis milik kakeknya sendiri. Remaja laki-laki itu telah hidup jauh dari kata normal. Derby namanya, wujudnya sama seperti anak laki-laki kebanyakan, namun tidak dengan matanya. Dilabeli sebagai anak gila adal...