Chapter 21: For someone special

64.5K 1.9K 554
                                    


Hi All, setelah diskusi, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan SOUTH: BESIDE THE SKY di Wattpad :)

Tapi, untuk TIGER-DUENAO di drive ya, soalnya seriesnya bakalan dibikinin juga, jd kita bantu naikin penjualan novelnya yaaaaa....

*****

"Terima kasih untuk apa?"

"Kenapa Phi Fah mengucapkan terima kasih, atau aku hanya salah mendengar?"

"Aku tidak tahu, Phoon. Kau sudah bertanya padaku sejak pagi tadi."

"Itu terus terngiang di pikiranku."

"Aku juga tidak tahu. Aku bukan Phi Fah." Ter berbalik sambil menghela napas dan menunjukkan wajah lelah padaku. Karena ucapan terima kasih dari Phi Fah, aku tidak bisa tidur semalam dan akhirnya mengganggu Ter dengan kebingunganku. "Jadi bagaimana? Yang seharusnya kita pikirkan adalah bahwa Phi Fah datang membantumu, bukan?"

"... Mengenai itu..." ucapku dengan suara pelan sambil menyandarkan diri ke pelukan Ter. "Ohhh, Ter."

"Auuh! Phoon, lepaskan, panas."

"Terrrrr."

"Suaramu aneh lagi."

"Ohhhhh, aku hanya bahagian karena Phi Fah tetap baik dan juga mengingat bahwa aku takut gelap." Aku mengabaikan Ter yang mencoba mendorongku menjauh. Aku semakin mendekat sampai akhirnya Ter menghela napas menyerah dan berhenti mendorongku.

"Ya, teruskan saja."

"Rasanya, aku seperti..." Aku mengangkat tanganku ke dada sambil membuat ekspresi bangga.

"Kau mengingatkanku pada meme," kata Ai Ter setelah melihat ekspresiku. " gambar kucing gemuk memegang dadanya."

"Benarkah?" Aku berpikir sejenak. "Ya, aku pernah melihatnya."

"Coba ulangi. Aku mau menjadikanmu meme."

"Tidak, aku malu."

"Cepatlah, aku akan memberimu dua puluh bath."

"Baiklah." Aku mengangkat tanganku ke dada dan membuat wajah bangga lagi. Ai Ter mengangkat kameranya untuk memotretku. "Mana dua puluhnya?"

"Ah," Ter menyerahkan selembar uang hijau dan tersenyum. Aku langsung mengambilnya. Itu seperti tanda bahwa dia akan menggunakan fotoku sebagai meme. "Aku tidak perlu membuat meme lagi. Aku akan menggunakanmu sebagai meme kucing itu."

"Oh," ucapku kesal. "Sudah, kita bicarakan aku dulu." Ter menghela napas lelah. Aku sudah mengganggunya sejak pagi tadi. "Apa maksud ucapan terima kasih itu?"

"Aku tidak tahu, Meeeoowww!!!" Ter mengguncangku dengan tidak sabar. "Dia hanya mengucapkan terima kasih. Kau yang seharusnya tahu kenapa, bukan aku. Kenapa kau menekanku?"

"Ahhh, aku sudah pusing memikirkannya... eh, tunggu..." Aku berkata sebelum Ter melepaskanku. "Atau... menurutmu mungkin saja Phi Fah sudah tahu tentang orang di surat itu?"

"Kau pikir begitu? Tapi... bagaimana aku tahu?"

"Entahlah."

"Apa mungkin kau tidak sengaja menulis hal yang sama dengan yang kau tulis di surat untuk Phi Fah?"

"Tidak," aku menggeleng. Aku yakin hanya menulis surat biasa pada hadiah itu. "Tidak, tidak, aku tidak melakukannya."

"Jadi, mungkin dia hanya berterima kasih karena kau meminta maaf."

"Orang biasanya mengucapkan terima kasih saat seseorang meminta maaf?"

"Aku tidak yakin, tapi kurasa tidak," jawab Ter dengan wajah kesal. "Tanya saja langsung padanya, maka kau akan tahu."

[END] SOUTH : BESIDE THE SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang