Blurb 🔮
"Mungkin sudah suratan takdirku untuk bertemu denganmu, anak muda. Banyak sejarah yang terkubur akibat peperangan ratusan tahun lalu. Kau mungkin salah satu yang terpilih untuk menyelamatkan negeri ini dari kehancuran."
Pertemuan tak terdug...
Pukul 2 siang tepat, saat di mana jam pelajaran telah selesai, dan waktunya untuk kembali ke rumahnya masing-masing (kecuali mereka yang sedang ada kegiatan klub). Sebelum beranjak pulang, Fiuuna memutuskan untuk menemui Yumee sekali lagi-membahas pendaftaran Yumee sebagai anggota klub.
"Aku tidak bisa lama menunggu, aku harus mencarinya dan menemukannya." tekad Fiuuna.
Ia berjalan mengitari seluruh gedung akademi. Sesekali, ia menyapa siswa lain yang berlalu lalang dengannya. Sekaligus menanyakan keberadaan Yumee-andaikata diantara dari mereka melihatnya. Namun, hasilnya nihil.
Fiuuna juga mencoba bertanya kepada para guru di akademi. Akan tetapi, tetap saja jawabannya sama-tidak tau. Seorang kakak kelas menghampiri Fiuuna yang terlihat kebingungan, ia pun menanyakan perihal yang sama kepada kakak kelasnya tersebut.
"Gadis dengan rambut hitam yang dikepang unik itu? Sepertinya, aku melihatnya"
"Oh benarkah? Dimana dia??" Seru Fiuuna antusias.
"Sepertinya, dia pergi ke arah sana.." Tunjuk kakak kelas itu ke arah ujung lorong koridor. "Aku tadi sempat melihat dia berjalan melewati koridor kelas itu."
"Baiklah, terimakasih informasinya kak" Fiuuna tersenyum simpul kemudian menunduk hormat. Setelah itu, dia pun pergi ke arah yang ditunjukkan oleh kakak kelas tadi.
Setelah berlama-lama memutari dengan teliti arah yang dituju, Fiuuna berhenti sebentar. "Tunggu, bukankah aku sudah memeriksa tempat ini selama 3 kali. Mengapa aku masih belum menemukan Yumee?" Dia tampak bingung kembali.
Diliriknya arloji yang ada di tangannya. Sudah hampir jam 4 sore. "Aku harus pulang. Ada sesuatu yang harus kulakukan di rumah. Tapi.. bagaimana dengan pendaftaran murid baru itu?" Fiuuna memutarkan matanya, menghembuskan nafas kemudian menggeleng.
"Aku tidak peduli, aku sudah lelah. Lagipula, percuma mencarinya saat ini. Seperti mencari jarum di tumpukan jerami saja" Fiuuna pergi ke klub membereskan beberapa barangnya, mematikan lampu ruang klub dan berjalan dengan sangat cepat menuju rumahnya. "Kalau anak itu benar-benar ingin mendaftar ke klub kami, maka besok ia pasti akan datang menemuiku."
Sementara itu, diterangi oleh sinar matahari sore yang masuk melalui kisi-kisi jendela, Yumee memerhatikan Fiuuna yang melangkah menjauhinya.
🪐🪐🪐
Rembulan menyinari bumi dengan teduhnya. Burung hantu berkicau pelan beserta merdunya suara jangkrik menenangkan hati. Langit kosong tanpa awan, dipenuhi oleh bintang-bintang kecil agar sang langit tidak terasa hampa.
Di kamar yang mungil nan nyaman, Fiuuna terhanyut dalam cerita fiksi yang sedang dibacanya. Ditemani sang kucing, lampu malam yang cukup terang, serta alunan musik jazz yang indah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.