14.00

19.9K 1.7K 65
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pukul 2 dini hari,kaluna terbangun karena haus. Tapi tubuhnya terasa sangat sakit dan pegal, seperti di lilit ular besar. Kaluna baru menyadari jika Laksana memeluk nya dengan erat, kaluna berusaha melepaskan tangan Laksana yang membelit tubuhnya terutama bagian perut.

Karena terus merasakan pergerakan di samping nya, kedua mata Laksana yang semula nya terpejam kini terbuka lebar. Menatap kaluna yang masih berusaha melepaskan pelukannya dengan susah payah,entah kenapa di mata Laksana tingkah kaluna sangat lah mengemaskan.

Akhirnya kaluna memilih menyerah, karena pelukannya bukan terlepas tapi semakin erat melilit tubuhnya. Kaluna sangat lah haus, tenggorokan nya pun sangat lah kering dan perih sekedar meneguk ludahnya sendiri.

"Kenapa kamu begitu bersi keras melepaskan pelukannya?"ujar Laksana dengan suara berat dan serak.

Kaluna terkejut bukan main sama mendengar suara Laksana, jantung nya seperti sedang berlari maraton.

"Kau membuat ku terkejut Laksana"ujar kaluna serak.

"Maaf mengejutkan mu sayang"balas Laksana.

Kaluna semakin terkejut lagi, mendengar Laksana yang memanggil nya sayang. Apakah telinga nya sudah tak berfungsi dengan baik sekarang? Tidak mungkin kan seorang Laksana memanggil orang yang begitu dia benci dengan panggilan sayang?.

"Kenapa terbangun hm?"ujar Laksana.

"A-aku haus....dan E-em lapar"ujar kaluna lirih.

"Aku akan mengambil air dan bubur untuk mu, tunggu lah sebentar"ujar Laksana melepaskan pelukannya, dan beranjak dari kasur.

"Laksana.. Aku tidak ingin bubur, rasanya hambar dan tak enak"ujar kaluna.

"Tapi kamu masih sakit kaluna,hanya bubur yang mampu di cerna oleh perut mu. Kamu bisa memakan apapun,tapi nanti setelah kamu sembuh. Okey"ujar Laksana memberi pengertian pada kaluna.

"Tapi, Aku menginginkan sesuatu. Dan sangat-sangat menginginkan nya"ujar kaluna, dirinya benar-benar sangat menginginkan nya.

Laksana tampak mengusap wajahnya kasar, dirinya bingung antara mengabulkan keinginan istri nya atau melarang nya karena kaluna masih sakit. Dan membutuhkan makanan-makanan sehat, apalagi kaluna baru saja bangun dari tidur panjangnya.

"Kamu menginginkan apa memangnya hm?"tanya Laksana.

"Donat loukoumades,entah kenapa makanan itu tiba-tiba melintas dalam pikiran ku. Dan sekarang aku sangat-sangat menginginkan nya Laksana"ujar kaluna dengan mata memelas,tak lupa mata yang berkaca-kaca siap menumpahkan air mata.

 Dan sekarang aku sangat-sangat menginginkan nya Laksana"ujar kaluna dengan mata memelas,tak lupa mata yang berkaca-kaca siap menumpahkan air mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Becoming the Male Protagonist's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang