[END] SOUTH : BESIDE THE SKY

Chapter 19: I Still Love You

Aku dengan terburu-buru memakai sweater itu, tapi aku menemukan bahwa itu terlalu besar, seperti yang kupikirkan.

Longgar...

Sangat longgar...

Ketika aku memakainya, sweater itu mencapai pahaku, tapi tidak sampai lututku. Lengan bajunya juga jauh lebih panjang daripada lengan tanganku.

Itu artinya...

Aku bertanya-tanya bagaimana Phi Fah bisa tahu ukuran tubuhku. Mungkin dia membelinya sebagai cadangan. Ya tidak usah dipikirkan, tidak masalah, lebih baik longgar daripada ketat.

Aku melihat ke cermin dan melihat bahwa aku terlihat seperti anak kecil yang memakai pakaian orang dewasa. Ya Tuhan! Aku merasa buruk, kenapa aku begitu kecil?

Kenapa dulu aku tidak minum susu lebih banyak? Tidak, aku dulu minum, aku minum banyak, bahkan aku pernah ambil susu Thorfan. Tapi aku tidak tumbuh besar. Siapa bilang minum susu dapat membuat kau tumbuh besar? Apa guru TK dulu menipuku?

Aku mengangkat lenganku dan mengambil foto untuk menunjukkan padanya bahwa sweater ini sangat longgar. Jari-jariku bahkan tidak terlihat keluar dari lengan bajunya. Tapi bagaimanapun, aku suka. Bagaimanapun, aku suka Phi Fah membelikannya untukku, meskipun aku tidak bisa memakainya ke kampus. Aku menulis surat dan melampirkan foto sebagai bukti.

Terima kasih untuk sweaternya, sangat bagus, tapi... terlalu besar ( ; - ; ) Maaf. Dulu saat aku kecil, aku seharusnya lebih banyak minum susu, tapi meskipun ini longgar untukku, aku tetap akan memakainya. Aku sangat suka. Terima kasih lagi, kau sangat baik.

...
...

Membeli sweater sebagai hadiah adalah sesuatu yang tidak direncanakan. Setelah menerima surat tentang sebuah peristiwa yang menyenangkan, aku pikir aku harus membeli hadiah untuknya. Dan akhirnya, itu adalah sweater.

Aku tidak tahu... hanya membayangkan dia memakai sweater yang kubeli membuatku merasa yakin bahwa itu pasti sangat lucu.

Aku tidak tahu ukuran tubuhnya, jadi aku membeli ukuran terbesar yang ada, hanya untuk jaga-jaga. Kalau itu longgar di tubuhnya, tidak masalah, malah bisa jadi lebih imut. Selain itu, aku membeli warna putih karena kupikir itu akan cocok untuknya. Tapi aku tidak menyangka kalau itu akan sebesar ini...

Aku melihat foto Polaroid yang baru saja kuambil dari tas. Itu adalah foto dia yang memakai sweaterku dengan hanya menunjukkan lengannya. Lengan bajunya sangat panjang sampai tangannya tidak terlihat.

Apakah dia benar-benar sekecil itu?

Jika lengan bajunya saja sudah sepanjang itu, berarti bagian atasnya pasti terlalu besar untuknya. Ketika dia memakainya, bisa jadi itu akan berubah menjadi gaun.

Aku punya lebih banyak informasi.

Dia mungkin bahkan tidak sampai 170 cm tingginya...

"Fah..."

"Hm?"

"Ugh, aku sudah memanggilmu tiga kali," kata Jo dengan ekspresi kesal.

"Ada apa?"

"Aku tanya, kau mau merayakan ulang tahun di mana?"

"Aku tidak tahu, terserah kau saja."

"Tapi itu ulang tahunmu."

"Terserah kau saja."

"Baiklah, kalau begitu kami yang tentukan." Aku mengangguk setuju. Besok adalah ulang tahunku. Aku hampir tidak menyadarinya sampai teman-temanku menanyakan di mana kita akan merayakannya. Aku tidak menerima hadiah dari siapapun selain dari kami berempat karena kalau terlalu banyak, aku tidak bisa menangani semua hadiah itu. Maka dari itu aku menolak hadiah dari semua orang, karena itu sangat merepotkan.