Special Thanks to RikaCitra06
****
"Apa yang sedang terjadi?"
"Tujuh belas ribu untuk sekotak coklat?"
"Hey, itu tidak aneh, bukan? Apa yang aneh tentang itu? Tujuh belas ribu untuk sekotak coklat."
Ini adalah sesuatu yang sebenarnya aku tidak ingin terjadi, tapi pada akhirnya memang akan terjadi... Aku tahu mereka akan tahu. Dan yang paling penting, orang yang paling menunggu untuk menggodaku... adalah Johan.
"Aneh? Tujuh belas ribu untuk coklat? Apa itu berarti siapa pun bisa membelinya untuk seseorang yang bukan siapa-siapa?"
"Hei, temanku bilang dia tidak suka, jadi dia tidak suka. Kenapa kau coba menekan dia? Dia sudah bilang tidak suka. Tujuh belas ribu yang dia keluarkan untuk membuat beli coklat dari Prancis itu hanya sebuah sikap baik," kata Johan dengan nada mengejek. Matanya penuh dengan ejekan saat memandangku. Johan, kau...!!!
Aku ingat bahwa hampir tidak pernah ada hal seperti ini yang menggangguku. Aku menghela napas kecil.
"Kau benar-benar dermawan, Fah."
Hill... kau juga sama saja.
Sigh.
"Apa itu terlalu berlebihan hanya untuk beberapa cokelat?" tanyaku dengan cemberut. Aku memang belum pernah menggoda siapa pun sebelumnya. Waktu aku minta Thit untuk membelikannya, dia tidak bilang apa-apa.
"Tidak, itu normal." Jo mengangkat bahu. "Kalau kau suka, kan?"
"Hmmm."
"Serius, Fah, apa yang sebenarnya terjadi?"
"Jadi kau menyukainya?"
"Begitulah."
"Hmm, kenapa?"
"Seberapa suka kau?"
"Aku cuma suka. Aku tidak tahu. Aku tidak tahu bagaimana mengukur seberapa besar rasa suka itu," kataku pelan sembari terus melihat tumpukan pekerjaan di depanku. Pada akhirnya, aku tetap harus membantu Thit bekerja, karena dia baik hati. Kalau aku tidak membantunya, dia pasti akan belajar bersama teman sekelasnya.
"Kalau kau tanya dia seberapa suka, jawabannya pasti tujuh belas ribu bath," kata Hill sambil mengangkat alis sedikit. "Kalau itu Jo, aku tidak akan kaget, tapi karena itu kau, aku jadi terkejut."
"Aku hanya mau beli. Itu tidak masalah."
"Kau sangat menyukainya, Fah?"
"Kalian benar-benar tertarik?"
Aku balas bertanya. Mereka terdiam. Aku mengangkat kepala. Ketiga mereka menatapku dengan tatapan yang sedikit tidak suka.
"Darimana datangnya tujuh belas ribu?" tanya Hill.
"Dari tabunganku. Lagipula aku tidak pakai uang itu untuk beli apa-apa."
"Apa kau menyesal membeli itu?"
"Tidak."
"Apa biasanya kau beli cokelat seharga ini?"
"Tidak." Aku menggeleng sebelum terdiam. "Ah... kau mau bilang kalau aku menyukainya sampai memberikan sesuatu yang belum pernah aku berikan pada orang lain... benar?"
"Iya... semacam itu."
"Dengar, bukankah baik kalau aku memberikan dia makanan enak? Lagipula, dia kelihatannya sangat menyukainya."
"Kau sama seperti Fah," kata Jo. "Sampai-sampai kau lebih mementingkannya daripada yang lain."
"Pernah tidak kau berfikir, apa yang akan terjadi kalau orang yang ada di surat itu hilang?"

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] SOUTH : BESIDE THE SKY
Romance=AUTHORIZED TRANSLATION= Ini adalah terjemahan resmi bahasa Indonesia dari novel Thailand dengan judul yang sama karya Howlsairy. . . . Karena kau adalah satu-satunya langitku. Baik dulu maupun sekarang... Typhoon: Seolah aku jatuh cinta berulang k...