Bab 22 "Dosa Gak Sih"

3.6K 184 11
                                    

↷✦; w e l c o m e ❞




Holla guys...

Berhubung banyak yang milih opsi BL Satu pasangan dan Mpreg jadi nih cerita bakal jalur situ..

Sebelum lanjut ke jalur neraka yok bantu Vote cerita ini dan cerita Aro yang lainnya 😉

Oke tanpa banyak kata kuy lah langsung aja ke Cerita.






Selamat Membaca.








Apateu.

Apateu.

Uh... Aha... Aha...

Suara lagu yang lagi viral kini terdengar di handphone milik Rey, Rey mendengarkan setiap liriknya dan saat di bagian.

Kissy face, kissy face
Sent to your phone but,
I'm trying to kiss your lips for real
Red hearts, red hearts
That's what I'm on yeah
Come give me something I can feel
Oh oh oh
Don't you want me like I want you, baby
Don't you need me like I need you now
Sleep tomorrow but tonight go crazy
All you gotta do is just meet me at the

"Ishh... Gue kok jadi kepikiran ciuman Dax ya, apa benar itu ciuman ke dua gue ama dia" memikirkan sesuatu hal yang belum pasti benar atau salahnya.

"Tapi saat gue tertidur di rooftop waktu itu, emang sih gue ngerasa ada yang mencium gue, tapi itu beda rasanya ama yang di lakukan oleh Dax. Akkhhh... Pusing gue... " merebahkan tubuhnya di kasur dengan membiarkan HP miliknya jatuh dari kasur, karena tak perlu khawatir karena di bawah kasur ada alas bulu jadi aman.

Esok hari.
Dii tempat lain, tepatnya di sebuah apartemen ada seorang pemuda tampan yang hanya memakai celana tidur nya saja kini sedang berdiri di depan kaca.

Mata tajam bak elang itu menatap jalanan kota yang padat akan kendaraan. Terlihat jelas jika tatapan itu tampak kosong, menghisap rokok yang terapit oleh kedua jarinya kini si pemuda berjalan ke arah kasur.

Mematikan rokok, lalu ia menatap ponselnya dan mendial no seseorang setelah ia masuk ke dalam apk ijo.

Menunggu beberapa saat barulah telfonnya di angkat oleh orang yang di sebrang.

"Cari data lengkap Geovan Reynold, 10 menit harus segera kau kirim" tanpa menunggu jawaban orang di sebrang telfon langsung di matikan.

Tak butuh waktu lama denting ponsel milik pemuda tampan itu, membukanya dan membaca sebuah informasi tentang orang yang dia cari.

Mengernyit kala data yang di inginkan tak lengkap, membaca ulang dan benar saja jika data Geovan Reynold ada beberapa hal yang di tutupi.

Berjalan ke arah meja kerja ia mulai duduk dan membuka laptop miliknya.  Mengotak atik beberapa kali sampai akhirnya 30 menit kemudian ia baru bisa mendapatkan data lengkap milik Geovan Reynold tanpa ada yang tertutupi.

Tersenyum smirk dan menjilat gigi taringnya yang sedikit tajam, bersandar di kursi, mengetuk jarinya di meja dengan isi kepala yang memikirkan sebuah cara untuk mengikatnya.

"Bibir nya yang manis saat itu, entah kenapa aku ingin merasakannya lagi" gumam pemuda tampan itu.

"Lihat saja, kelinci kecil itu pasti akan jadi milikku, apapun yang terjadi bahkan aku tak akan membiarkan para hama itu menyentuh milikku lagi" menatap layar laptop yang menampilkan wajah manis Rey.

Sedangkan seseorang yang di tatap kini sedang mengendal-endap di lorong menuju kamar kedua orang tuanya.

Melihat kanan kiri dan memastikan tidak ada orang ia langsung membuka pelan pintu kamar kedua orang tuanya.

Transmigrasi Seorang FudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang