I want to be loved

Chapter 2

                 _________________________
                    Selamat membaca🌷
                 _________________________

Kematian keenan menjadi bencana dalam hidup bagas, keenan yang saat itu dalam keadaan tertekan karena cintanya terhadap jeffry membuat ia sering tidak terkendali dan melakukan apapun tanpa memikirkannya terlebih dahulu.

Hari di mana keenan menculik andrea itu menjadi hari terakhir bagas melihat keenan di dunia ini, di hari itu keenan tewas karna di tembak oleh abian yang notabennya memiliki perasaan pada bagas.

Kematian keenan membawa luka yang dalam bagi bagas, keenan membawa pergi seluruh cintanya, bagas yang sangat terpukul atas kematian keenan, di saat itu ia mulai bangkit kembali untuk menepati janjinya pada keenan,ia akan membalas dendamnya pada abian atas kematian keenan.

_________________

Malam ini adalah pesta pernikahan jeffrey dan andrea. Bagas sengaja datang ke sana untuk mengucapkan selamat sekaligus menemui abian untuk melancarkan rencananya.

Dari kejauhan bagas melihat abian yang keluar dari mansion lalu duduk di kursi taman depan sendirian.

Melihat itu bagas langsung saja menghampiri abian yang sedang melamun sendirian.

"Andrea udah bahagia sekarang, entah apa yang akan terjadi jika tuan  terlambat menyelamatkan Andrea, mungkin gw akan jadi orang yang paling menyesal karna mengorbankan teman buat wujudkan apa yang gw mau"ucap abian.

" Maafin gw rea".

Bagas sedari tadi menyimak ucapan abian, lalu ia duduk di samping abian sampai abian menyadari kehadirannya.

"B-bagas! ".

Abin buru-buru bergeser dari duduknya, ia sedikit takut melihat bagas, trauma nya masih ada saat bagas mencekiknya di rumah sakit waktu itu.

Bagas yang melihat reaksi abian yang ketakutan seperti itu langsung mendekatinya.

" J-jangan ba-gas, ku mohon aku minta maaf hiks".

Grep

Bagas memeluk abian, membawanya ke dalam dekapan bagas.

"Kumohon jangan sakiti a-aku hiks"

Abian memberontak di dalam dekapan bagas, tapi bagas langsung menenangkan abian.

"Ssttt abian tenanglah, aku tidak akan menyakiti mu".

" Am-pun bagas hiks".

Bagas menjauhkan wajah abian dadi dada bidangnya, kemudian ia menangkup wajah abian dan tampaklah wajah pucat abian.

"Ssttt tidak apa, kau tidak perlu takut padaku, aku tidak akan menyakiti mu".

" Aku ke sini ingin meminta maaf padamu karna sudah hampir membunuhmu di rumah sakit waktu itu, aku tau kau pasti tidak akan mudah memaafkan ku tapi aku tulus meminta maaf".

"Aku juga sadar, aku terlalu terbuai oleh keenan sampai aku tidak menyadari bahwa ada kau yang tulus mencintai ku,sekali lagi aku minta maaf bian, aku sungguh menyesal".

"Beberapa hari ini aku sudah memikirkan semuanya,aku selalu di hantui rasa menyesal pada mu abian, bahkan beberapa hari ini aku rindu padamu tapi aku malu untuk mengungkapkan nya pada mu ".

" Bagas? Kau?? ".

"Ya aku mulai sadar, bahwa aku mulai nyaman dengan mu, walaupun dari awal kita tidak dekat tapi percayalah, aku selalu mengawasi mu dan berusaha melindungi mu dari bahaya".

" Jadi mau kah kau memberi ku kesempatan untuk memperbaiki semuanya? Memberi ku kesempatan untuk bersama mu dan belajar mencintai mu abian".

"Hiks bagas? Ini benar kau kan? Aku tidak sedang bermimpi kan? ".