Chapter 3

7.4K 408 21
                                        

                    _________________________
                       Selamat membaca🌷
                    _________________________

Taman depan mansion.

" Bagas kamu serius sama ucapan kamu? " Tanya abian.

"Aku serius".

" T-tapi,,, "

"Apa kamu tidak percaya padaku bian?".

" Bukan seperti itu, hanya saja apakah itu tidak terlalu cepat".

"Kamu masih ragu kan sama aku bi?jika begitu kita bisa membatalkannya".

" Jangan! Aku bersedia menikah dengan mu, kau tau ini adalah momen yang selama ini aku tunggu".

"Kau yakin mau menerima ku? Aku seorang penjahat bian dan aku juga hampir membunuh mu".

"Lupakan semua itu, aku ingin kita memulai semuanya dari awal bersama mu bagas".

" Kau yakin? ".

" Aku yakin, sangat yakin".

"I love you bian, aku berjanji akan menjaga dan mencintaimu".

" I love you too, aku percaya padamu bagas".

Mereka berdua tersenyum, bagas menatap abian dalam lalu mendekatkan wajahnya pada abian kemudian mencium bibir abian.

Abian memejamkan matanya lalu membalas ciuman bagas .

Bagas mengangkat badan abian lalu mendudukkan abian di pahanya lalu lanjut melumat bibir abian, sementara abian mengalungkan tangannya di leher bagas dan membalas lumatan bagas.

Beberapa menit bagas melepaskan lumatan nya pada bibir abian setelah abian menepuk dadanya karna merasa pasokan oksigennya mulai menipis.

Cup

Bagas kembali mengecup bibir abian yang sedikit membengkak lalu mengusap sisa saliva mereka di bibir abian.

"Aaaa!!bagas? Kita mau kemana? ".

Abian sedikit berteriak saat bagas tiba-tiba menggendongnya.

"Aku ingin kau menemani ku malam ini".

Setelah itu bagas langsung membawa abian menuju mobilnya lalu mendudukkan abian di samping kemudi.

" Kita akan kemana? Aku belum izin pada tuan? ".

" Tidak usah khawatir nanti aku yang akan izin pada tuan jika kau menemani ku ".

Kemudian bagas mulai menjalankan mobilnya untuk pergi mencari angin bersama bagas.

Dan pemandangan tadi tidak luput dari penglihatan wahyu dan bayu yang sedari tadi mengikuti abian dan bagas dan mereka berdua bersembunyi di balik tembok.

" Anjay pasti sakit kan hati lo? " Ucap bayu sambil mengejek wahyu yang sedari tadi sudah mengepalkan tangannya.

"Apaan sih kamu! Ga jelas banget".

" Ngomong aja cemburu, pasti sakit banget ya liat abian di cium sama bagas, terus tadi mereka juga pergi ke mana sampai abian di gendong gitu sama bagas? Apa jangan-jangan mau ewean ya di hotel? ".

"Kalau kata nyonya Andrea itu, bacot!! "

Setelah mengatakan itu wahyu langsung pergi dari sana.

"Perasaan gw di tinggal mulu deh, woyy wahyu tungguin".

Kemudian bayu berlari menyusul wahyu.

" Lo kenapa ninggalin gw kampret!! ".

" Lagian kenapa kamu ngikutin saya hah! Kurang kerjaan".

I want to be lovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang