Happy reading.
Bagian sebelumnya..
Terlalu lama berfikir, sampai sebuah tangan menepuk sisi kanan bahunya dengan keras.
"Kembali ke kamar, besok kita bermain bersama ayah."
"Hmm." Keduanya mulai berjalan ke kamar masing-masing.
'akan ku pikirkan nanti.'
Bagian sekarang..
matahari telah muncul ke permukaan. Sinarnya memasuki celah-celah kamar dari si pemilik, mulai membangunkan salah satu pemuda kini berada dalam pelukan kedua orang yang nyaman memeluk tubuhnya.
"sshh.. dimana ini?" Ucap pelan Alaska memegang kepalanya. Mengamati sekeliling kamar, otaknya masih memproses. tidak menyadari jika Ia dipeluk kedua orang dari kedua sisi.
Salah satu dari mereka mulai bangun, akibat suara yang di keluarkan oleh Alaska. Meskipun yang di keluarkan sangat pelan tapi karena pendengarannya yang tajam dapat membangunkan dirinya.
"Sudah bangun hmm?" Suara serak Frederick membuat terkejut si kecil.
"Kenapa saya bisa disini?"
"Baby tidak ingat kemarin? Dan satu lagi jangan pernah mengatakan saya, sekarang kita sudah menjadi keluarga." Ucap Frederick melepaskan pelukannya pada perut Alaska. Dan bangun mengelus kepala Alaska.
"Tapi, bagaimana dengan anak-anak Al?" Ucap Alaska menunduk, terlihat wajah itu menunjukkan kesedihan.
"Jangan khawatir baby, mereka pasti akan datang kesini tanpa kita minta."
"Eughh..Benar ayah, jangan khawatirkan hal itu." Suara serak Clive khas bangun tidur lalu menatap Alaska.
"Tapi.." ucap Alaska mengangkat kepalanya melihat kedua orang itu yang kini menatapnya juga.
"Baby."
Alaska kembali menunduk, akibat tekanan yang di keluarkan oleh Frederick membuatnya takut. Jujur aura yang di keluarkan oleh Frederick sangat menyeramkan baginya, seakan membuatnya untuk tidak membantah ucapan itu.
Frederick menghembuskan nafasnya, ia mengangkat tubuh kecil adiknya menuju kamar mandi. Sebelum masuk kamar mandi, Frederick mengode anak bungsunya lewat tatapan matanya, untuk kembali ke kamarnya.
Clive mendengus melihat tatapan yang di arahkan oleh papa padanya. Ia mulai turun dari kasur Frederick, berjalan keluar menuju ke arah kamarnya.
Sedangkan Alaska kini di bawah oleh Frederick menuju kamar mandi, ia mulai melepaskan semua pakaian adik barunya. Sebelum itu Alaska dengan cepat memegang tangan Frederick.
"Al, bisa mandi sendiri.. um ab-bang?" Ucap Alaska takut-takut, ia bingung harus memanggil Frederick dengan sebutan apa? Terlintas di kepalanya memanggil Frederick dengan sebutan abang.
Frederick yang mendengar sebutan adiknya padanya pun terkejut.
"Abang lupa, nama abang Frederick Sinclair baby." Ucap Frederick tersenyum pada Alaska.
"Um.. Abang Rick, Al mau mandi sendiri." Ucap Alaska.
Frederick yang mendapatkan panggilan spesial dari adiknya tentu senang, ia mulai menciumi seluruh wajah Alaska.
Cup
Cup
Cup

KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa
RandomCerita pertama Aldrich Gavril, seorang murid sma yang tinggal sendirian karena kedua orang tuanya yang telah meninggal saat ia masih berumur 15 tahun, namun ia tidak menyerah akan kehidupannya. Ia memilih untuk melanjutkan sekolah sambil bekerja, hi...