BAB 24

39.3K 1.2K 15
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Tandai jika typo

Sorry, lama nggak up! Soalnya Minggu kemarin lagi ulangan

Don't like! Nggak usah baca

Happy reading





"Are you okay darling?" tanya Jay sambil memeluk erat tubuh Talia.

"Yeah, I'm okey! And you?" Talia membalas pelukan Jay dengan erat.

"No! I'm not okay! Aku takut kau pergi," ucap Jay dengan wajah sedih.

"Ingat perkataanku! Aku tidak suka menjadi kelemahan seseorang!" Talia menangkup wajah Jay, lalu berjinjit untuk mengecupnya.

Cup

"I'm sorry, darling! Tapi aku akan mengusahakannya," balas Jay sambil tersenyum tipis.

"Fuck man!"

"Fuck girl!"

Lalu mereka tertawa bersama tanpa memperdulikan begitu banyak jasad tergeletak di tanah dengan berlumuran darah setelah terjadi tembak-menembak.

"I like everything about you, darling! Tawamu, senyummu, tatapanmu dan semua tentang mu, i like!" Jay menatap tajam dan dalam Talia dengan tersenyum.

I like Jay's smile, Jay's gaze, Jay's beautiful voice, Jay's handsome face, Jay's nature and behavior, basically I like everything about you Jay! batin Talia  sambil menatap Jay penuh makna.

Tapi... aku takut! Aku takut mencintaimu, dan jika kau mencintaiku! Aku takut kau mencintai pemilik asli raga ini! Bukan aku! ucap Talia lagi dalam hati dengan bibir melengkung ke bawah.

"Why, darling?"

"Bukan apa-apa! Ayo pulang! Aku merindukan kasur!" ucap Talia, lalu menggenggam tangan Jay.

"Lalu kau tak merindukanku? begitu?"

"Untuk apa aku merindukanmu! Merindukan seseorang yang lebih memilih menyelamatkan masa lalunya dari pada menyelamatkan istri sekaligus masa depannya!" sindir Talia sengaja.

Jay mengerucutkan bibirnya. "Darling..., kau yang menyuruhkuu..! Aku tidak memilihnya! Aku terpaksa! Itu juga karena kamu!"

"Iya-iya, baiklah! Kau terlihat kekanak-kanakan jika seperti ini, Jay!" Talia sambil geli pada Jay yang merengek.

"Bagaimana dengan masa lalumu itu?"

"Oh ya! Kau tau?! Aku membunuhnya!" seru Jay dengan santainya dari malah raut wajahnya terlihat senang.

"Damn! Bisa-bisanya! Kenapa kau membunuhnya?!" tanya Talia frustasi.

"Aku alergi dengan wanita seperti itu, jadi aku membunuhnya," jawab Jay sambil menatap Talia dengan tatapan puppy eyes.

"Tch! Alergi tapi malah mencintainya!" sindir Talia sambil memutar bola matanya.

"Darling...!" rengek Jay dengan wajah cemberut.

"Baiklah-baiklah! Sini peluk!" Jay langsung memeluk Talia dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Talia.

•••

"Darling!" panggil Jay pada Talia yang sedang memakan cemilan sambil menonton televisi.

"Hm." Talia berdehem tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi yang menampilkan gambar bergerak.

"My dear!" panggil Jay lagi.

"Iya. Ada apa?" Tanya Talia tanpa menatap Jay.

Sreett

Transmigration Young Master Jay's Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang