10.00

22.6K 1.4K 12
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Tandai typo

Kaluna terbangun dengan tubuh yang remuk redam, pandangan nya kosong menatap langit-langit kamar yang bercorak hitam dan abu-abu.kenapa hidup nya jadi serumit ini, meskipun ia sudah dewasa tapi dirinya belum pernah melakukan hubungan intim dengan seorang pria.tapi sekarang, dirinya merasa sangat kotor telah menghabiskan malam bersama Dengan laksana,ini pertama kali bagi nya.

Kaluna memungut baju-baju nya yang telah di rusak laksana, kaluna berjalan memasuki kamar mandi milik laksana.berjalan dengan tertatih-tatih, tubuhnya terasa sakit luar biasa karena laksana yang bermain kasar.

Kaluna menatap wajah dan tubuhnya di depan cermin, bibir bengkak,mata yang juga bengkak karena terus menangis,dan begitu banyak bercak keunguan di lehernya yang putih.

Saat sedang larut dalam kekosongan,kaluna mencengkram erat perut nya yang sangat sakit luar biasa.darah mengalir melewati selangkangan nya, membuat kaluna jatuh bersimpuh di atas Lantai kamar mandi yang dingin.

Nyatanya, seberusaha apapun dirinya untuk mempertahankan bayinya.alur tetap berjalan dengan semestinya, dirinya hanya merubah kejadian bukan menghentikan kejadian nya.

"Maaf,tak bisa mempertahankan mu"batin kaluna.

Dengan Langkah gontai, Kaluna menenggelamkan seluruh tubuhnya di bathtub.air yang berwarna jernih telah berubah menjadi warna merah,kaluna membiarkan dirinya kehabisan nafas dan berharap bahwa ia akan langsung mati tanpa menjalankan misi sialan itu.

Meskipun masih malam hari sekitar pukul 1 dini hari,kaluna tidak merasa kedinginan sedikit pun.pandangan nya mulai memburam, sebelum semuanya gelap.

      ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧✧

Matahari menerobos masuk melalui celah-celah jendela yang sedikit terbuka, membangun kan pria yang tak memakai busana di atas ranjang besar milik nya.

Laksana menyesuaikan penglihatannya, setelah pandangan nya jelas.laksana menatap ke arah samping ranjang nya, dirinya tak menemukan keberadaan kaluna.

Laksana keluar untuk mengecek apakah kaluna ada di kamar nya atau tidak,saat membuka kamar kaluna.hanya ada Oliver yang sedang tertidur lelap di atas ranjang milik kaluna,jika kaluna tidak ada di kamar nya.lalu di mana kaluna?.

Laksana sudah mengecek setiap penjuru kamar milik kaluna,tapi hasil nya nihil.dari pada memikirkan keberadaan kaluna, laksana memilih untuk membersihkan diri terlebih dulu.karena jujur saja , tubuhnya sangat lengket dan gerah.

Saat akan membuka pintu kamar mandinya, pintu nya terkunci dari dalam.apakah kaluna ada di dalam? pikir nya.

"Kaluna!!.kaluna buka pintunya"teriak laksana sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi.

Tak ada sahutan di dalam sana,hanya terdengar gemericik air.laksana terus memangil- manggil kaluna,tapi tetap saja tak ada sahutan.

akhirnya laksana memilih untuk mendobrak pintu kamar mandinya, kaluna berhasil memancing kemarahan laksana.

BRAK..

BRAK..

BRAK.

percobaan pertama dan kedua gagal, saat yang ketiga barulah pintu kamar mandi terbuka.

"KALU.."teriakan laksana terhenti,saat pandangan nya terpaku pada satu titik.

"KALUNA!!"

Laksana mengangkat tubuh dingin kaluna, kulit yang putih tampak sangat pucat seperti tak ada darah di dalam nya.bibir yang biasanya merah, tampak sangat pucat.

Tubuh kaluna sangat lah dingin, sedingin air es.tatapan laksana terpaku pada air yang mengalir berwarna merah di bathtub,tapi laksana tak menemukan luka di tubuh kaluna.lalu dari mana darah itu berasal?.

Dengan kalut laksana mengendong kaluna yang tak berbusana,keluar dari kamar mandi.dengan tergesa-gesa , laksana menelpon Brayan.

"Ke mansion ku sekarang!! SEKARANG!!5 MENIT JIKA TIDAK KAU KU PECAT"laksana langsung mematikan telpon secara sepihak.

Laksana berjalan ke arah kaluna yang berbaring di atas kasur, dengan telaten laksana memakaikan kemejanya ditubuh kaluna.dan menyelimuti nya, dengan selimut yang berlapis-lapis.

Laksana tidak pernah merasakan perasaan yang menyesak kan seperti ini, perasaan seperti tak ingin di kehilangan .perasaan ini sama saat dirinya kehilangan ibunya untuk selama-lamanya.

"Ada apa!!"seru seorang pria dengan baju acak-acakan,sambil menenteng peralatan medis nya.

Brayan benar-benar mengebut saat membawa mobil, saat mendengar ancaman tak main-main dari laksana.dirinya masih tertidur,dan di paksa bangun saat mendapat telpon dari laksana.

"Cepat periksa dia!!"ujar laksana tergesa-gesa.

Tanpa pikir panjang, Brayan langsung memeriksa kaluna dengan hati-hati.karena sedari tadi laksana memantau nya, dengan tatapan tajam yang menghunus.

Setelah memeriksa kaluna, Brayan menatap laksana dengan serius.

"Kenapa bisa seperti ini laksana?! tidak bisakah kau menahan hasrat mu itu,kau membahayakan istri mu dan bayi kalian"ujar Brayan tak habis pikir.

"Maksud mu?"tanya laksana bingung.

"Kandungan kaluna sangat lah rentan dan masih muda, seharusnya kau tidak melakukan hubungan intim terlebih dulu dengan kaluna.dan seperti nya kau bermain kasar laksana"ujar Brayan.

"Tidak, maksud mu.kaluna hamil?"tanya laksana.

"Apakah kaluna tak memberitahu mu?!"tanya balik Brayan.

"Tidak, sejak kapan kaluna hamil.dia sama sekali tak memberitahu ku tentang ini"balas laksana tampak gusar.

"Saat aku memeriksa nya waktu dirinya alergi,saat itu aku kan memberitahu mu.tapi dia bilang akan memberitahu kan mu sebagai kejutan"jelas Brayan.

"Lalu bagaimana keadaan kaluna dan bayi kami?!"tanya laksana tak tenang.

"Keadaan kaluna dan bayi nya tak ada masalah yang serius, mungkin karena kau bermain dengan kasar.membuat kaluna mengalami pendarahan ringan,hanya saja kejadian ini tidak boleh terulang lagi.itu akan sangat membahayakan kaluna dan bayi nya,ku harap kau bisa menahan nya sobat"jelas Brayan.

"Kau bisa melakukan hubungan intim saat kandungan kaluna cukup besar dan kuat"lanjut Brayan.

Laksana mengabaikan penuturan Brayan, pikiran nya berkelana dengan kejadian semalam.entah kenapa hatinya sangat khawatir dan tak tenang, melihat kejadian tadi di kamar mandi.menjadi pukulan besar bagi laksana.

"Dirinya akan bangun nanti setelah obat bius nya habis,ku harap kau bisa menahan nya sobat "ujar Brayan sebelum keluar dari dalam kamar laksana.

Laksana mengusap kasar wajahnya, dirinya menatap kaluna yang tampak seperti putri tidur dalam dongeng.laksana memilih masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.






































.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC


Becoming the Male Protagonist's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang