Part 1

14K 675 13
                                    


Seoul, 2010.

Udara dingin bulan Desember menyergap tubuh Seulji. Yeoja dengan mantel abu-abu sepanjang lutut itu terlihat berjalan dengan terburu-buru sambil menggengam secangkir coklat panas di tangan kanannya.

"Aish dingin sekali pagi ini" Ucap yeoja dengan dengan rambut coklat sebahu itu. Ia terlihat tidak tenang dan gugup.

Ringgg ringgg

"Annyeonghaseyo?" Yeoja itu berbicara dengan seseorang di ponselnya.

"Good luck, seulji-ah!"

Wuri, gumamnya.

"Gomawo, wuri-ah! Kau tahu? Aku sangat gugup sekarang"

"Tenangkan dirimu, aku tau kau pasti bisa! Jangan lupa tersenyum dan fokus. Pukul 12 nanti kita bertemu di kamar apartment milikmu. Hubungi aku jika kau sudah selesai"

"Ne, akan aku hubungi kau nanti. Annyeonghaseyo"

Kata kata penyemangat dari sahabatnya secara tidak langsung memberi semangat pada seulji.

Hari ini, tepatnya pukul 9 pagi ini ia akan melaksanakan wawancara pekerjaan untuk menjadi seorang manager di sebuah cafe di Seoul. Itu sebabnya sedari tadi ia tidak tenang dan terus berbicara sendiri sambil menyeruput coklat panas ditangannya.

---

Seulji melihat papan bertuliskan 'Flower Cafe' dan memasukinya.

Cafe dengan konsep bunga itu menarik perhatian seulji yang baru 2 bulan lulus dalam bidang manajemen di universitas swasta di seoul. Wallpaper berwarna hijau muda dengan berbagai hiasan yang berhubungan dengan aneka macam bunga terlihat sangat enak dipandang, begitu juga dengan pakaian yang dipakai oleh para pelayan. Walaupun berkonsep bunga, namun tak jarang cafe ini dikunjungi sekelompok namja. Ya, cafe ini bukanlah cafe khusus untuk para yeoja, kok.

"Annyeonghaseyo, bisa aku bertemu tuan kim?" Seulji bertanya pada seorang pelayan disana.

"Tuan Kim sedang keluar sekitar 1 jam yang lalu, maaf anda siapa?" Tanyanya.

"Choi Seulji, aku melamar pekerjaan disini 1 minggu yang lalu. Kemarin tuan kim mengirimku email dan menyuruh datang pukul 9 pagi." Jelas seulji.

Kring

Bel pintu cafe itu berbunyi tanda ada orang yang masuk, seorang lelaki berumur 50an datang.

"Itu tuan kim, tunggu sebentar" pelayan itu mendatangi tuan kim dan berbicara. Tuan kim mendatangi seulji.

"Annyeonghaseyo" seulji membungkuk.

"Mari kita mulai wawancaranya"

---

"Jawabanmu sangat meyakinkan seulji-ah, tetapi hasil wawancaranya akan kukabari kurang lebih 3 hari lagi"

"Kamsahamnida" Seulgi membungkuk saat tuan kim keluar dari ruang wawancara.

Wawancara yang berlangsung 1 jam lebih 3 menit itu berjalan lancar, seulji dapat menjawab dengan lantang dan tenang. Dia juga tidak lupa tersenyum dan bersikap sopan kepada tuan kim dan yang lainnya.

Remember me, taehyung?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang