09.00

22K 1.3K 14
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.

Tandai typo

"Dia anakku, lebih tepatnya aku akan mengadopsi nya"ujar kaluna to the point.

Mendengar jawaban kaluna, membuat laksana geram sekaligus marah.

"Apa kau mandul heh? sehingga kau memungut anak dari jalanan!!kau pikir kau siapa jalang,kau berlagak menjadi nyonya keluarga ALENDIOGAN?itu semua hanya akan menjadi angan-angan bagimu"ujar laksana sarkas.

"Lalu jika aku mandul?kau akan langsung menceraikan ku? apa salahnya aku ingin mengadopsi nya menjadi anakku, sekalipun kau menolak nya keputusan ku sudah bulat laksana!!"balas Kaluna menatap mata tajam laksana.

"Apakah benar kau mandul jalang?selain tak tau malu,kau juga tak bisa memberikan anak! ternyata kau hanya wanita tidak berguna "ujar laksana menatap remeh kaluna.

"Yaa, sekarang ceraikan aku!! karena aku tak akan pernah bisa memberikan mu anak"balas kaluna, membohongi laksana.

"Ini belum saatnya jalang!,kau belum merasakan neraka ciptaan ku"ujar laksana menyeringai kejam.

Oliver yang menyaksikan pertengkaran itu tampak ketakutan, dirinya menggenggam erat tangan kaluna.tatapan kaluna berpusat pada Oliver yang tampak ketakutan di belakang nya, dirinya baru sadar jika Oliver menyaksikan pertengkaran nya dengan laksana.

Kaluna memeluk Oliver erat, nyatanya ia semakin menambah trauma Oliver dengan menyaksikan pertengkaran nya.tekad nya berubah, dirinya harus keluar dari mansion laksana bagimana pun caranya.

"EMMA!!"teriak kaluna memanggil Emma.

Emma datang dengan terpongoh-pongoh menghampiri kaluna.

"Yaa nyonya?"

"Bawa Oliver ke Kamar ku,dan temani dia sebelum diri ku datang"perintah kaluna.

Tanpa banyak tanya, Emma segera menjalankan perintah kaluna.setelah kepergian Oliver dan Emma,kaluna nampak bernafas lega.

"Jadi,apa mau mu sebenarnya laksana?!"tanya kaluna.

"Saya ingin kau menderita dalam genggaman ku kaluna, setelah menerobos masuk ke dalam kehidupan ku.kau tak akan bisa keluar begitu saja,hanya ada dua pilihan.mati atau tersiksa seumur hidup mu"ujar laksana kejam.

"Aku sudah cukup menderita selama ini,kau ingin aku menderita seperti apa lagi?!tak bisa kah kau berdamai dengan ku, ceraikan aku dan anggap lah kita tak pernah bertemu "ujar kaluna putus asa, dirinya bingung cara melepaskan diri dari laksana.

Laksana menatap kaluna remeh dengan kilatan mata yang menghunus tajam, laksana mendekati kaluna dengan perlahan dengan tatapan yang masih sama.

"Kenapa kau begitu bersi keras ingin bercerai dengan ku?apa kah kau sudah mempunyai target lain yang lebih dari ku?atau karena selama ini saya tidak bisa memuaskan mu jalang?"bisik laksana tepat di telinga kaluna.

Kaluna berusaha mempertahankan wajah tenang nya, meskipun entah kenapa hatinya terasa tercabik-cabik mendengar penuturan sarkas dan kejam dari laksana.apakah ini semua karena hormon ibu hamil yang begitu sensitif, kemana kaluna yang tenang di setiap situasi, dirinya jadi lebih mudah emosi dan sakit hati.

"Apakah sebegitu buruk dan rendahan nya aku di mata mu? sehingga tidak ada sedikitpun kesan yang baik dalam diriku di mata mu?"ujar kaluna.

"Tidak ada sedikitpun kebaikan dalam dirimu!!mana ada orang baik yang menjebak seseorang demi dirinya sendiri heh?"balas laksana menohok.

Becoming the Male Protagonist's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang